[9]

15 4 0
                                    

"assalamualaikum" ucapku setelah mengetuk pintu rumah Rena.

"waalaikumsalam" balas seseorang dari dalam.

"temennya Rena ya" tanya perempuan paruh baya pada Bian. 

"iya tante saya Febian" kenal Bian.

"silahkan masuk, biar tante panggil Rena-nya" ujar mama Rena.

"yang lain belum pada dateng Fi" ucap Rena tiba-tiba.

"iya, katanya Laura baru jalan" jawabku singkat.

"Alan sama David ikutkan" sela Bian.

"ikut santai aja" balas Rena.

"assalamualaikum" suara Laura dari arah pintu.

"waalaikumsalam masuk aja Ra" jawab Rena.

"pagi guyss, wihhh udah ada Fiona" sapa Laura.

"iya dong gue gituloh" candaku.

"masuk gih Lan, Vid" ucap Rena lagi yang melihat Alan dan David masih diambang pintu rumah Rena.

Mereka masuk dan mulai duduk melingkar sepertiku dikarpet ruang tengah Rena.

Kami belajar bersama membahas dan saling bertanya satu sama lain,terkadang kami membuat usil seperti melempari kacang kepada yang lainnya.

Tak terasa waktu berputar dengan cepatnya, jam yang melingkar ditanganku menunjukan pukul 12:15 bau pizza mulai tercium.

"Ren mama lo masak pizza beneran nih" tanyaku.

"iya, kemarinkan lo mau pizza, lagian mama lagi pingin pizza juga" balas Rena.

"wasik pizza gratis nih,buatan mama mertua lagi" ucap Alan.

Wajah Rena memerah, iapun menundukkan wajahnya takut kita para sahabat mengetahuinya.

"cie blushing nih" ucapku didepan wajah Rena.

"apaan sih Fi" sungut Rena.

"kenapa malu sayang kan kamu pacarku" goda Alan pada Rena.

"lo gak punya malu ya Lan, ada kita-kita lho" ucap Laura.

"biarin aja beb kamu juga mau" tawar David pada Laura.

Wajah Laura memanas merah, ia menundukkan wajahnya kaya Rena.

"blushing semua cuyy" ucap Bian.

Kamipun tertawa melihat Rena dan Laura marah.

"anak-anak ayo kita makan siang" ucap mama Rena.

"siap tante" jawab kami bersamaan kecuali Rena yang hanya mengangguk.

Kami memakan pizza buatan tante Risa mama Rena bersama-sama.

Author pov

Setelah makan mereka kembali keruang tengah.

Mereka tidak melanjutkan belajar, namun malah memainkan permainan putar botol.

Botol pertama diputar oleh Laura dan menunjuk David pacarnya sendiri.

"jujur atau tantangan" ucap Bian.

"jujur aja deh tapi jangan aneh-aneh" balas David ragu.

Bian dan Alan mulai berembuk.

"ok kita udah dapet pertanyaan, apa yang paling lo takuti" ucap Alan.

"wah mau ngumbar aib nih" sungut David masam.

"udah cepetan jawab" timpuk Rena.

"yang paling gue takutin adalah kehilangan Laura" jawab David membuat yang lainnya tertawa kecuali Laura.

love in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang