8

3.4K 236 5
                                    

"Fee kau lapar?" tanya Luci yang entah sudah ke berapa kali.

"Tidak Luc" balasku yang juga entah sudah keberapa kalinya.

Lucinda mengerucutkan bibirnya.
Aku tahu dia tak enak jika makan sendirian tapi sungguh aku sudah kenyang.

"Kau tega melihat aku di marahi kakakku nanti, jika dia melihat aku makan sendiri?"

Ya Tuhan, apa-apaan si Logan itu?
Dia kejam memang.

"Tenang saja, tak akan" ucapku yakin dan kembali menonton TV.

Tapi tiba-tiba, perutku terasa lapar.
Hehe sialan memang perutku ini.
Aku malu meminta makanan pada Luci karena aku sudah menolaknya dari tadi.

Aku menatap Luci yang sedang memakan Cheese cake.
Air liurku menggenang di ujung lidahku.
Ahh kenapa aku jadi seperti ini.

"Kau mau?" tanya luci lagi dengan tawanya.

Aku hanya tersenyum kikuk dan sedikit mengangguk.

"Sudah ku bilang kan, ini" ucap Luci dan menyodorkan Cheese cake lainnya yang ada di meja.

Akupun menyantap Kue ku dengan semangat.
Aihh sungguh memalukan kau Ferallisa.

"Emm Luc, apa kau sudah menemukan Mate-mu?" tanyaku pada Lucinda yang membuatnya berhenti mengunyah.

Dia tersenyum dan menggeleng.
"Belum" balasnya lirih.

Ahh, kau bodoh Ferallisa.
Itu pertanyaan yang sangat sensitif.

"Maafkan aku Luc, aku tak bermaksud"

"Tak apa Fee, aku masih muda, masih punya banyak waktu. Aku dulu lebih takut Logan tak akan menemukan Matenya. Tapi ketakutanku sirna karena dia sudah menemukanmu" ceritanya tak henti.

Aku tersenyum.

"kenapa Logan agak kasar jika di luar rumah?" tanyaku.

"dia kasar padamu? Sialan memang.
Dia memang seperti itu, tapi jika sudah berada di sarangnya dia lebih baik dan penyayang"

Aku mengangguk.
Memang benar, Logan jika sudah berada di kamar dia sangat lembut dan perhatian.
Beda artian jika sudah berada di luar.

Dia kasar, dingin dan pastinya menyebalkan!

Aku melirik Jam dinding yang bertengger.

Sudah Jam 9 malam, tapi Logan belum juga kembali.

"Kenapa Logan belum pulang ya" gumamku pelan.

Luci langsung terkekeh.
"Kau merindukannya? Haha dasar pasangan baru. Tunggu saja dia pasti pulang" ledek Luci.

"Tidak!! Maksudku ini sudah malam tak biasanya dia pulang malam, eh maksudku bukan merindukannya tapi... Ahh sudahlah lupakan"

Lucinda malah tertawa semakin keras.
Wajahku memerah seketika.

Tidak Logan, sekarang adiknya. Hobi sekali membuatku malu.

"aku tidur duluan" pamitku dan langsung berlari ke kamar Logan.

"Selamat malam Fee" teriak Lucinda yang masih dengan tawanya.

Ishh aku malu sekali sungguh.
Tapi memang benar aku merasa sedikit aneh ketika tak melihat Logan.

Dia belum juga pulang bahkan ini sudah larut malam.

"Baiklah! Aku tidur sendirian sekarang"

Sebenarnya aku bahagia bisa leluasa di atas kasur berguling-guling tanpa ada hambatan, hihihi.

YOU'RE MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang