3

3.7K 317 1
                                    

Ferallisa POV

"Kau Mate-ku!"

Tegas Pria aneh yang menolong ku ini.
Apa maksudnya, sungguh aku tak mengerti dengan ucapannya.

Eh, tapi tunggu! Aku tak asing dengan kalimat tadi.

'Kau Mate-ku!' mimpiku saat di pesawat, mimpi dimana aku di peluk oleh Pria yang sangat tampan.

"Maaf Tuan, aku tak mengerti" jelasku sedikit merendahkan suaraku, walaupun dia menyebalkan setidaknya dia menyelamatkan nyawaku tadi.

Dia tak membalas ucapanku dan malah melajukan mobil yang kami tumpangi ini.

"Maaf Tuan, aku turun disini saja, terimakasih sudah menolongku tadi" Ucapku mencoba membuatnya menghentikan mobil.

Tapi dia malah memacu mobilnya lebih cepat lagi.

"Tuan! Aku turun disini saja!" ucapku yang agak mulai meninggi.

Tapi tetap saja, dia tak membalasnya.

Apa-apaan ini?! Apa maksud Pria ini sebenarnya, apa yang dia inginkan?
Aku sudah mulai panik sekarang.

Aku takut jika aku di Bu-! Lupakan oke aku berlebihan!.

"Tuan!" sentakku kesal.

Dia menatapku dengan setengah iris matanya berwarna Biru menyala dan iris mata setengannya berwarna Silver.

"Kau akan pulang!" sarkasnya.

"Pulang? Kemana?" tanyaku bodoh.

"Ke rumah ku! Karena kau Mate ku!" ucapnya dan memacu mobilnya lebih cepat lagi, dan membuat suluruh isi perutku meminta keluar.

"Mate? Kau pikir ini film manusia serigala begitu?" ledekku kesal dan dia malah tersenyum meledek.

Hey!! Aku yang meledekmu, kenapa jadi kau yang berbalik meledekku?

"Jika memang aku Werewolf kau mau apa?" angkuhnya.

Apa?! Aku sungguh sudah ikut dengan manusia kurang waras.

"Tuan!! Aku harus pergi mencari ayahku!" kesalku.

"Kau Mate ku! Jadi kau tak butuh lagi Ayahmu!"

Apa katanya? Sungguh keterlaluan.

"Jaga mulutmu Tuan!" kesalku.

Citttttt!!!

Suara Ban yang di paksa berhenti sehingga menghasilkan decitan yang memengangkan telinga.

Dia menggeram ke arahku.
Dan matanya berubah lebih bersinar lagi.

"Diam! Atau aku lempar kau ke sekumpulan Rouge!" ancamnya.

Aku melihat sebuah taring bertengger diantara deretan giginya.

Aku menelan ludahku, sungguh sepertinya dia tak becanda.
Dan kalian tahu? Tubuhku bergetar setengah mati dan mulutku yang tak bisa diam sedari tadi pun terkunci rapat setelah di tatap tajam olehnya.

YOU'RE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang