"Ali sama Ily kok lama ya nggak keluar-keluar?" Bu Rose bertanya dengan nada heran.
"Iya ya?" Bunda Ily juga jadi bertanya-tanya.
Para ibu mengeryit bingung. Keasikan membicarakan kelangsungan hubungan anak mereka dan ternyata obrolannya melebar ke gosip-gosip banyak artis yang sedang dalam proses perceraian, bahkan gosip artis jadi orang ketiga dalam rumah tangga, membuat mereka lupa anak-anak mereka tidak muncul-muncul.
"Diminum lagi, Bu Rose!"
Ciwid yang baru saja keluar dari dapur menuju ruang tamu membawakan minuman hangat untuk kedua kalinya, mempersilahkan Mama Ali minun air teh hangat suguhannya.
"Rajin banget nih bikinin minum dari tadi!" Ucap Bu Rosehan sambil tersenyum.
"Iya Bu Rose, udah biasa jadi asisten bunda, kan kita nggak ada asisten rumah tangga!" Ciwid nyengir kuda mendengar celetukan Bu Rosehan.
"Ciw, tolong susul kak Ali sama kak Ily dong, kenapa mereka lama?"
Bunda Ily meminta Ciwid menyusul Ali dan Ily. Ia takut didalam sana Ali tak bisa membujuk Ily keluar dari kamar. Takut mereka bertengkar. Dan untuk meninggalkan orangtua Ali, Bunda Ily merasa tak enak, makanya meminta pada Ciwid untuk menyusul kakaknya itu kekamarnya.
Ciwid bergerak menuju kamar Ily. Sampai didepan kamar, Ciwid tak sengaja langsung melongok kedalam kamar karna pintunya sudah terbuka sedikit.
"Oh my good. Bunn, tolong kawinkan Ciwid segeraaaa......!"
Dibalik pintu kamar, tanpa Ali dan Ily sadari sepasang mata Ciwid mengerjap-ngerjap sambil mencengkram daun pintu. Ciwid jadi melting sendiri melihat dan mendengar adegan 18+ didepan matanya.
"Ya ampun, senengnya dikasih perhiasan lagiiiii....uhhggg, kakak Ily beruntung bangettt!" bisik Ciwid ikut merasakan kesenangan. Bahkan ia ingin jingkrak-jingkrak dibuatnya.
"Astagfirullah hal adzimmm!" Ciwid menutup matanya dengan jari yang tak rapat hingga ketika adegan pertemuan indra perasa kakak dan kakak iparnya yang membuatnya merinding itu tetap terlihat jelas.
Malu tapi mau melihat. Sampai-sampai Ciwid bingung harus bagaimana ia sekarang? Bukannya ia diberi amanat memanggil? Kalau mereka lagi asik begini, gimana mau ganggu? Lagi juga Ciwid jadi lemeskan lihat adegan romantis, makanya sedari tadi tangannya menumpu didaun pintu. Untung saja pintunya nggak roboh.
"Ciwiddd, kok kamu malah ikut lamaaa sihhh?"
"Innalilahiii....!" Ciwid terjengit kaget mendengar seruan ibunya yang berjalan mendekati. Hampir saja ia jatuh karna tubuhnya terdorong kedepan dan memperlebar terbukanya daun pintu.
Akibatnya Ali dan Ily menoleh keluar kamar dan akhirnya saling pandang ketika melihat adik dan bunda Ily yang mendadak sudah ribut-ribut didepan pintu. Ily menutup wajah dengan sebelah tangannya dengan senyum yang terlihat malu. Ia curiga Ciwid sudah melihat adegan cukup panas mereka yang baru saja terjadi.
"Bunda ngagetin aja!" Ciwid berseru protes.
"Ngapain aja sih kamu disuruh manggil malah ikutan lama?"
Haduh. Sejak kapan Ciwid didepan kamar? Haihh. Ily makin salah tingkah saja.
"Ali, Ily?" Bunda Ily melongok kedalam kamar.
"Kenapa, bun?" Ily bertanya pura-pura bingung sambil melangkah kearah pintu dengan tangan yang menarik tangan Ali hingga terseret ikut kedepan pintu itu.
Bunda Ily salah fokus pada selipan jari Ali dan Ily lalu memandang mereka bergantian.
"Kalau masih sibuk ya udah, ayo ciww, duh kenapa ciwid nggak langsung balik badan kalau kakaknya nggak bisa digangguuu...!" Bunda malah membalik badan dan meraih pergelangan tangan Ciwid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Couple
RomanceHidup tak menjanjikan semuanya jadi seperti yang diharapkan. Banyak berkhayal melalui masa remaja yang ceria, sederet pilihan cinta, bergaul dengan sesama lalu menikah dengan seseorang yang dicinta dan ditandai sebuah pesta yang meriah karna akan m...