• Tujuh🔞

2.6K 288 34
                                    



"Mungkin ini baru prekdisiku karena usia 4 bulan masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti, tapi bayi kalian" ucap Kwang uisanim terpotong.
"Ada apa uisanim, dia sehat kan?"
"Ya mereka sehat Tuan Chanyeol"

Tunggu...



...



...















Mereka?

Mereka?

Astaga!!! Mereka!!!

"Me-mereka??" Jawab Chanyeol tergagap
"Iya bayi anda kembar"












"Wowowowow kemari kyung, anaku kembar, anaku kembar, yeyeyeyeyeyeyeyeye" Chanyeol menarik tangan Kyungsoo.

"Hyung sudahlah semua orang melihat kearah mu" Kyungsoo menggenggam tangan Chanyeol erat agar dia tak berlari kesana kemari seperti orang gila.
"Aku tidak peduli mereka menganggapku apa, anak kita kembar sayang, kita punya dua agi"

Chanyeol menggenggam tangan Kyungsoo dan mengajaknya berputar putar didepan halaman Rumah Sakit yang luas dan ramai.
"Kau senang songsaenim?"
"Ya!! Aku sangat senang Do Kyungsoo"

Bruk

"Hyung!!"



Chanyeol tidur tertelungkup dengan Kyungsoo yang sedang mengolesi salep dipunggungnya.
"Sakit?" Tanya Kyungsoo pelan
"Tidak, malu iya"
Kyungsoo tertawa mendengar jawaban Chanyeol.
"Bagaimana kau bisa jatuh seperti itu hyung?"
"Park Kyungsoo.. kau sedang mengkhawatirkanku atau sedang mengejekku huh?"
"Dirimu berputar putar seperti kipas angin, kau akan dikira pasien rumah sakit sebelah"
"Sudah kyung, cukup mengobatinya" Chanyeol bangkit dan kini duduk menghadap istrinya.
"Kyuuung..." Chanyeol menatap bibir Kyungsoo.
"Hyung besok kau mengajar" Kyungsoo hendak menolak keinginan Chanyeol namun ia ingat tugasnya sebagai seorang istri.




-Kyungsoo's Pov


Tangan besarnya menyentuh setiap jengkal tubuhku dengan hati hati, di belai rambutku, dielus pipiku, dikecupnya bibirku dengan lembut.
Ku tatap wajahnya yang tampan, badannya yang atletis, matanya yang tajam namun teduh dan lembut saat menatapku.

Jika kalian bertanya, apakah aku mencintainya? Ya, tentu saja. Aku mencintai guruku ini, walaupun usia kami terpaut selisih 8 tahun, apa itu menjadi masalah?

Jika ada diantara kalian yang mencoba mendekati suamiku, akan ku cabuti seluruh rambut kalian satu persatu. Hahahahahahahaha



Dia terus mencumbuku, meninggalkan bekas kemerahan dileherku yang mungkin akan menghilang seminggu kedepan, menatap wajahku dan menyatukan dahi kami.

Dia tak pernah menyuruhku untuk memuaskannya, ah ya, sekarang aku akan melakukannya.
Ku tahan dadanya agar ia berhenti dari kegiatannya. Perlahan aku naiki badannya yang besar dengan tubuh nakedku.
"Kyung?" Tanyanya keheranan
"Ijinkan aku melayanimu hyung"

Kudekatkan kepalaku menuju adiknya, kemudian ku kulum pusaka kebanggaannya yang sangat besar dimulutku.
"Sudah mulai nakal hm?" Ucapnya membelai rambut depanku yang menutupi wajahku saat mengulumnya.

"Ahhh Kyung" desahnya berat.
Masih ku kulum dengan mulut namun tak sampai pangkal, hanya separuh mana mungkin mulutku cukup untuk mengulum benda yang besar ini. Ku gigiti tiap kulitnya yang membuat suamiku mengeluh ngilu.

My Teacher, My Love, My Secret🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang