[4]

18 7 0
                                    

1 vote dan Comentar adalah berjuta semangat untukku. 😊😊😊😊

Selamat membaca

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"masuk gih kalian taruh barang kalian dikamar gue dulu, gue tunggu disini" ucapku.

Tanpa disuruh dua kali mereka langsung naik keatas dan menaruh barang didalam kamarku.

Mereka sudah sering main kerumah sekedar bermain maupun menginap.

"kita mau ngapain nih? " tanya Rena.
"buat tenda dihalaman depan aja yuk" ucapku.
"ide bagus" setuju Laura dan Rena bersamaan.

"gue ambil tenda kecil digudang kalian ambil karpet dan beberapa bantal dikamar gue aja karpetnya didalem lemari barang" ujarku.

Mereka mengangguk setuju dan bergegas mengambil barang yang dibutuhkan.

Gue ambil tenda yang biasa dipakai ketika mereka datang kerumah atau saat sedang kak Husa dan kak Ima pulang kerumah.

Namun sekarang gue jarang main sama Kak Husa dan kak Ima, mereka jarang pulang karena mereka menginap diasrama kampus mereka.

Setelah mengambil tenda, gue menuju kehalaman depan, disana sudah ada Rena dan Laura.

"langsung dipasang aja yok" ucap Laura.

Kami memasang tenda dan diselingi sungutan Laura dan Rena.

"anjir tangan gue kejepit" sungut Laura.
"gila nih lo gak kejepit apa masang tenda gini" ucap Rena padaku.
"gue udah biasa kali masang tenda kayak gini" jawab ku.

"akhirnya selesai buat nih tenda tinggal kasih tiker ama bantal" ucap Laura.

"kita mau ngapain nih? " tanya Rena.

"enaknya ngapain ya, gimana kalo kita bakar jagung" ucapku.
"boleh lo udah punya bahannya?" tanya Rena.
"blon kita beli di supermarket aja" ucapku.

Author pov

Fiona, Rena, dan Laura.
Ketiga gadis itu sedang berjalan mengelilingi supermarket untuk mencari jagung manis dan beberapa makanan ringan.

"jagungnya udah dapet sekarang kita beli makanan ringannya" ujar Rena.

"kita mencar deh kalian serah mau beli apa, asal bayar sendiri juga hehhe" ujarku diakhiri tawa.
"ya udah gue mau beli minumannya dulu kalian serah deh" balas Laura.

Kami berjalan memencar Laura membeli minuman, Rena makanan ringan, gue milih beli permen aja.

"Nih permen karet kesukaan gue mana sih, dari tadi dicari gak ketemu" ucapku dalam hati.

"nah itu dia" ucapku pelan setelah melihat permen karet kesukaanku.

Hupp..
Tanganku bersentuhan dengan tangan milik orang lain yang juga ingin mengambil permen karet yang tinggal 1 pack dirak.

Sialnya tangan tersebut adalah tangan milik Bian cowok yang gue benci.

"lo" ucakku dan Bian bersamaan.
"permen ini milik gue duluan" ucapnya.
"gak bisa gue duluan yang dapet" ucapku cepat.
"Mana bukti kalo lo duluan yang ambil" balasnya cepat "tangan gue aja yang dibawah dan tangan lo diatas tangan gue" lanjutnya.

"tapikan gue duluan yang liat, harusnya cowok ngalah dong sama cewek" belaku.

"gak usah dilihatin terus lah ma, biasa pasangan muda masih sering berantem" ucap seorang dari belakangku.

"what pasangan ogah" ucapku cepat.

Tanpa sadar Bian pergi kearah kasir, dan langsung membayar permen yang tadi diperebutkan denganku.

love in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang