[1]

32 5 0
                                    

Selamat membaca

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sesampainya dikelas gue gak bisa berhenti ketawa sampai sampai Rena dan Laura memendangku heran.

Gue masih mikir gimana muka Febian setelah mamakan bakso pesanannya tadi.

"lo gak gila kan Fi?" tanya Rena.

Gue gak bales malah semakin keras tertawa dan membuat beberapa murid dikelas gue nengok, heran.

"suhu badan normal, apa kita perlu bawa ke rumah sakit jiwa ya"kata Laura pada Rena.
"ya mungkin aja perlu" balas Rena.
"jahat lo pada, kalian gak nyadar tadi si Febian and the geng gue kerjain?" jawab gue.
"gila lo ya, emangnya lo ngapain" tanya Laura.

"gue kasih sambel 5 sendok buat Febian, dan buat temen temennya 2 sendok aja" jawab gue enteng
"gila lo Fi, disekolah ini baru lo yang berani ngerjain mereka" ucap Rena.

"emang mereka siapa sih kok kalian pada takut? " tanya gue.

"ok biar gue jelasin" ujar Rena. "jadi gini, mereka adalah Febian, David, dan Alan mereka adalah anak donatur terbesar disekolah ini. Dan yang paling ditakuti adalah Febian. Tapi dibalik kelakuan mereka, sebenarnya mereka baik gak jarang juga mereka ngelawak dikelas ini" ujarnya.

"dan dia bakalan ngebully siapapun yang ngebantah omongannya" tambah Laura.
"bentar bentar tadi lo bilang dia ngelawak dikelas ini, maksudnya?" tanya gue.
"dia sekelas sama kita, lo gak liat mereka tadi pagi karena biasanya mereka kompak telat dan selalu dihukum sampai bel istirahat" jawab Rena.

"owww, mungkin mereka pada bolos dan bolak balik kamar mandi gegara makan bakso setan" ucap gue sambil tertawa terpingkal pingkal.
"baru pertama ini gue punya temen kayak gini" ucap Laura.

Tettt.. Tettt

Bunyi bel menggema di setiap lorong kelas. menandakan pelajaran hari ini telah selesai.

"Ren UKS dimana ya?, perut gue sakit nih kebanyakan ketawa" tanya gue.
"lo aih udah kayak orgil, UKS ada disamping lab Ipa yang tadi kita lewati pas mau ke Kantin, mau gue temenin? " jawab Rena.
"gak usah gue sendiri aja, ketemu besok ya bye bye Rena" ucap gue.
" sipp"jawab Rena.

Sesampainya di UKS gue masuk berhubung gak ada guru jaga gue langsung ambil minyak yang ada di kotak P3K. Tiba tiba terdengar suara kesakitan dibilik paling pojok, gue deketin tuh bilik dan ngintip ternyata ada Febian disana, ia sedang berbaring sambil memegang perutnya.

"sakit bang?" tanya gue ngejek.

Dia nengok ke arah tirai pembatas antar Bilik dan natap gue dengan tatapan elangnya.

"awas lu nyet bakalan gue bales!!" jawabnya sengit.
"males lah ngomong sama lo mendingan gue balik aja bye bye Get Will Soon ya" ucap gue ngejek.

"rasain tuh pedih dalam perutmu" batin gue.

Gue balik kekelas setelah mengoleskan minyak disekitar perut.

"permisi bu boleh saya masuk" ucapku sopan.
"dari mana saja kamu? " tanya bu Hendar guru bahasa Indonesia.
"saya dari UKS bu minta minyak" jawabku jujur.
"silahkan masuk" ucapnya.

love in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang