Beam mengalihkan pandangannya dari Forth yang sedang duduk di depannya. Dia tidak tahu harus berkata apa atau bagaimana bersikap terhadapnya setelah ciuman di mobilnya. Dia mencoba bersikap normal, tapi hatinya tidak membiarkannya. Ia menjadi gugup dan mulai berkeringat.
"Beam .."
"Jangan mengatakan apapun padaku." Beam memotongnya.
Forth tertawa dan menarik beberapa lembar tisu dari kotak di atas meja, memegang dagu Beam agar diam lalu dia menyeka keringat Beam.
"Aku bisa melakukannya sendiri." Beam mencoba untuk mengambil tisunya namun terhenti karena tatapan Forth.
"Diamlah." Forth berkata dengan tegas dan melanjutkan aksinya. Begitu selesai, dia tersenyum puas dan bersandar di kursinya.
Beam senang karena Forth telah melepaskan wajahnya, karena beberapa menit setelah itu, teman-teman mereka masuk ke restoran dan datang ke meja mereka.
"Forth, apa yang terjadi dengan wajahmu? Apa seseorang menamparmu?" Tanya Phana dan melotot pada Beam pada saat bersamaan saat mereka sampai di meja makan.
"Tidak, tapi seseorang membelai wajahku dengan kekuatan penuh." Jawab Forth sambil menyeringai lebar. Dia tertawa saat melihat Beam cemberut.
"Dan kau, Beam ... bibirmu tampak sedikit bengkak. Hmm..apa kalian berdua melakukan sesuatu yang terlarang?" Kit menyeringai evil sambil ia duduk di samping Beam yang menutup mulutnya seketika.
"Tutup mulutmu, Kit. Aku tidak mood untuk berbicara. Aku sangat lapar sekarang." Balas Beam sambil dia melirik ke arah Forth, melihat wajahnya yang merah di mana dia menamparnya tadi. Dia merasa bersalah padanya. Wajah Forth pasti sakit karena tamparan yang diberikannya saat pria itu menciumnya untuk pertama kalinya.
"Guys, pesanlah makanan. Aku dan Beam telah memesan." Forth memberikan buku menu pada mereka, untuk mengalihkan mereka dari membicaraka Beam dan dia.
"Apa yang kau inginkan, Wayo?" Phana bertanya pada kekasihnya sambil melihat menu.
"Aku akan makan apapun yang tidak akan membuatku gemuk."
"Kalau begitu minum air saja. Dijamin kau tidak akan gemuk." Ming memilihkan menu untuk Wayo dan karena itu, dia menerima sebuah pukulan di kepalanya dari Phana.
"Jangan menjahili suami masa depanku." Phana memperingatkan juniornya.
"P'Kit, P'Pha memukulku .." Ming merengek sambil ia menyandarkan kepalanya di bahu Kit.
"Aku tidak bisa balas memukulnya. Kau baru saja bilang padaku untuk tidak berkelahi." Kata Kit sambil menggosok kepala Ming.
"Aku tidak mengatakan aku ingin kau memukulnya."
"Kalau begitu, apa yang kau inginkan?"
"Cium aku untuk membuatnya lebih baik." Jawab Ming dan memajukan bibirnya untuk dicium Kit.
"Nanti .." Kit berbisik kepada Ming yang membuat kekasihnya tersenyum lebar.
Makanan untuk Beam dan Forth akhirnya tiba. Mereka berdua mulai makan sementara yang lain membicarakan apa yang harus mereka pesan.
Beam kelaparan. Dia cepat makan satu sendok penuh makanannya, tapi saat ia mengunyah makanan yang ada di mulutnya, ia cemberut.
"Ini sangat hambar." Beam berkomentar frustrasi.
"Ini, ambil milikku." Forth mengambil piring Beam dan menukar dengan milikmya. "Makanlah, rasanya enak. Berhentilah marah-marah, tidak cocok untukmu." Dia mencubit ringan pipi Beam.
Teman-teman yang lain berhenti berbicara setelah melihat bagaimana Beam dan Forth saling berbicara satu sama lain.
"Guys, apakah kita ketinggalan sesuatu?" Phana mengarahkan pertanyaannya pada kedua orang itu.
"P'Forth dan P'Beam ... Aku mengerti sekarang ... Kalian berdua telah berciuman, bukan?" Wayo akhirnya mengerti godaan dari Kit tadi.
"Huh? Tidak, kita tidak berciuman! Be...benarkan, Forth? Kita tidak berciuman kan?"
"Tidak, kami tidak melakukannya." Forth berbohong untuk melindungi Beam.
"Hmm..kadang, aku tidak percaya kalian berdua sama sekali. Bukankah mereka bertindak agak mencurigakan, Ming?"
"Ya, kau benar, P'Kit. P'Forth belum pernah sebaik ini bahkan padaku dan Wayo. Dan itu bisa jadi karena satu hal saja, ia mengkhususkannya untuk P'Beam." Ming mengatakan teorinya.
"Guys, bisakah kalian berhenti berasumsi, biarkan kami makan dengan tenang." Forth merengut pada mereka.
"Baiklah, kita hentikan atau kau akan dimarahi kekasihmu." Phana menggoda Beam yang makan dalam diam, dan bahkan tidak berani menatap mereka.
*uluh uluuuhhhh..pukpuk emak Beam :-*
KAMU SEDANG MEMBACA
I THINK I'M ADDICTED TO YOU (ForthBeam Fanfict)
Fiksi Penggemar"Woah! Forth bisa menyanyi ... aku terkesan." Beam berkomentar sementara matanya terpaku pada Forth dan penampilan panggungnya yang membuat Beam terpana. "Pha..aku rasa seseorang telah tersihir oleh Forth." Kit menyenggol lengan Phana dan menunjuk B...