[8]

16 3 0
                                    

Kuusap wajahku dengan kasar dan mencoba bangun ketika suara kak Husa dan kak Ima meneriakinya agar bangun.

Kulangkahkan kakiku kearah kamar mandi dengan malas kuambil handuk yang tergantung disamping pintu kamar mandi dan mulai memasukki kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi kupakai seragam dan memasukkan buku pelajaran hari ini dan keluar kamar, kuturuni anak tangga berjalan kearah ruang makan.

"pagi ayah, bunda" ucapku ketika bertemu ayah dan bunda.

"pagi sayang, ayo duduk kamu makan cepetan" balas bunda.

"kakak mana yah" tanyaku.

"udah berangkat, katanya kak Ima ada jadwal pagi" jawab ayah.

"trus Nana berangkat naik motor sendiri yah" tanyaku lagi sambil mengambil nasi goreng didepanku.

"seminggu yang lalu ayah sama kak Husa udah beliin motor baru untukmu kak Husa yang memilihkannya" jawab ayah.

"beneran yah, wihh asik bisa naik motor kesekolah sendiri" ujarku sumringat.

"bahagia banget anak bunda tapi awas aja kalo sampe ngebut bunda gak mau kamu kenapa-napa" kata bunda mengingatkan.

"iya bunda, ayah makasih" ucapku.

"udah sana dimakan lagi" ucap ayah dan hanya kuangguki karena dimulut masih ada nasi goreng yang barusan kumasukkan.

Beberapa menit kemudian ku berpamitan kepada ayah dan bunda.

"ayah,bunda Nana berangkat dulu ya" ucapku setelah mencium tangan ayah dan bunda.

"ini kuncinya, jangan kenceng-kenceng ya Na" jawab ayah.

"iya yah Nana berangkat, Assalamualaikum" ucapku lagi.

"waalaikumsalam" jawab mereka bersamaan.

Kukeluarkan motor baruku dan kunaiki motorku dan kukenakan helmku, kunyalakan mesin dan kujalankan perlahan dan mulai kencang ketika sudah berada dijalan raya.
(thor dan-nya banyak banget)

Beberapa menit kemudian gue udah sampe diparkiran sekolah, kuparkirkan motorku kumatikan mesin banyak siswa yang melihatiku diparkiran.

"wihh keren banget lo Fi" ucap kak Sari.

"apaan sih kak" balasku.

"itu keluaran terbarukan" tambah kak Rahma.

"gue gak tahu kak" ucapku bingung.

"beneran Fi ini motor sport keluaran terbaru gila ngiri gue" sahut kak Riska.

"lha kok malah ngurus motor, gue kekelas dulu ya kak, udah mau masuk" ucapku mencoba menghindari kakak kelas yang super bawel tapi gemesin.

Kulangkahkan kakiku kedalam kelas dan mendudukkan badanku disebelah bangku Rena.

"lo udah ngerjain pr belon Fi, yang matematika" tanya Rena.

"udah dong Fiona gitu loh" ucapku bercanda.

"pinjem dong Fi" pinta Laura.

"huuu bagian nyontek pinter" ucapku sambil mengambil buku tulisku.

"nih"

"wawawawa ternyata sahabat kita pinter Ra" ucap Rena pada Laura.

"biasa lah" balasku.

"sombong ta? " tanya Laura.
"kagak, gue cuma bilang kenyataan" balasku.

"iya deh" tambah Rena.

love in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang