#6

212 31 4
                                    

Aku, Nichol, Wendy dan Randy berlari kearah bangunan yang berada di sisi kiri. Sementara Sandra, Juno, Andrew, Jeje dan Salsha berlari kearah bangunan di sisi kanan. Kami semua sangat ketakutan saat Ogress mengacak-acak atap yang melindungi kami. Bahkan dengan sangat ganas nya Ogress memukul tembok itu sampai hancur berkeping-keping.

Tubuh Wendy sangat bergetar ketakutan karna Ogress. Sementara Nichol terlihat sangat kesal sampai menendang botol kosong yang berada di dekatnya.

"Cukup! Gue muak kaya gini!" Ucap Nichol dengan emosi

Nichol mengambil senjata yang berada di dalam tas nya, setelah mengganti peluru Nichol bersiap keluar tempat perlindungan untuk membunuh Ogress.

"Nich lo gila mau ngelawan Ogress sebanyak itu?"
"Gue muak Dav yang kita lakuin cuma berlindung dan berlindung. Gue mau ngebunuh Ogress Dav, gue mau pulang dari sini." Emosi Nichol meluap

Ada benarnya ucapan Nichol, setelah hampir satu minggu kami mengumpat kini saatnya kami harus keluar dari zona ini. Aku mencoba membantu Nichol dalam membunuh Ogress, setelah memegang senjata aku dan Nichol keluar dari tempat persembunyian.

"Ran jaga Wendy ya."

Aku dan Nichol sudah merencakan strategi nya. Kami harus mengelabui Ogress supaya Ogress menjauh dari tempat persembunyian. Dengan berendap-endap Nichol berlari kearah kanan bangunan dan berhenti di dekat toko souvenir, sementara aku masih mengawasi Ogress dekat pintu masuk.

Duarrr

Nichol menembakan tembakan nya kearah toko souvenir tak jauh dari tempat Nichol berlindung. Dengan cepat lima Ogress yang tadi menghadang kami berlari karah sumber suara.

Aku memberi aba-aba kepada temanku yang lain untuk segera keluar. Wendy di rangkul oleh Randy segera berlari menghampiri aku, serta Salsha dan Juno mencoba mendorong kursi roda yang di duduki Andrew.

"Kita gak punya waktu banyak sekarang kalian lari kearah pintu masuk. Gue sama Nichol nanti nyusul" Ucap ku memberi aba-aba

"Gue mau ikut sama lo Dav."
"Jangan Je biar gue aja sama Nichol." aku mencoba melarang Jeje. "Gak bisa Dav, gue gak mau sahabat gue kenapa-napa." bantah Jeje

Aku menghela napas panjang dan mencoba mengerti posisi Jeje sebagai sahabat Nichol.

"Okay lo ikut sama gue dan Nichol"
Jeje tersenyum sambil menepuk pundak kiri ku. "Thanks Dav"

Aku dan Jeje berlari mendekati Nichol sementara teman kami yang lain mulai berlari kearah pintu masuk.

"Sssttt" Nichol menoleh sempurna kearah ku
"Itu di sebelah kiri," aku berbisik kearah Nichol

Nichol yang mengerti dengan aba-aba ku hanya membuat bulatan O dari tangannya.

Kraaaukk

Aku memperhatikan beberapa Ogress yang sedang makan mayat hidup-hidup. Kalian tahu? Itu adalah pemandangan yang sangat menjijikan, apalagi saat Ogress meraung tidak jelas sambil memakan daging mayat hidup itu.

"Daaaav" Bisik Jeje perlahan
"Apa?"
"Coba perhatiin Ogress yang kecil itu."

Aku menengok kearah yang Jeje tunjuk.

"Kayanya gue tau cara ngebunuh Ogress."
"Apa?"

Jeje mulai berbisik di telingaku, menjelaskan semua strategi yang dia simpulkan. Aku hanya mengangguk-angguk tanda mengerti apa yang Jeje beri tahu.

"Lo gila Je pake cara itu?" ucapku setelah Jeje membisikan sesuatu. "Lo mau keluar dari zona ini kan? Itu caranya."

"Aaargggghh David Jeje tolongin gue."

Scary ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang