enam

114 52 17
                                    

Tenaganya terkuras habis, nafasnya terengah- engah membuat keringatnya mengalir deras di keningnya.

Naya duduk di pinggir lapangan sambil mengatur nafasnya yang belum stabil, tangannya menghapus keringat di keningnya.

"Maaf, gara -gara saya kamu di hukum."

Naya menggaruk -garuk kepalanya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal, saat menyadari Bara kini sudah duduk di sampingnya dengan wajah tampannya yang tersenyum.

"Bukan gara-gara kamu lagi ." Ucap Naya mencoba menyangkal.

Naya menutupi sebagian wajahnya.

mampus ini muka aku pasti lagi berantakan. batin Naya.

Ia beranjak dari duduknya. "eh Bar aku ke kelas duluan." ia mempercepat langkah kakinya.

"Maafin saya Nay, oh ya ntar pulang sekolah saya jemput kamu di kelas."

"Eh gak-"ucap Naya terpotong.

"Salah satu permintaan maaf saya, jadi nanti saya jemput kamu."

"Tanpa penolakan!" Tambah Bara .

Naya tersenyum kemudian berlari  pergi menuju kelasnya meski sebenarnya ia ingin lebih lama bersama Bara.

Tapi wajahnya saat ini pasti akan terlihat sangat buruk.

Sesampainya di koridor Naya berjalan gontai menuju kelasnya dengan rambut kuncir kudanya yang berantakan, dan wajah kusut.

Meski begitu ia tetap terlihat cantik dengan kulit putih dan mata indah serta bulu matanya yang lentik, meski tanpa hidung bangirnya.

"NAYA!!...." Teriak Bian saat melihat Naya terlihat lesu.

"Cengo!!!  dasar cewek rapiin Napa berantakan, bau iuuh...." Omel Bian yang mendapati Naya yang begitu berantakan .

Naya mengabaikan Omelan Bian, dan langsung duduk bersandar di bangkunya tubuhnya benar -benar terasa letih kali ini.

"Ara, sini deh coba." Panggil Bian pada Ara yang duduk di bangku belakangnya.

"Liatin si Naya berantakan gitu, pantesan JOMBLO ya Ar." Ejek Bian yang di tekankan pada kata jomblonya.

"Jadi cewek dandan, yang rapi, wangi biar bikin betah." Tambah Ara.

"Nyebelin banget sih kalian berdua!" Jawab Naya geram.

"Pantes dari dulu si doi nya gak peka." Tambah Bian.

Naya tersenyum.

"Siang nanti aku mau jalan sama bara." Ucap Naya dengan sangat bangga.

"Apa?" Tanya Ara dan Bian bersamaan

"Kamu pake pelet Nay, perasaan beberapa Minggu yang lalu Bara cuma mimpi kamu?" Tanya Ara masih tidak menyangka .

"Asik aku dapet pajak dong, kamu Deket sama bara gegara siapa? Kamu harus ingat pengorbanan seorang sahabat di balik semua ini, gara -gara sakit perut aku waktu itu kan?"

"Mulut kalian berdua emang dasarnya, kek Mak emak !" tandasnya kemudian.

Ara langsung kembali kebangkunya, sambil berdecak terlihat raut wajahnya yang seketika berubah.

"Ah cieh, Ara ga terima ni Nay kamu jalan sama Bara." Ujar Bian dengan nada candaan.

"Sok tau kamu!" Jawab Ara mengelak.

🌻🌻🌻  

"Pake make up aku biar kamu keliatan bening." Tawar Bian yang mendapat penolakan langsung dari naya.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang