-4-

10K 667 5
                                    

Ps: Baca Author Note di bawah ya, makasih 😅


Setelah kembali dari kamar Rei, Sasuke dan Sakura kembali ke ruang tamu. Dengan aura canggung yang kembali menyelimuti mereka.

"Dari mana kau tahu tempat tinggalku, Sasuke-kun? Kuharap kau berkata jujur." Tanya Sakura tiba-tiba dengan nada yang dingin.

Sasuke menghela napas sejenak seolah membebaskan rongga dadanya dari beban berat. "Cukup mudah bagiku untuk menemukanmu, Sakura. Dan ya, apa anak cacat itu sungguh anakku? Kuharap kau juga tidak erbohong mengnai itu." Sasuke menjawab tak kalah dingin.

Sakura terbelalak mendengar ucapan Sasuke yang mengatakan bahwa Rei cacat. "Oh iya, aku baru sadar Sasuke bahwa seorang Tuan Muda Uchiha sepertimu bisa melakukan apapun. Bahkan untuk menemukanku disini-" Mata Sakura mulai berkaca-kaca mengucapkan kalimatnya yang sarat emosi dan tekanan itu.

"-TAPI KENAPA KAU TAK MENCARIKU SEJAK DULU?? SEJAK LIMA TAHUN YANG LALU SASUKE! KENAPA?! HIKS..." Sakura mulai terisak. Ia cukup stres dengan pekerjaannya ditambah pagi ini ia mendapat tekanan batin yang sangat dahsyat itu.

"Dan untuk yang terakhir kalinya aku peringatkan, Kau Uchiha Sasuke, jangan pernah menghina anakku cacat dan datang lagi ke tempat ini-" Sakura mengucapkan peringatan itu penuh penekanan dan emosi. Sudah cukup dengan Sasuke yang membuangnya lima tahun lalu. Tidak perlu ada Uchiha Sasuke yang akan menghancurkan putra semata wayangnya itu.

Tanpa kata-kata apapun, Sakura menunjuk pintu rumahnya dan ia segera berlari menuju kamar miliknya.
•••

Sasuke menatap pintu luar apartemen itu dengan nanar, ia tak habis pikir dengan ucapan Sakura tadi. Dengan perlahan ia berbalik dan mulai menjauh pergi dari rumah itu.

"Kakashi.." Sasuke menghembuskan napas kasar sesaat setelah asisten kepercayaannya itu menjawab panggilnnya.

Kini ia sedang berada di dalam mobilnya sambil menghubungi Kakashi. "Tempatkan beberapa orang di sekitar Sakura, jangan sampai dia tahu. Dan kau, temui Kabuto dan lakukan pengujian DNA Rei dengan milikku. Cari tahu juga penyakit yang di derita Rei, anak Sakura."

"Ha'i Sasuke-sama..." Panggilan berakhir dengan Sasuke yang menyeringai sambil menatap helaian rambut Rei yang ia ambil saat menggendongnya tadi.

•••

"Shikamaru... Apa agenda selanjutnya setelah makan siang?" Naruto yang masih menandatangani berkas-berkas dan proposal yang diajukan setiap distrk yang ada di Konoha nertanya pada Shikamaru tanpa mengalihkan pandangannya pada tumpukan berkas-berkas itu.

"Setelah makan siang kau tidak ada jadwal apapun--" Ucapan Shikamaru terpotong oleh Sasuke yang tiba-tiba muncul di dalam kantor Walikota Konoha tersebut. "Setelah makan siang kau harus bertemu denganku, dobe." Shikamaru hanya menggeleng jengah melihat sikap Pewaris Perusahaan raksasa Uchiha tersebut.

"Setelah bertemu Sasuke, kemudian jam tiga sore nanti kau harus membuka acara Culture Festival di pantai Konoha." Shikamaru melanjutkan membacakan jadwal Naruto dan melirik Sasuke sekilas.

"Baiklah Teme, aku milikmu sampai jam tiga nanti. Ayo kita makan siang, Sasuke, Shikamaru." Naruto melangkah pergi dari ruangannya dan di ikuti tatapan malas dari kedua temannya meski pada akhirnya mereka mengikuti langkah Walikota Konoha itu.

"Ada apa, Sasuke? Ini aneh. Tidak biasanya kau mengunjungiku.." Tanya Naruto to the point setelah menghabiskan makan siang mereka. Sasuke melirik Shikamaru kemudian melihat Naruto. Shikamaru yang jenius itupun mengerti memilih pergi dari mereka. "Aku mengerti Sasuke. Lagipula aki harus menjemput Shikadai di sekolahnya." Shikaaru berlalu kemudian berbalik kembali dan melihat Naruto, "Ingat nanti jam tiga, Naruto."

•••

"Sasuke-sama, penyakit yang di derita oleh Haruno Rei, putra Sakura adalah salah satu penyakit langka. Penyakit yang disebut dengan Acute Flaccid Myelitis (AFM) itu menyerang sistem saraf."

"Penyakit AFM akan memengaruhi tonus otot dan memicu kelumpuhan. Penyakit ini tergolong baru dan metode pengobatannya belum ditemukan secara akurat..." Kakashi menghela napas sebentar kemudian melanjutkan kembali ucapannya.

"Satu-satunya metode yang dianggap palinh efektif adalah pemberian anti biotik secara rutin dan vaksinasi." Sasuke mengangguk mengerti pada Kakashi.

"Lalu bagaimana dengan uji DNA-nya? Apa... Benar dia anakku?" Sasuke bertanya ragu kepada Kakashi, kemudian Kakashi mengeluarkan amplop yang berisi hasil uji DNA tersebut.

•••

Cek cek...
Haloha... Ini author note pertama saya di fanfik ini. Sebelumnya terimakasih karena menyempatkan membaca bahkan vote cerita aneh ini. Oh ya bagaimana kesan kalian membaca fanfik sampai sejauh ini? Mungkin bisalah dijawab di kolom komentar *hehe

Untuk ceritanya sendiri, saya mohon maaf atas ke-gaje-an dan segala keanehan yang ada.

Satu lagi panggil saya En, terserah embel-embelnya *pake Sayang juga boleh *ditabok readers* yang penting jangan dikasih embel-embel thor, saya kurang suka.

BACK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang