Part 8

1.2K 115 2
                                        

Matahari sudah terbit, kegiatan di istana sudah mulai ramai lagi. Dan kini di ruang pertemuan sudah berkumpul para menteri juga keluarga kerajaan termasuk Puteri So Eun. Namun kali ini nampak berbeda karena yang menduduki kursi singgasana adalah Puteri So Eun. Sedangkan Permaisuri tidak diizinkan mengikuti pertemuan kali ini.

"Saya sudah memutuskan bahwa Saya yang akan menggantikan posisi Permaisuri untuk menduduki singgasana ini....Saya harap kalian akan mendukung Saya...." ucap So Eun penuh wibawa. Tidak ada lagi Puteri So Eun dengan senyum polos dan cerianya.

"Ye Yang Mulia....." sahut Para Menteri kompak. Namun jika diperhatikan lebih teliti maka akan terlihat beberapa Menteri yang tidak suka karena mereka lebih memilih Puteri Yeo Won.

"Baik...sekarang apa yang bisa kalian laporkan mengenai kasus yang menyangkut keluarga menteri Han...."

"Pelayan yang bekerja dengan Menteri Han kini sudah ditangkap dan siap diinterogasi...." jawab Menteri Jung.

"Hanya pelayannya?....Bagaimana dengan orang kapal yang mengantarkan hasil dagangan?....atau orang pelabuhan yang pasti menyaksikan keluar masuknya barang.....dan sebaiknya juga bawa pedagang yang membeli dan mengantarkan dagangan ke kediaman Menteri Han.....Saya mau semua yang terlibat dibawa untuk diinterogasi....."tegas Puteri So Eun. Terlihat beberapa Menteri berdiskusi dan sedikit gelisah namun ada juga yang tersenyum puas dengan ketegasan Puteri So Eun. Sedangkan Puteri Yeo Won hanya memandang datar namun kedua tangannya terkepal dibalik baju kebesarannya. Puteri Yeo Won tidak menyangka jika Puteri So Eun bisa bersikap tegas dan tidak kekanakan seperti biasa.

"Saya tunggu hasil kerja kalian.....Pertemuan sampai di sini....silakan bubar....." Setelah mengucapkan kata penutup itu, Puteri So Eun bergegas ke kediamannya. Puteri So Eun berjalan dengan anggun dan penuh wibawa membuat dayang istana sedikit heran namun juga kagum. Tanpa mereka ketahui, tepat setelah memasuki kamarnya Puteri So Eun nampak langsung lemah dan merosot di tempat duduknya (kasur tipis yang bisa dijadikan alas duduk).

"Pengawal Kim....."lirih Puteri So Eun dengan bibir dan tangan yang gemetar juga keringat yang menetes dipelipisnya.

Ini merupakan hari kedua setelah pengawal Song kembali dalam keadaan penuh lebam dan yang lebih mengejutkan dan membuat Puteri So Eun khawatir adalah menghilangnya Kim Bum. Apalagi Joong Ki berkata jika kawanan ninja itu mengincar Kim Bum dan ingin menghabisi Kim Bum. Hingga saat ini belum juga ada kabar mengenai Kim Bum. Puteri So Eun yang merasa jika yang terjadi melibatkan beberapa Menteri maka So Eun pun memutuskan mengambil alih tugas Permaisuri. Walau nantinya itu akan mengekang hidupnya, namun Puteri So Eun merasa dia perlu melakukannya untuk melindungi orang yang Ia sayangi dan juga rakyatnya.

Walau mampu menunjukkan kewibawaannya di depan banyak orang namun Puteri So Eun tetaplah orang biasa yang akan sedih jika orang yang Ia cintai menghilang.

"Dayang Jung.....masuklah...." ucap Puteri So Eun memanggil kepala dayang kepercayaannya.

"Hormat Saya Yang Mulia...." ucap Dayang Jung setelah memasuki kamar Puteri So Eun.

"Apakah Pengawal Song sudah memberi kabar?" tanya Puteri So Eun mengenai Joong Ki yang sedang kembali ke luar istana untuk mencari keberadaan Kim Bum.

"Belum Yang Mulia...." mendengar jawaban Dayangnya, Puteri So Eun kembali menghela nafas sedih dan khawatir.

"Yang Mulia.....Pengawal Song ingin menghadap...."tatapan kesedihan Puteri So Eun sontak berubah menjadi binar harap setelah mendengar ucapan dayangnya dari luar kamar.

"Persilakan masuk...."

"Hormat Saya Yang Mulia....." Joong Ki membungkuk hormat dan setelahnya duduk menghadap So Eun.

The Royal HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang