Lelaki bertubuh proporsional itu mengetuk pintu salah satu ruangan yang berada dalam rumah mewah milik keluarganya. Ia memasuki ruangan setelah lelaki paruh baya, pemilik ruangan memberinya ijin untuk masuk dan memerintahnya untuk duduk di kursi di hadapannya dengan meja besar sebagai pembatas keduanya.
"Ku dengar kali ini hubunganmu dengan perempuan pilihan kami berjalan dengan baik? Kau menyukainya?" Masih dengan fokus pada beberapa lembar kertas dihadapannya, lelaki paruh baya itu bertanya pada Namjoon yang kini sedang tersipu, menundukkan kepalanya.
"Haruskah kita percepat acara pertunanganmu?"
"Tidak perlu secepat itu Ayah. Aku masih ingin mengenalnya lebih jauh."
Jungwoon, lelaki yang dipanggil ayah itu terkekeh mendengar jawaban anaknya. "Kau harus segera menikah dengannya kalau kau ingin mengenalnya lebih jauh."
"Katakan saja kau masih ingin menikmati indahnya masa muda dengannya bukan?" Keduanya tertawa kecil yang kemudian terhenti saat mendengar sebuah ketukan pada pintu ruangan tersebut, yang kemudian diijinkan masuk oleh Jungwoon.
Seorang pria yang dikenali sebagai sekertaris Kim Jungwoon itu menampakkan dirinya dari balik pintu.
"Anda kedatangan tamu, Tuan Besar. Keluarga Son sedang menunggu di ruang utama." Laporan dari sang sekertaris membuat Jungwoon dan Namjoon bertatapan heran, menanyakan apa maksud dari kedatangan tamunya.
"Apa mereka datang untuk mendiskusikan pernikahanmu agar dipercepat?" Ucap Jungwoon sambil melangkah keluar ruangan yang diikuti Namjoon dan sang sekertaris.
"Kenapa tidak mengabari akan datang kemari? setidaknya kami bisa menyiapkan banyak hal sebelum kedatangan anda Tuan Son." Ucap Jungwoon setibanya di ruang utama setelah menyapa tamunya itu, Namjoon pun turut duduk di sofa panjang di hadapan tamunya.
"Kami tidak akan lama disini, hanya ingin menyampaikan beberapa hal saja terkait hubungan Namjoon dan Seungwan." Pernyataan dari Tuan Son menghasilkan senyum tipis di wajah Jungwoon, Namjoon, dan Seungwan. "Perjodohan Namjoon dan Seungwan, kami ingin membatalkannya."
Seketika senyum itu memudar berganti dengan raut keterkejutan akan keputusan yang diambil oleh Tuan Son. Bahkan Seungwan sendiri kini membatu, ia tidak tau bahwa bukan keputusan yang ia harapkan yang akan ayahnya sampaikan pada keluarga Kim.
"Kami sudah tau rahasia yang disembunyikan dari keluarga Kim. Rahasia bahwa Namjoon bukanlah anak kandung dari Nyonya Choi, melainkan anak dari wanita simpanan Tuan Kim. Bukan begitu Tuan Kim?" Raut muka Kim Jungwoon kini mengeras.
"Ayah.." Dengan lirih, Seungwan meminta sang ayah untuk tidak membahas privasi keluarga Kim, meski dirinya pun baru mengetahui hal tersebut sekarang.
"Tuan Kim tentu mengerti dengan hubungan antara pernyataanku tadi dengan perjodohan Namjoon dan Seungwan." Jungwoon menggertakkan giginya pelan, seluruh pasang mata yang berada di ruang utama itu tertuju pada Tuan Son menanti ucapan selanjutnya. "Kemungkinan kecil untuk Namjoon mendapatkan hak waris dari keluarga Choi, terlebih Namjoon sudah memilih pekerjaannya sendiri. Tentu Seungri Corp tidak akan dengan mudah jatuh pada Namjoon."
"Ayah!" Sentakkan kecil dari Seungwan membuat mata Nyonya Son melotot padanya, memintanya untuk tidak membantah keputusan sang ayah.
Sampai kapan serial drama ini akan berakhir? Namjoon menghela napasnya, ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. Ia muak mendengar penuturan Tuan Son, hatinya tidak bisa menerima pernyataan itu. Ini menyangkut hubungan dengan gadis dihadapannya yang kini tengah menahan air matanya. Namjoon benar-benar berharap air mata itu tidak terjatuh, ia tidak ingin hatinya bertambah sakit melihat gadis yang ia sayangi menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS WINGS SERIES] REFLECTION -RapMonster-
FanfictionYou're Not Lonely Even You are Alone