12

5.4K 479 63
                                    

       


Beam tercengang melihat tempat indah itu begitu mereka tiba di tempat yang direncanakan Forth. Dia kehilangan kata-kata saat mengamati sekeliling yang diliputi oleh alam.

"Bangkok Tree House? Wow! Aku tidak pernah tahu bahwa tempat ini benar-benar ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bangkok Tree House? Wow! Aku tidak pernah tahu bahwa tempat ini benar-benar ada ...! T..tapi Forth.. Apakah kita akan menghabiskan malam di sini?" Beam menelan ludah saat mengetahui bahwa itu sebenarnya adalah hotel.

"Apa kau ingin bermalam di sini? Aku bisa menanyakan apa ada kamar yang kosong." Forth menyeringai menjawabnya. Jika Beam memberinya lampu hijau, dia tidak akan ragu untuk menghabiskan uangnya di kamar itu.

"Err.. Tidak, terima kasih. Aku belum siap." Beam dengan cepat menolak saran tersebut.

"Belum?Apa maksudmu dengan 'belum siap'? Apakah itu berarti kau memiliki keinginan untuk tidur denganku?" Kata Forth menggoda.

"Tutup mulutmu atau aku ambil motormu dan pergi!"

"Kembali menjadi Beam pemarah yang imut. Kenapa aku begitu beruntung bisa melihat semua reaksi menggemaskan darimu?" Forth menghela napas dan memeluk pria kecil itu dengan suka cita.

"Imut pantatku!"

"Hmm..kau memiliki pantat yang imut. Aku bisa melihat jelas dengan kau mengenakan jeans ketatmu." Forth melihat ke bawah pada bokong Beam yang imut.

"Kau, mesum !!" Beam mendorong Forth yang tertawa terbahak-bahak dari tubuhnya yang kecil.

"Maaf ... Aku suka membuatmu marah, karena kau imut ketika marah. Ayo .. kita berjalan di atas jembatan. Aku akan menunjukkan mengapa kita di sini." Forth menautkan tangan mereka dan perlahan dia membimbing Beam untuk mengikuti langkahnya.

"Ya Tuhan! Tempat ini menakjubkan! Jangan bilang  kita akan makan malam di sana?" Beam menunjukkan telunjuknya ke sebuah restoran kecil dengan mata terbuka lebar.

"Ya Tuhan! Tempat ini menakjubkan! Jangan bilang  kita akan makan malam di sana?" Beam menunjukkan telunjuknya ke sebuah restoran kecil dengan mata terbuka lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya, Beam. Itu yang aku rencanakan." Forth membalasnya sambil tertawa kecil sambil mereka berjalan menuju tempat itu dan naik tangga ke atap tempat mereka bisa makan malam di bawah langit terbuka.

"Hmm.. ini benar-benar bagus. Pemandangannya sangat indah. Tapi apa yang di atas sana?" Beam menunjuk ke tempat yang lebih tinggi dari tempat mereka berada.

"Mau melihat? Aku akan meminta ijin untuk kita bisa melihat-lihat." Kata Forth setelah menuliskan pesanannya . "Di situlah aku ingin mengajakmu berbulan madu atau mungkin untuk pertama kalinya kita tidur bersama." Dia berbisik ke telinga Beam yang membuat wajah pria itu berubah menjadi merah.

"Berhenti bicara omong kosong!" Beam melotot dan menarik telinga Forth sampai menjadi merah.

Forth tertawa dan menggelengkan kepala sambil menatap wajah penasaran Beam.

"Kau ingin melihatnya, benarkan?"

Beam mengangguk beberapa kali.

"Tunggu disini." Forth meninggalkan Beam untuk sementara dan sepuluh menit kemudian, dia kembali dan memberi isyarat kepada Beam untuk mengikutinya.

"Sialan! Tempat apa ini? Apa orang-orang benar-benar tidur di sini?"

"Sialan! Tempat apa ini? Apa orang-orang benar-benar tidur di sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, Beam ... dan kuharap kita akan menjadi bagian dari orang-orang itu. Aku benar-benar ingin bercinta denganmu di bawah langit malam berbintang." Forth menyampaikan keinginannya sambil ia memeluk Beam dari belakang.

Forth terkejut Beam tidak mengatakan apa-apa tentang keinginannya. Alih-alih marah, Beam malah tersenyum malu di dalam pelukannya dan itu sangat imut. Forth tidak tahan. Dia memutar Beam untuk menghadapnya, dan sekali lagi dia mencium bibir Beam dengan lembut.

"C..cukup.. Ayo turun. Makanan kita mungkin telah siap."

Begitu mereka kembali ke restoran, Beam cepat-cepat meraih minumannya dan menyesapnya untuk menghilangkan haus.

"Beam, lihat aku." Forth memanggil Beam.

Beam memalingkan mukanya dan Forth dengan cepat mengambil foto Beamnya yang indah.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Memotretmu untuk kenang-kenangan." Forth berkata sambil menatap foto di teleponnya. "Kau begitu indah. Aku pasti akan menyimpan foto ini selamanya, Beam." Kata Forth membuat Beam segera mengalihkan tatapannya untuk menyembunyikan senyum malunya.

" Kata Forth membuat Beam segera mengalihkan tatapannya untuk menyembunyikan senyum malunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beam..."

"Hmm ..."

"Lihat aku."

Beam dengan ragu memutar wajahnya dan menatap Forth yang berdiri di sampingnya.

"Aku ingin menciummu."

"Kenapa kau meminta ijin? Kau tidak pernah melakukannya sebelumnya."

"Aku tahu." Forth tertawa dan perlahan menempelkan bibirnya di bibir dingin Beam untuk menghangatkannya.




*Kenapa ane suka ama ni cerita?
Karena banyak kiss scene nya
Hahaha *ketawanista :v

I THINK I'M ADDICTED TO YOU (ForthBeam Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang