Eps. 27 Kembali Tubuh Yang Asli

240 8 1
                                    

#GAMBAR #THALIA

*seseorang dengan jubahnya yang tidak bisa tertiup angin, memberikan ayung sebuah pertandingan tanpa praturan. Dengan begitu pengendali lava hijau dari gunung laut utara dapat bertarung melawannya.

Seorang laki-laki dengan sebuah tongkat bersisik berjalan mengambil beberapa jarak dari tengah meja, semuanya disana hanya sebuah padang tandus lalu di tengah-tengahnya ada sebuah meja berbentuk setengah lingkaran yang melengkung dari tengah meja ditentukan jarak pertarungan mereka. Aku hanya mengikutinya mengambil jarak yang sudah di tentukan oleh salah satu yang memakai jubah yang tidak seperti tertiup angin sekalipun. Saat kami sudah mencapai titik yang sudah di tunjukkan, kami saling berhadapan. Lava membentuk bola keluar dengan satu per satu melayang di sekitar laki-laki tersebut.

" sebelum kau mati dengan sia-sia aku akan memberitahukan namaku, biar dewa kematian akan mengerti mengapa kau bertemu dengan nya " ucap laki-laki itu dengan senyuman licik

"momochi!" ucap ayung lalu sebuah pedang muncul dengan cepatnya

" kenzo!" ucap koba lalu melempar beberapa bola ke arah ayung.

Beberapa bola membuat ayung mengindar ke arah kiri tanpa di sadari , koba telah berada di belakang ayung lalu memukulnya dengan kepalan tangannya dengan lapisan lava hijau koba berhasil menahannya.

"cih !" ucap ayung sambil memegang lukanya di pundak , regenerasi ayung berproses cukup menyembuhkan lukanya.

"tidak akan ku biarkan kau menyembuhkan dirimu!" ucap koba

Koba mendekati ayung dengan tangannya yang di luruskan, dua bola lava melapisinya dan membuat seperti bor yang menyala berputar, ayung menghindar melompat ke atas dan menyerang koba yang berada di bawahnya. Saat menyerang, koba sudah berada di depannya.

"terlalu lambat...... jangan biarkan lidahku berbicara yung ingat apa yang kau katakan di awal" ucap koba lapisan lava bertambah banyak mengelilingi kami berdua.

Kini koba melemparkan beberapa lava ke arahku , pertamanya berbentuk bulat lalu saat hampir mendekatiku berubah menjadi sebuah kerucut dengan ujung lancip yang tajam. Aku memotongnya beberapa dengan momochi lalu muncul cahaya dari tepi mata di pedangku tak kuduga ini sebuah jebakan yang membuat kabut pekat dengan memecahkannya, kulitku terasa tertarik dengan kencang aku mengeluarkan sayapku lalu terbang keatas . saat aku sudah keluar dari kabut pekat itu koba sudah menungguku di atas dan melapisi tangannya dengan lapisan tebal lava hingga berbentuk besar sekali lalu memukulku ke arah bawah. Aku terjatuh dengan kencang ke bawah, suara retakan tanah terdengar dari kejauhan.

"ayung-sama" ucap charline ingin memasuki arena, tapi seorang gadis kecil menahannya.

"kau sudah tidak punya kuasa di arena charline" ucap gadis itu dengan mimik mukanya yang serius

" Thalia......" ucap charline kaget

"lebih baik kau menikmati prosesnya saja" ucap thalia

Thalia adalah salah satu pemimpin komandan yang ada di abyss, dari luasnya wilayah yang ada dia hampir memegang 32%. Karna 0.1 % hampir terdiri dari 17 negara atau bangsa, yang perlu di ketahui abyss dengan sanx (dunia yang di tinggali) memiliki hubungan yang begitu mirip sehingga dari abyss bisa menguasai sanx bersama juga sanx bisa berkuasa atas abyss. Sedangkan yang sedang di adakan pertarungan adalah ruangan "ultimatum", para komandan abyss berkumpul melakukan rapat dan setiap pembahasan apapun tentang abyss dan sanx disini.

Antara dunia ini ada ruangan perbatasan yang dibilang penyebrangan yaitu "mesha", biasa para pemimpin atau bangsawan serta komandan melakukan pertemuan antara 2 wali dunia di mesha. Penguasa atas mesha adalah Thalia, walaupun itu merupakan perbatasan antara kedua dunia tersebut hanya abyss yang memegang kekuasaaan atas perbatasan.

Endless cursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang