Siapa?

59 5 8
                                    

Pagi ini kelas Irena tengah menunggu wali kelasnya masuk, mereka penasaran sekaligus tak sabar mengetahui siapa yang akan menjabat sebagai walikelas 11 IPA 8 itu.

Berbeda dengan Irena yang sedari tadi menangis dan di traktir Wina sepuasnya hingga perutnya ingin meledak, menyebabkan gadis bar bar itu memilih tidur di atas mejanya tempat dia mendapatkan ilmu lantas di salah gunakan sebagai rumah kita.

"Ren kantin kagak?" Kata Cindy teman sebangku gadis bar bar itu, namun apa daya yang di tanya sedang melukis kepulauan Indonesia di atas meja dengan seni air liurnya itu.

"Hmmm, nitip aja elah. Nasgor nasgor" katanya sambil mengusap media lukisnya di pipi.

Namun Cindy sudah berangkat sejak 5 menit yang lalu, berarti sepertinya Irena itu lagi ngelindur gaes.

Brak
(suara kursi yang nabrak tempat tidur Irena)

Gubrak gubrak brak brak brak

"Sialan siapa sih woi! Gue lagi tidur nih!" Kata Irena teriak sambil ngelap - ngelap iler yang udah bertemu dengan belek.

"Gue kenapa?" kata cowok tinggi yg membawa barang bukti berupa kursi yg sedari tadi dia geret geret.

"Lu liat gak di sini ada orang? Maen gubrak gubrak aja. Untung jantung sama hati gue udah sehat" kata Irena kesal dan sekarang lagi melototin tersangka.

"Gue kira baju kotor, lagi tuh muka dekil amet" balas cowok itu sambil mulai berjalan menuju mejanya.

"Idih idih bukanya minta maaf malah nyolot lu!" kata Irena geram.

Saking keselnya Irena langsung saja berdiri dan ngambil kursi yg di bawa oleh laki - laki tadi, gak perlu di geret tapi di angkat di atas kepalanya kemudian di lemparkanlah keluar kelas.

Begitu puas Irena cewek sinting membuang kursi sampe senyum - senyum dan nepok - nepokin tangannya karena mungkin kotor setelah memegang kursi.

Di sudut lain laki - laki jangkung itu syok melihat keperkasaan Irena dia sempat cengo sepersekian detik kemudian sadar lagi setelah Irena berbalik melihatnya.

Anehnya bukanya kesal laki - laki yg berstatus musuh Irena itu malah mengacungkan jempol di tangan kanannya dan tersenyum ke Irena.

Irena yang merasa di senyumi oleh om om pedopil itu hanya berNajis-najis ria dalam hati.

Tapi setelah Irena hendak melangkahkan kaki dari kediamanya mebuang kursi tersebut dia malah merubah raut di wajahnya seperti tarzan yang berusaha belajar bahasa manusia.

Dia melihat Rival-nya itu malah dengan santai menggeret kursi yang tadi Irena duduki dan di dia letakan tepat di belakang meja miliknya tersebut.

"Heh! Siapa nama lu?" Irena mencoba bertanya kepada teman - teman barunya yang sedari tadi asyik menonton.

"Ganjar Ren" Kata Ayuning salah satu teman cewe Irena yang sedari tadi menonton sambil makan seblak.

"Heh Genjer! Taro gak tuh korsi gue!" Teriak setan ke Irenaan.

"Gue gak salah denger? Korsi lo? Semenjak saat ini korsi ini punya gue korsi lo tuh yang di luar yang lo buang dah impas" Kata cowo yang bernama Ganjar namun memiliki serat dalam perkataannya yang menyerupai Genjer.

"SIAPA YANG MENARUH KURSI DI SINI?!!!" Kata Pak Satono dengan murka dari luar.

Apesnya seharusnya ini adalah jam kosong eh tau tau Pak Satono datang dan menyapa murid XI IPA 8 dengan teriakan maungnya itu. Alhasil Irena yang selalu apes sekarang apes lagi dengan mengabil kursi yang dia lempar dan sekarang dia taro menggantikan kursi kesayangannya yang di ambil oleh Ganjar.

My BestieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang