#2

325 37 7
                                    

“Dav kamu percayakan kalo aku sayang kamu?”

Sarah sedang duduk di sampingku dengan sikap manja nya dia bersandar di bahuku, aku mencium keningnya dan memeluknya dengan erat.

“Percaya dong, kamu jangan tinggalin aku ya”
“Aku gak janji Dav”
“Maksud kamu?”
Tanpa menjawab pertanyaanku Sarah langsung pergi meninggalkan ku begitu saja, aku berteriak memanggil namanya tapi tidak ada jawaban.

“Kamu mau kemana Sar?” aku berusaha mengejar Sarah
“Kamu harus temuin aku Dav”
Sarah tersenyum kearahku sambil melambaikan tangan dan aku berteriak dengan sangat kencang.

“SARAAAAAH”

Aku membuka mataku perlahan, ternyata hanya mimpi. Mimpi yang terlihat sangat nyata seperti isyarat aku harus mencari Sarah.

“Kenapa Dav?” tanya Randy yang sedang mengganti perban di lengan Juno

Hari sudah pagi, kami semua tertidur di sebuah tempat makan yang cukup luas. Randy sudah terbangun dari tidurnya, Salsha masih dilapisi jacket karna tubuhnya yang masih demam, dan Wendy masih tertidur sambil memeluk Salsha agar tubuhnya menjadi sedikit hangat.

“Gue mimpiin Sarah”
“Mimpi gimana?”
“Pokoknya gue harus cari Sarah”

Aku bangun dari kursi yang kupakai utuk tidur tapi Randy langsung menghalangi niatku untuk mencari Sarah.

“Lo harus istirahat dulu Dav, nanti kita semua bakalan cari Sarah”

Ada benarnya juga ucapan Randy aku terlalu memikirkan orang lain sampai tubuhku sendiri tidak di perhatikan sama sekali.

“Luka nya Juno gimana Ran?”
“Udah lebih baik Dav”
“Beruntung Hyper Squad punya dokter kaya lo Ran”
“Masih calon dokter Dav”

Aku tersenyum memperhatikan Randy sungguh sahabat yang sangat perduli dengan temannya yang lain. Hyper Squad? Mungkin kalian bertanya-tanya apa itu Hyper Squad?

Hyper Squad adalah sekumpulan murid-murid yang terpandang karna kekayaan orang tua mereka. Hyper Squad beranggota kan Aku (David), Nichol, Andrew, Randy, Juno, Jeje, Trian dan seorang perempuan yaitu Sandra. Sandra dan Nichol yang sudah mempunyai perusahaan hadiah dari orang tua nya, Andrew anak dari seorang pengacara terkenal di Indonesia, keluarga Randy yang notabane nya bekerja sebagai dokter di seluruh benua Asia, Ayah Juno seorang sutradara terkenal, Jeje yang terlahir di keluarga politik, keluarga Trian memiliki mall-mall mewah di seluruh Indonesia serta aku yang memiliki hotel berbintang lima tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.

Secara materi kami memang berlebihan bahkan Sandra untuk merayakan ulangtahun nya sampai
mengeluarkan uang ratusan juta rupiah, tapi tidak secara kasih sayang. kami hanya anak terlantar yang tidak di perdulikan orang tua nya bahkan Juno bertemu dengan Ayahnya setahun sekali. Kami sering menghamburkan uang orang tua kami untuk hal yang sangat tidak penting. Tujuan kami yaitu sama, untuk mencari kesenangan dengan orang tua kami walau hanya melalui uang mereka.

Aku keluar untuk mencari udara segar, mengamati setiap tempat yang sudah hancur lebur. Aku rebahkan tubuhku diatas atap kedai kopi yang sudah hancur. Ku coba memejamkan mata untuk berfikir kemana aku harus mencari Sarah.

“Dav nih makan dulu”

Wendy datang membawa sebotol air mineral dan sebugkus roti berhasil membuyarkan lamuanku.

Thanks Wen, Salsha gimana? Udah baikan?”
“Udah kok dia lagi makan roti di bawah, lo ngapain disini?”
“Gue lagi cari udara segar aja”
“Kenapa nya takdir kita jadi gini?”
“Maksud lo?”
“Gak pernah sekali pun gue kefikiran terjebak di tempat kaya gini”

Pandangan Wendy lurus kedepan mengamati Fun Park yang sudah hancur lebur.

“Mungkin kita kurang bersyukur Wen”
“Oh iya Dav air mineral tinggal sedikit, bisa cariin lagi gak buat cadangan nanti?”
“Boleh”

Aku memasuki restoran-restoran yang masih bisa di selamatkan makanan nya, tidak banyak yang
bisa di selamatkan semua nya sudah tercampur oleh serpihan rutuhan bangunan. Saat aku sedang memasukan air mineral kedalam ransel tiba-tiba seseorang langsug muncul di hadapanku.

“David?” tanyanya sambil memegang senjata tajam
“Sandra? Lo dari mana aja? Terus senjata ini dapet dari mana?”
“Panjang ceritanya Dav yang pasti kita butuh ini” Sandra membuka isi tas nya yang sudah terisi dengan pistol dan peluru.

“Lo dapet senter ini dari mana?”
“Gue nemuin di tempat pernak-pernik yang jual boneka, ayo kita harus kesana buat ngambil lebih banyak barang”

Sandra yang ku kenal sangat manja kini berubah menjadi sangat pemberani bahkan dia sudah tidak memperdulikan penampilan nya yang sudah sangat berantakan itu.

“Kalo makanan di sekitar area Hysteria masih banyak yang bisa di kumpulin Dav”
“Jadi lo semalem ada dimana?”
“Semalem gue berlindung di dalem toko mainan tapi gue ngeliat makhluk nyeremin makanya gue kabur ke tempat pernak-pernik ini”
“Jadi makhluk itu gak cuma satu?”
“Maksud lo? Lo liat makhluk yang berbulu hitam coklat itu?”
“Iya gue liat saat nolongin Salsha”
“Salsha selamat? Nichol gimana Dav? Siapa aja yang ada disana?” tanya Sandra dengan sangat penasaran
“Gue, Wendy, Juno, Rendy dan Salsha semalem berlindung di tempat makan deket area Tornado dan gue belum ngeliat Nichol. Soal Ranz…”
“Ranz udah meninggal Dav, Lily juga” Sandra tersenyum lirih.

aku dan Sandra mengahampiri teman-teman yang lain. Wendy langsung memeluk Sandra dengan sangat erat. Juno kini menjadi lebih baik lengan nya sudah bisa di gerakan.

“Jadi makhluk yang gue semalem liat itu apa?” tanya Sandra dengan penasaran
“Itu Ogress” jawab Juno dengan sangat yakin
“Ogress?”
“Dalam mitologi Prancis kuno Ogress di kenal sebagai makhluk yang menyeramkan yang tinggal jauh di dalam gunung sana. Ogress umumnya di gambarkan seperti manusia raksasa dengan kepala besar serta memiliki kekuatan diatas manusia normal.” Juno mulai menjelaskan
“Kenapa Ogress bisa sampai sini?”
“Kalian sadar gak sih lokasi Fun Park ini adanya di pinggir gunung serta berdekatan dengan pantai? Kontraktor sengaja ngebangun di daerah pinggir gunung kaya gini supaya memiliki kesan yang sejuk. Tapi berdampak pada Ogress yang mulai terancam tempat tinggal nya? Kemarin gue sempet denger dari saluran radio udara Kota Paris sudah hancur lebur, bahkan relawan dari seluruh penjuru dunia sudah menyerah buat menolong korban-korban yang terus berjatuhan.”

“Terus nasib kita gimana biar bisa lolos dari sini?”
“Cuma ada satu cara kita harus menuju ketempat Ogress berada di atas gunung sana, itu satu-satunya tempat yang bisa di akses melalui pesawat.”
“Kalo Ogress nyerang kita gimana?”
“Ogress gak bakal keluar siang hari, biasa nya Ogress akan keluar dan mencari makan pada malam hari. Kita harus keatas gunung sana setelah matahari terbit dan sebelum matahari tenggelam. Kalo kita mau selamat kita harus melawan Ogress”
“Kita harus mencari teman-teman kita supaya semakin banyak untuk melawan Ogress”

Semua nya terdiam setelah mendengarkan cerita Juno, kami langsung memikirkan strategi untuk
melawan Ogress dan mencari teman-teman yang lain.

“oke gue punya ide”
“ide apa Dav?”
“kita harus kumpulin beberapa stok makanan dan air bersih buat bekal kita keluar dari zona Fun Park ini, kita juga butuh senjata tajam karna kita gatau ada berapa banyak Ogress-
Ogress lain di luaran sana. Dan yang paling penting kita cari teman-teman kita yang lain”
“Gue setuju sama David” Salsha mengacungkan tangan tanda setuju dengan ideku.

“Target selanjutnya kita bakalan cari teman kita yang lain di wahana Hysteria.”








Hello pembaca Scary Park :D masih setia kan ngebaca cerita ini?
Maaf kalo cerita nya gak jelas atau ada bahasa yang tidak sesuai kbbi :'''")
Maaf juga aku jarang update karna jadwal kuliahku yang super duper padat :"""")
Tapi aku bakalan terus nulis Scary Park dan InsyaAllah setelah Scary Park tahap ending aku bakalan nulis genre teen-fict lagi :D
Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak ya!💚
Karna kritik dan saran kalian sangat membantu aku dalam menulis cerita ini :)

Scary ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang