Part 3

1.4K 123 1
                                    

Keesokan harinya, istana nampak ramai karena sedang ada hiburan untuk menghibur utusan dari kerajaan Silla terutama pangeran Haneul yang akan kembali ke Silla hari inj. Pangeran Haneul nampak tersenyum dengan wajah berbinar bahagia menatap Puteri So Eun. Puteri So Eun pun nampak tersenyum manis, walau tentunya bukan ditujukan untuk Pangeran Haneul melainkan Kim Bum yang juga berada di sana untuk mengawal permaisuri. Namun Pangeran Haneul mengira jika senyuman manis itu untuknya sehingga Ia nampak senang dan berfikir jika permintaannya diterima.

Puteri So Eun nampak santai dengan senyum manisnya dan sesekali melirik ke arah Kim Bum, sedangkan Kim Bum tetap dengan wajah datarnya berusaha untuk mengabaikan lirikan dan juga senyum manis Puteri So Eun itu. Setelah suasana kembali tenang saat hiburan berakhir, akhirnya pembicaraan serius pun dimulai.

"Maaf Yang Mulia Raja.....bagaimana mengenai peemintaan hamba kemarin..., sepertinya hamba akan mendapat berita baik bukan ?!"tanya Haneul membuka pembicaraan sesekali melirik dan tersenyum ke arah So Eun. Puteri So Eun yang mulai menyadari jika pangeran Haneul sedari tadi melihat dan tersenyum padanya pun mulai membalas walau dengan senyuman canggung.

"Pangeran Haneul....perlu anda ketahui bahwa bagi kami keluarga kerajaan.....Puteri So Eun merupakan puteri yang selalu membawa keceriaan dan semangat....dan lagi pula sepertinya Puteri So Eun masih terlalu muda untuk dijadikan sebagai pendamping....apalagi pendamping seorang pangeran seperti anda.....dengan sikap polos dan kekanakannya saya rasa itu akan membuat anda malu pangeran..."ujar Raja So Hyun sehalus mungkin menolak permintaan Haneul kemarin. Sedangkan So Eun kini nampak menunjukkan wajah terkejutnya dengan pembicaraan antara Raja Kim So Hyun dan Pangeran Haneul.

"Maksud Yang Mulia Raja.....anda menolak permintaan saya..."tanya Haneul terkejut dan kesal.

"Bukan begiu maksud saya pangeran....hanya saja Kami belum siap kehilangan penghibur dan penyemangat hidup kami...."jawab So Hyun mencoba tenang melihat amarah dari mata Haneul.

"Apa Yang Mulia Raja sudah membicarakan ini dengan Puteri So Eun? .....karena sepertinya Puteri So Eun nampak sangat terkejut..."ucap Haneul sedikit berharap So Eun menyukainya karena sedari tadi So Eun terus tersenyum ke arahnya (menurut pikiran Haneul).

"Puteri So Eun....bagaimana pendapat Puteri jika saya mengajak anda ikut ke kerajaan Silla sebagai pendamping saya....saya sangat menyukai kepribadian anda yang ceria Puteri So Eun...."lanjut Pangeran Haneul selembut mungkin bertanya kepada Puteri So Eun. Puteri So Eun nampak terkejut dengan pertanyaan yang ditujukan langsung kepadanya. Ia melirik ke Raja, Permaisuri, Ibu Ratu, Ibu Suri dan terakhir kepada Kim Bum yang tetap menunjukkan wajah datarnya.

"Itu.....maaf Pangeran Haneul....seperti kata Yang Mulia Raja, saya masih terlalu muda untuk menjadi seorang pendamping pangeran seperti anda.....Saya juga belum ingin berpisah dengan orang-orang yang saya cintai di kerajaan ini....Mungkin anda bisa mengajak Puteri lain di kerajaan ini. Masih ada Puteri Yeo Won, dia sangat cantik dan dewasa dan ada juga Puteri Ji Yeon, dia sangat pintar dan mudah bergaul, juga ada...." ucap So Eun lembut dan polos mencoba mengenalkan pangeran Haneul dengan saudari tirinya.

"Cukup Puteri So Eun.....apa menurut Puteri saya tidak bisa mendapatkan seorang Puteri sehingga anda berusaha menawarkan beberapa Puteri ke Saya?"ucap Pangeran Haneul dengan senyuman namun matanya menunjukkan kekesalan.

"Maaf....bukan seperti itu maksud Puteri So Eun.....Puteri hanya berusaha bersikap baik dengan mengenalkan saudara-saudaranya kepada anda Pangeran...."ucap permaisuri sementara Pangeran Haneul sudah nampak sangat kesal dan marah.

"Sepertinya saya sudah terlalu lama berada di kerajaan Goguryeo ini.....sudah waktunya saya kembali ke kerajaan Silla...."ujar Pangeran Haneul dengan wibawanya. Raja Kim So Hyun mencoba tetap beramah tamah pada Pangeran Haneul dengan mengantar Haneul hingga Pangeran Haneul mendekat ke arah tandunya.

The Royal HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang