Satu dari puluhan cerita menakutkan yang dialami dan diceritakan oleh Petrik. Selain hantu, suasana aneh dan menyeramkan juga dialami beberapa santri hampir setiap malam di tanggal 30 september.
Kata senior-senior di Pesantren,
“jika kau tinggal di tempat bekas pertempuran, maka kau akan mendengar dan merasakan mereka (prajurit perang) ada di sebelah tempat tidurmu”.
Hampir setengah dari jumlah santri di Pesantren mengalami apa yang disampaikan oleh senior perihal peristiwa 30 september tersebut.
Banyak yang mengatakan, lokasi pesantren merupakan jalur tank, mobil, serta bunyi-bunyian pistol zaman penjajahan.
Bombom, sahabat sekampung Petrik adalah satu dari raturan santri yang dapat mendengar serta melihat bayangan tentara yang sedang berbaris dan menembak orang Indonesia saat itu.
Peristiwa tersebut tidak hanya disaksikan oleh Bombom dari tempat tidurnya. Saat Bombom melihat keluar jendela, barisan tentarapun tampak jelas dimatanya.
Entah itu benar atau tidaknya, Petrik hanya bisa memaklumi cerita yang disampaikan oleh teman-temannya.
Namun, 30 september juga menjadi waktu yang terus diingat oleh warga Indinesia, apalagi dengan adanya berbagai macam catatan tentang G30/SPKI.
Begitu banyak kisah termasuk cerita nyata yang dialami Petrik, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat Petrik untuk tetap bertahan di Pesantren. Banyak cerita, banyak pengalaman yang diperoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Likuku Ala Pesantrenku
Short StorySebuah kisah dari seorang anak yang menempuh pendidikan selama beberapa tahun di sekolah agama. Pengalaman yang tidak terlupakan baginya, menjadi lika liku yang penuh dengan drama disana sini. Kocak serta berisi pengalaman yang mungkin bisa menjadi...