#4

270 33 0
                                    

Aku mengikuti kemana pergi nya bayangan hitam itu. Nichol dan Jeje sepertinya sudah terlelap sampai tidak menyadari kepergianku. Yang kulihat bayangan hitam itu memasuki sebuah bangunan yang terlihat setengah runtuh. Tanpa berfikir panjang aku memasuki bangunan itu.

"Ah shit senter gue"

Karna terlalu fokus mengikuti bayangan hitam itu aku sampai lupa membawa senter ku. Di dalam sangat gelap bahkan nyaris tidak terlihat sama sekali.

Kreeek

Suara injakan kayu terdengar, aku langsung menengok ke arah sumber suara.

"Saraaaah?" teriakku hingga membuat ruangan bergema.

Kreeek

Suara itu terdengar lagi. Sepertinya tidak ada yang beres disini. Dengan sangat hati-hati aku berjalan keluar meninggalkan bangunan itu, saat berjalan keluar tidak sengaja aku menendang tong kosong yang berada di hadapanku hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Raungan Ogress terdengar, semakin kencang dan terdengar semakin banyak. Aku mulai panik ingin segera keluar dari sini. sial, aku malah tersesat di dalam bangunan ini.

"Toloooong" aku berteriak sekuat tenaga

Dengan sisa energi yang ku punya aku berlari meninggalkan bagunan ini. Suara langkah kaki dari Ogress juga terdengar jelas di telingaku, aku panik hingga keringat bercucuran dari pelipisku.

Aku menabrak sebuah batu besar hingga membuat aku terjatuh. Ogress berhasil berdiri di depanku, sungguh aku sangat ketakutan saat mata merah Ogress menatapku dengan jelas. Aku tidak dapat bangun karna kaki ku yang memar akibat terkena batu. Ogress menyeretku sampai membuat baju ku menjadi kotor.

"Tolooong, toloongin gue please"

Ogress melemparkan ku ke sembarang arah sampai punggungku menghantam kursi dengan kencang. Aku meringis kesakitan, Aku sudah tidak kuat menahan sakit di tubuhku, Ogress terlalu kuat untuk aku lawan sendiri.

Tidak butuh waktu lama Ogress yang lain berdatangan menghampiriku, jumlahnya sekitar 5 Ogress. Mereka menatapku dengan sangat tajam seperti sedang menatap makan malamnya. Ogress meraung dengan kencang, sangat berisik hingga membuat telingaku sakit.

"Aaarrrggghhh"

Salah satu Ogress mengangkat kakiku hingga posisi ku menjadi terbalik, di ayun-ayunkan tubuhku seperti sehelai benang dan melemparku ke tembok dengan kencang. Kepala ku berhasil membentur tembok dengan sangat kencang. Darah segar terus mengalir dari pelipis dan hidungku.

Aku di lempar ke arah meja besar seperti bola yang sedang di mainkan anak kecil. Lenganku menjadi biru akibat benturan hebat. Pandanganku mulai memudar, para Ogress menatapku dengan sangat tajam sampai akhirnya semua menjadi gelap. Semoga saja aku tidak dimakan hidup-hidup oleh para Ogress.

"Dav...David...banguun"

Aku membuka mataku perlahan, cahaya masuk dengan sempurna kedalam mataku. Untung saja aku tidak buta akibat benturan semalam.

Nichol terus menggerakan badanku hingga aku terbangun, ku lirik semua yang berada disini. Sandra, Randy, Wendy, Salsha, Jeje, Juno dan Nichol semuanya lengkap. Apa mereka mendengar jeritanku semalam?

"Lengan lo biru-biru gini Dav" Randy langsung memeriksa tubuhku.
"Ogress nyerang gue semalam"

Randy langsung membersihkan luka di pelipisku dengan obat merah yang dia temukan serta memperban lukaku dengan alkohol dan kain kassa.

"Kenapa lo pergi sendiri Dav?" tanya Nichol
"Gue ngikutin sebuah bayangan hitam dan berhenti disini"
"Sarah?" tebak Randy
"Bisa gak sih gak usah ngebahas Sarah?" jawab Sandra dengan emosi

"Maksud lo apa Sand?" tanyaku dengan sinis
"Sarah, pacar yang paling lo sayangi udah berani tidur bareng sama Ranz!" jawab Sandra dengan ketus

"Lo mau tau alesan kenapa Sarah bisa tidur sama Ranz? Karna kondisi Ranz yang mabuk dengan baik hati Sarah ngebawa Ranz ke kamarnya!" emosiku mulai memuncak

"Lo kemana Sand waktu Ayahnya Sarah kena kasus? Bahkan lo nyuruh satu sekolah buat ngebenci Sarah kan!"

Sandra terdiam cukup lama, muka nya sudah sangat merah padam tangan nya sudah mengepal jari-jari seperti ingin memukul wajah David.

"Sand udah Sand udaah" Nichol mencoba menenangkan Sandra

"Oh ya? Ayah lo aja udah kesandung kasus korupsi dan masuk penjara Dav! Sementara anaknya? Malah asik-asikan liburan sama pacarnya di Paris!" Sandra tak kalah emosi

Aku tidak terima dengan ucapan Sandra, aku berdiri dan langsung mengangkat kerah baju Sandra. Nichol dan Randy berusaha memisahkan kami, namun aku menepis tangan Randy.

"Apa kabar Ayah lo Sand? Selingkuhan nya dimana-mana bahkan sampai nyokap gue mau Ayah lo goda juga?" aku tersenyum sinis kearah Sandra.

Sandra langsung menampar pipiku dengan sekuat tenaga. Darah segar langsung mengalir di pinggir bibirku.
Aku mundur selangkah karna di tarik oleh Randy.

"Kenapa kalian malah berantem sih? Sejak kapan anggota Hyper Squad jadi sok jagoan kaya gini?" tegas Randy.

"Nich tolong tenangin Sandra, gue mau bantuin bersihin lukanya David"

Nichol mengajak Sandra keluar untuk mencari udara segar, sementara aku memilih tiduran karna punggungku yang masih nyeri.

"Sal temenin gue cari air yuk buat persediaan"
"Ayo Wen"

Salsha dan Wendy memilih mencari air bersih untuk persediaan, Jeje masih belum bisa jalan dengan sempurna karna kaki kanan nya. Sementara Juno dan Randy lebih memilih menjagaku sambil mengobrol.

"Jadi dimana tempat persembunyian Ogress?" tanya Jeje penasaran
"5km di luar area Fun Park" jawab Juno dengan yakin
"What? Itu kan jauh" aku membulatkan mataku dengan sempurna.
"Ogress memiliki kekuatan di atas manusia normal ya pasti bisalah dia berlari cepat buat cari makanan"

"Tunggu? Makanan? Emang apa makanan Ogress?" tanyaku penasaran

"Menurut buku yang pernah gue baca saat masih di dalam hutan Ogress lebih memilih makan babi hutan secara hidup-hidup, namun sejak kontraktor ngebangun wahana Fun Park ini babi hutan itu di bunuh. Berbulan-bulan lamanya Ogress menahan lapar di dalam hutan sana, sampai akhirnya Fun Park hancur lebur akibat gempa. Ogress mulai meninggalkan hutan dan mencari mayat hidup sebagai santap makan nya."

"Kenapa Ogress gak makan gue semalam? Kondisi gue semalam udah kaya mayat hidup."

"Aduh Dav gue tau lo otak lo abis kebentur tapi gak bego-bego jug kali. Yang di maksud mayat hidup itu mayat yang baru meninggal sekitar satu hari, menurut Ogress daging mayat yang baru meninggal sehari itu segar."

"Jadi..dengan kata lain? Ogress ngincer kita buat di bunuh lalu dimakan?" tanya Jeje dengan lirih

"Mungkin Ogress udah memperhatikan lo dari jauh, tapi hari keburu pagi dan Ogress kembali ketempat persembunyiannya. Mungkin kalo kita gak dateng buat nolongin lo malam ini nyawa lo udah ilang Dav dan lo bakalan jadi makan malam Ogress."

Bulu kuduk ku seketika menjadi bangun, benar ucapan Juno bisa saja aku menjadi makan malam Ogress karna aku hampir saja meninggal.

"Kita harus cepet-cepet keluar dari zona ini" kata Randy yang sangat ketakutan.
"Kita harus bergerakcepat sebelum matahari terbenam"

Tiba-tiba Salsha dan Wendy menghampiri kami dengan tergesa-gesa, napasnya tidak beraturan seperti sedang di kejar anjing.

"Airnya mana?" tanyaku
"Dav, Ran, Je, Jun.." kata Wendy dengan napas yang terengah-engah

"Kenapa Wen? Lo liat Ogress pagi-pagi gini?" tanya Randy dengan penasaran

"Disana..." Salsha menunjuk ke arah luar.

"Ada apa?"

"Andrew...Andrew selamat! Dia butuh pertolongan kita."






Hallo! Jangan lupa ninggalin jejak ya :D
Biar aku semangat terus ngelanjutin bab selanjutnya💜

Selamat membaca, jangan lupa like dan comment ya✨

Much love,

Riristiard.

Scary ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang