"Seo Jisoo, apa yang harus ku lakukan dengan kelakuanmu semalam?" Pertanyaan yang terdengar santai namun sedikit penekanan itu membuka percakapan di tengah sarapan keluarga kecil itu.
"Maafkan aku, aku akan terima hukuman apapun dari Ibu."
"Minta maaflah pada Tuan Yang."
"Hanya itu? Baik, akan ku lakukan. Aku akan menghubungi Hongseok segera."
"Sejauh apa hubunganmu dengan Hongseok?"
"Dia hanya mengirimkan pesan memberi tau nomornya saja."
"Baguslah."
"Tapi Ibu, bisakah kau membatalkan pernikahanmu dengan Ayah Hongseok?" Lee Yebin hanya mendelik pada Jisoo, menunjukkan sedikit rasa kesal pada Jisoo. "Baiklah, maafkan aku. Kali ini aku tidak akan menghentikannya lagi."
Keduanya kembali melanjutkan sarapannya dalam hening.
"Semalam aku putus dengan Hyunwoo."
"Apa?" Pernyataan Jisoo berhasil menghentikan santapan ibunya. "Kau baik-baik saja? Apa kau menangis?"
"Ya, aku menangis."
"Benarkah? Wah.. Kau memang jago berdandan. Bagaimana bisa wajahmu tidak sembab?" Sang ibu menilik wajah Jisoo. "Kenapa kalian putus? Bukankah kau bilang sendiri kalau Hyunwoo itu membuatmu nyaman."
"Dia sudah beristri."
"Uhuk!" Kali ini berhasil membuat sang ibu tersedak makanannya. "Bagaimana bisa kau berpacaran begitu lama dengan laki-laki beristri?"
"Baru juga enam bulan aku berpacaran dengannya."
"Dan itu waktu terlama selama kau pacaran. Lupakan dia, aku akan memberikan banyak pekerjaan di kantor, supaya kau bisa melupakannya."
"Jangan begitu, aku bisa tidak fokus nanti."
"Tidak mau tau. Bagaimana pun juga kau harus mengalihkan pikiranmu pada yang lain."
"Terserah Ibu saja lah."
"Satu lagi. Kau akan menjadi penata riasku di pernikahanku nanti."
"Kenapa harus aku? Ibu bisa menyewa penata rias yang lebih bagus bukan?"
"Sepertinya aku menyukai caramu berdandan, kau bahkan menutupi wajah sembabmu dengan sempurna dan terlihat natural. Lagi pula, aku bisa menghemat pengeluaran. Cepat habiskan makananmu kita bisa terlambat ke kantor."
Jisoo segera meneguk air minumnya saat ibunya sudah beranjak dari tempat makannya, kemudian menyusul sang ibu keluar rumah.
.
"Namjoon-ah. Mulai sekarang lupakan Seungwan." Perintah Tuan Son pada Namjoon itu membuat ketiga orang di meja makan itu menghentikan makanannya sejenak.
"Aku akan mencari pengganti Seungwan untukmu." Lanjutnya.
"Tidak bisa. Kau ingat bukan, setiap kali kita menjodohkan Namjoon, tidak ada yang cocok dengan Namjoon kecuali Seungwan. Keduanya bahkan saling menyayangi." Choi Younghee membuka pembelaannya.
"Lalu, apa kita harus menunggu sampai keluarga Son kembali menerimanya?"
"Aku akan mencoba berbicara dengan keluarga Son. Bukankah baru kemarin malam mereka memutuskannya, kita bahkan belum berusaha sama sekali."
"Aku juga akan mencoba bekerja di perusahaan. Jika memang aku tidak memungkinkan untuk merebut Seungri dari keluarga Choi, mungkin aku bisa menjalankan perusahaan Ayah untuk bisa diatas kesuksesan perusahaan Seungri."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS WINGS SERIES] REFLECTION -RapMonster-
Fiksi PenggemarYou're Not Lonely Even You are Alone