Seminggu sudah Fiona dan teman-teman melewati ujian, mereka telah mengerjakan ujian dengan semampu mereka.
Mereka hanya pasrah dengan nilai yang akan didapatkan.
Fiona,Rena,dan Laura sedang berkumpul di kantin sekolah setelah mengerjakan ujian terakhir mereka.
"ya ampun, ujian udah kaya kena kerja rodi aja" sungut Laura mengebu-ebu.
"untuh dah selesai, habis ini gue mau kesalon, and jalan-jalan sepuasnya" ucap Rena.
"oh iya, gimana kabar ayah ama bunda lo Fi" tanya Laura.
"kemarin mereka nelfon katanya sih baik-baik aja" jawab Fiona sambil menyendok pancake yang dipesannya.
"kapan nih pulang, gue nunggu oleh-olehnya" tambah Rena.
"dedek Rena yang paling unyuk, ayah sama bunda gue pergi untuk kerja bukan liburan" ceramah Fiona.
"oh iya, maaf dek Piona cayang" balas Rena lebay.
"hai.. girl" sapa David dan Alan tiba-tiba.
"ngagerin aja lo kunyuk" sungutku.
"paan sih lo" sungut Alan.
"jalan yok Ra" ajak David pada Laura.
"kita juga jalan yok, honey" ajak Alan pada Rena.
Rena dan Laura mengangguk setuju, Fiona mulai jengah dengan kondisi seperti ini, iapun berpamitan untuk pulang kerumahnya.
"gue pulang aja ya, jangan lupa nanti kerumah gue, nginep mumpung malming" ucap Fiona mengingatkan.
"ya ya" jawab Rena dan Laura bersamaan.
Fiona melangkahkan kakinya kearah parkiran sekolah.
"duh, jaket kenapa ketinggalan sih" sungut Fiona dan berjalan kembali kekelasnya.
Fiona mengambil jaket dilacinya dan berjalan kembali kepaekiran sekolah.
Tiba-tiba terdengar suara rintihan dari kamar mandi perempuan.
"kenapa nih" tanya Fiona dalam hati.
Fiona melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi tanpa rasa takut, ia melihat perempuan terduduk disalah satu bilik kamar mandi dengan cairan pembersih diatas kepalanya.
"yaampun lo kenapa" tanya Fiona pada perempuan teesebut.
Perempuan itu hanya merintih dan terisak menangis.
"gue bawa lo kerumah gue aja ya" ucap Fiona.
Fiona memakaikan jaketnya kebadan perempuan itu dan merangkulnya keparkiran.
Sesampainya dirumah Fiona, perempuan itu sudah tidak terisak, Fiona menyuruh perempuan itu mandi di kamar mandi kamarnya.
"nama lo siapa, kelas berapa" tanya Fiona.
"gue Nadya, kelas X" jawabnya.
"siapa yang ngelakuin ini semua" tanya Fiona cemas.
"Ca.. Carolina dan para tikusnya" jawabnya agak takut.
"Carolina, kenapa ia melakukan ini semua" tambah Fiona lagi.
"gu.. gue tadi disuruh bersihin sepatunya dengan cara membingkuk, gu.. gue gak mau dan gue...." ucap Nadya dilanjutkan dengan tangisannya.
Tok.. Tok.. Tok
Suara pintu kamar Fiona diketuk.
Fiona berjalan mendekat kearah pintu dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love in my life
Dla nastolatkówFiona, dia murid baru di SMA Pelita Bangsa, benci Febian seorang most wanted di SMA Pelita Bangsa, begitu juga dengan Febian, ia membenci Fiona diawal mereka. Ketika Febian membully, Fiona selalu dapat menjawab dan Fiona menjadi seorang yang anti...