Hari yang ditunggu oleh seluruh rakyat kerajaan Goguryeo pun tiba, yaitu hari pengangkatan Putera Mahkota Kim So Hyun sebagai Raja di kerajaan Goguryeo. Semua penghuni istana dan rakyat berpesta ria ikut bahagia dengan pengangkatan Kim So Hyun menjadi Raja karena bagi mereka Kim So Hyun merupakan sosok yang arif, bijaksana dan penyayang. Kim So Hyun pun mau mendengarkan keluh kesah rakyatnya.
Keesokan harinya, sesuai janji Kim So Hyun dan Ga In, Puteri So Eun dibolehkan pergi keluar istana bersama Kim Bum. Puteri So Eun melakukan penyamaran layaknya rakyat biasa. Selama perjalanan Puteri So Eun nampak selalu tersenyum malu dan sesekali melirik Kim Bum yang berjalan gagah di sebelahnya. Walau mereka berjalan dengan keheningan tanpa saling berbicara atau menatap namun So Eun tetap senang karena merasa Ia sedang berkencan untuk pertama kalinya sehingga menurutnya wajar saja jika masih malu-malu.
"Pengawal Kim....apa kau merasakan sesuatu?"tanya So Eun malu-malu mencoba membuka pembicaraan.
"Apa maksud anda Tuan Puteri?....Apa kau merasa diikuti??"tanya Kim Bum dengan wajah datarnya namun sigap melihat ke sekelilingnya mencari apakah ada yang mencurigakan.
"Bukan....Maksudku....di sini?" ucap So Eun malu dengan menunjuk dadanya.
"Apa maksud Tuan Puteri?....Tuan Puteri sakit?"tanya Kim Bum sedikit mengernyit dan memberanikan diri melihat ke arah So Eun.
"Bukan....maksudku....Aku merasakan.... jantungku.... berdebar lebih kencang....tiap berada di...dekatmu...."ucap So Eun dengan wajah memerah dan menunduk gugup dan malu. Kim Bum yang mendengar ucapan So Eun segera memalingkan wajahnya yang langsung memerah dan gugup. Setelah beberapa saat Kim Bum mulai berjalan dan kembali dengan sikap gagah dan wajah datarnya tanpa menanggapi perkataan So Eun. Lagi-lagi hening namun kini suara debaran jantung yang terdengar lebih keras dari sebelumnya karena debaran jantung itu kini berasal dari dua orang yaitu Kim Bum dan So Eun.
"Pengawal Kim....kau pernah berjalan dengan seorang perempuan sebelumnya?....hanya berdua?..."tanya So Eun lagi masih dengan malu-malu dan gugup.
"Ehm....Ya....cukup sering Tuan Puteri...."jawab Kim Bum dengan gaya tegas dengan wajah datarnya. So Eun yang mendengarnya langsung mendengus kesal dan berjalan cepat mendahului Kim Bum.
"Pantas saja dia biasa saja berjalan berdua denganku...ternyata dia sudah biasa berjalan dengan seorang perempuan...."gerutu So Eun sembari berjalan meninggalkan Kim Bum. Kim Bum yang melihat So Eun kesal dan berjalan cepat meninggalkannya akhirnya menyusulnya dan sedikit tersenyum geli dengan sikap Tuan Puteri-nya itu.
Kekesalan So Eun menghilang saat sudah tiba di pasar yang nampak ramai. So Eun bergerak lincah ke setiap toko untuk melihat dagangan dari pernak-pernik hingga makanan. Kim Bum hanya mengikuti dengan gaya pengawalnya tanpa bicara apapun. Terkadang tanpa sengaja So Eun menarik tangan Kim Bum karena terlalu bersemangat, dan Kim Bum hanya diam dan tidak menolak sembari berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup kencang. So Eun sepertinya sudah melupakan rasa kesal dan cemburunya saat mendengar Kim Bum sering berjalan berdua dengan perempuan lain. So Eun sudah kembali dengan sikap cerianya dan sangat menikmati 'kencannya' saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Heirs
Fiksi PenggemarKisah seorang Puteri Mahkota dan merupakan pewaris kerajaan yang mencintai seorang pengawal....Apakah yang akan terjadi... Akankah Ia melepaskan cintanya demi rakyatnya....bukankah sudah biasa jika seorang pewaris kerajaan harus mengorbankan keingin...