"aciieh yang ulang tahun, semoga gelar jomblo kamu cepet ilang Nay, atau kamu jadi pacar aku aja biar ulang tahun ke 17 kamu nggak sendiri?" Ujar Ara dengan PD-nya sambil mencubit hidung naya ketika memasuki lorong SMAnya.
Naya berdecak. "idih mendingan sendiri dari pada sama kamu." Jawab Naya kesal.
Kebiasaan Ara yang tak pernah serius sekalipun di momentum yang dramatis seperti saat ini.
"Yakin? Masih mau sendiri padahal aku ganteng Nay?" Goda Ara.
Hari ini di ulang tahun 17 nya Ara lah orang pertama yang memberikan ucapan ulang tahun pada Naya.
"Kamu tau aku ulang tahun masih aja di becandain, capek Ar aku butuh di seriusin!" Jawab Naya geram menatap Ara yang duduk di depannya.
"Iya aku seriusin, kamu mau hadiah apa?" Tanya Ara dengan wajah tengilnya membuat Naya semakin geram.
"Serius? Mau kasih aku hadiah?" Tanya Naya memastikan.
"Iya, kamu mau hadiah apa?" Tanya ulang Ara memastikan.
Naya diam memikirkan hadiah apa yang akan ia minta dari Ara hingga terlihat keningnya yang berkerut.
"Beneran mau kasih aku hadiah?"
"Iya beneran, kapan aku becanda? Kalo sama kamu aku serius Nay." Jawab Ara dengan ekspresi wajah yang sok serius.
"Alah tadi barusan kamu becandain aku!"
"Etss... Minta kadonya jangan aneh-aneh tapi, awas!" Ujar Ara bersiaga sebelum Naya meminta hal aneh darinya.
Seketika Naya tertawa begitu keras tanpa memperdulikan tatapan tajam dari orang di sekitarnya karena saat ini Naya berada di koridor saat melihat wajah Ara yang terlihat mengkhawatirkan akan hadiah apa yang diminta oleh Naya.
"Ngapain ketawa gogok?" Tanya Ara dengan nada yang sedikit keras sambil kembali menarik hidung Naya.
"Ihh ....rese, tau aku lagi ulang tahun kamu palah gitu!! Bikin mood aku jelek tau!" Rengek Naya dengan memasang wajah memelas.
Dan ekspresi wajah Naya saat ini gantian membuat Ara tertawa geli melihatnya.
"Jawab cepetan, kamu mau hadiah apa keburu aku berubah pikiran!"
"Apa ya aku juga bingung, gak usah pake hadiah kamu ngucapin aja udah cukup buat aku."
"Karena itu artinya aku orang spesial di hidup kamu karena kamu inget kapan tanggal ulang tahun aku, dan kamu harus tau Ara kamu orang pertama yang ngucapin itu." lanjutnya.
"Yakin ga mau hadiah dari aku? Padahal ni ya Nay aku udah nabung banyak buat hadiah kamu." Tanya Ara memastikan kembali.
Naya diam, kemudian tangan Ara merogoh saku celana putih abu-abunya.
Mata Naya langsung terbelalak kaget melihat apa yang Ara keluarkan dari saku celananya. " Buset! Kirain kamu mau kasih aku uang, ehh ini palah keluarin earphone."
"Ya kamu si Nay kelamaan, jadi aku ambil earphone biar enggak gabut."
"Terserah kamu deh hadiah apa aja aku pasti suka." Jawab Naya.
"Beneran terserah aku? Eh Tapi kamu ikut camping fun tahunan itu kan?" Ajak Ara.
"Enggak! Kulit aku ntar tambah item!!" Jawab Naya skeptis.
"Takut banget item, dasar jomblo!" Sindir Ara membuat Naya reflek menonyor kepala Ara.
"Kamu juga jomblo, ngaca sona!""Aku single berkualitas kali." Jawab Ara mengelak.
"Sama aja dasar bego!"
"Beda kalo jomblo itu nasib, kalo single itu pilihan."
"Trus kenapa kamu pilih jadi single?" Tanya Naya dengan tatapan mengintrogasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Teen Fictionkamulah senja hangat bagiku meski hanya sesat dan menyisakan luka , tapi sekarang aku tau jika hujan lebih indah dari pada senja. Hujan memberikan rasa nyaman pada tiap rintiknya dan dinginya membuatku selalu rindu akan kehangatanya. Manusia itu r...