Guruku Uhuuiii

83 0 0
                                    

Sampai di kelas, santri mulai mempersiapkan diri untuk belajar, diawali dengan membaca doa kemudian dilanjut dengan membaca alquran secara bergiliran.

Setengah jam berlalu, guru mulai memasuki ruang kelas.

"Assalmualaikum," salam dari Bu Yulsi.

Paras cantik, tas yang senada dengan pakaian, itulah ciri khas guru-guru pelajaran umum di pesantren. Salah satunya, Bu Guru Yulsi yang selalu tersenyum saat memberi pelajaran.

Umur guru yang mengajar rata-rata 23 tahunan membuat Petrik beserta teman-teman yang lain cepat tumbuh dewasa. Senior Petrik tingkat SMA pun pernah mengirim surat cinta kepada guru yang juga bertugas sebagai staf perpustakaan tersebut, guru yang selalu tampil menarik. Maniieess …

Satu momen yang mungkin masih diingat Petrik saat Ustad Tomi datang ke kelas, kemudian bertemu langsung dengan Bu Yulsi yang seumuran dengannya dan berbicara perihal teman Petrik yang sedang sakit.

Suasana belajar sedang berlangsung,
Bunyi ketukan pintu,
“Asalamualaikum bu guru,” senyum sembringah dari Ustad.

Balas senyuman manis dari Bu Guru, “Walaikumsalam ustad”

“Fandi lagi sakit bu, ini saya kasih suratnya,”

“iya, makasi buat suratnya,” jawab Bu Yulsi yang bernama Yulianti, salah satu guru paling cantik di sekolah,

”Ciiiiieeeeeeee, kasih stad,” teriakan dari seluruh santri di kelas.

Begitulah candaan santri di kelas terdahap ustad, Bu guru cantik hanya bisa tersenyum mendengar nyaringnya suara Petrik dan kawan-kawannya.

Mata terkadang susah menahan penglihatan dari guru-guru yang cantik. Ada beberapa guru yang berpakaian terutup, tapi kaki serta langkah kaki terlihat jelas, tembus pandang saat berjalan pagi hari ketika matahari menyinari bu guru. Santri banyak yang terlena bahkan sampai melakukan tindakan yang tidak senonoh di kelas, karena membayangkan guru yang lewat di tepi kelas.

Banyaknya suka duka Petrik saat di sekolah membuat remaja yang semakin tumbuh dewasa ini selalu teringat dengan teman-teman serta guru-gurunya di kelas. Sebagai santri yang baik, seharusnya mereka bisa menjaga mata dari penampakan yang tidak baik tersebut.

Namun, dibalik itu semua, guru juga harus tahu dengan siapa dia akan berhadapan. Kemudian, memperhatikan pakaian yang digunakan untuk mengajar. Masih beruntung santri yang melihat, kalau orang lain terutama pria mesum, bagaimana …

Lika Likuku Ala PesantrenkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang