#5 Efek

614 96 15
                                    

LeeHyunRa ♥ wonwoobee

Ada yang berubah setelah kejadian tak terduga itu terjadi. Canggung dan saling menjauh - itulah yang kini dirasakan juga dilakukan oleh Seulgi dan Yoongi.

Entah siapa yang memulai kegiatan saling menjauh ini, namun yang pasti - inilah adanya. Tak ada lagi Yoongi dan Seulgi yang pergi sekolah bersama, masuk kelas bersama, istirahat bersama, bercanda bersama dan juga pulang sekolah bersama. Semua tak ada lagi, yang tersisa kini hanyalah mereka yang secara sadar saling menjauh sebisa mereka.

Seulgi sendiri saat istirahat lebih suka menenggelamkan kepalanya tepat dilipatan tangan yang ia ciptakan. Seulgi bingung, ya- Seulgi masih tak habis pikir dengan kejadian tiga hari lalu itu.

Kejadian dimana Yoongi, sosok yang ia daulat sebagai sahabat karibnya tiba-tiba saja menciumnya. Mencium entah untuk alasan apa.

Dan kalian tau, itu semua membuat Seulgi bingung sendiri.

Masalahnya mereka itu bersahabat dari kecil sampai mereka duduk di bangku SMA seperti saat ini. Tapi, ciuman tempo hari itu - entah mengapa mengaburkan pandangan Seulgi terhadap Yoongi.

Kami bersahabat?

Tapi, kenapa kami berciuman?

Itulah segelintir pertanyaan yang masih saja betah mengendap di benak Seulgi. Pertanyaan yang sialnya tak bisa Seulgi jawab sendiri. Bahkan om Google yang serba tau saja, tak bisa membantu Seulgi untuk memecahkan pertanyaannya ini.

Bukankah Om Google selalu tau banyak hal? Tapi, kenapa - masalah ini?

"Arghhh.. ini benar-benar membuatku gila!" Gumam Seulgi masih dalam posisinya dan tak bergerak sama sekali.

Seulgi ingat setelah mereka saling beradu lidah itu, Yoongi seketika melepas tautan mereka dan mencium keningnya hangat. Menenggelamkan Seulgi akan kebingungannya yang kini semakin terpatri nyata.

Ia dan Yoongi..

Baru berniat Seulgi menanyakan maksud dari Yoongi menciumnya, Yoongi - lelaki itu lebih memilih untuk meninggalkan Seulgi tanpa sepatah dua patah kata yang berarti. Lelaki itu pergi, meninggalkan Seulgi seorang diri tanpa penjelasan mengapa hal itu bisa terjadi.

Ciuman mereka..

Apa artinya?

_______

Ditempat lain, Yoongi saat ini lebih memilih untuk membolos dari Sekolah yang harusnya ia sambangi setiap hari. Bukannya Yoongi malas belajar atau bagaimana, tidak. Yoongi termasuk dalam jajaran anak-anak tampan dan juga pintar, jadi tak mungkin Yoongi malas belajar. Hanya ada satu alasan mengapa Yoongi enggan untuk sekolah, Seulgi - itulah alasannya.

Jujur, Yoongi merasa bodoh sendiri - bagaimana bisa ia terlarut dalam perasaan dan nafsunya sehingga ia bisa dengan liar mengecupi bibir Seulgi yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.

Ya, Yoongi memang mencintai Seulgi - mencintainya lebih dari sekedar status sahabat yang selama ini Seulgi junjung tinggi-tinggi. Tapi, mengecupnya secara tiba-tiba? Sial! Apa itu bisa dikatakan wajar sebagai sahabat?

Karena saat itu Yoongi sendiri tak mengerti apa yang ia lakukan, Yoongi pun memilih untuk pergi meninggalkan Seulgi yang diam membatu. Ingin rasanya Yoongi minta maaf, tapi apa daya - Yoongi sendiri tak tahu bagaimana cara mengatakannya.

'Seul, maaf - ciuman kemarin. Itu gak sengaja' atau 'Seul, itu boongan kok. Maaf ya..'

Hell. Haruskah Yoongi mengatakan deretan kata aneh itu? Deretan kata yang bisa saja membuat Seulgi murka.

"Astaga, apa yang aku lakukan? Dasar bodoh!" Maki Yoongi lebih ke dirinya sendiri.

Ya, Yoongi memang bodoh. Karena kejadian tak terduga itu - kini tak ada lagi Yoongi dan Seulgi yang kemana pun selalu bersama, tak ada - kini seolah ada dinding pembatas diantara keduanya. Dinding yang semakin membuatnya saling menjauh satu sama lain.

Dan entah sampai kapan dinding itu bisa mereka robohkan.

_____

Entah telah berapa kali Seulgi bulak-balik mengetik berbagai key-word di mesin pencarian serba tahu - Google. Seulgi masih tak mengerti akan arti ciuman beberapa hari lalu.

Ciuman sahabat
Sahabat berciuman
Arti ciuman dua sahabat
Kenapa sahabat berciuman
Sahabat bisa berciuman?

Dan beberapa key word lainnya yang intinya memiliki dua kata yang sama, Ciuman dan Sahabat. Namun, sepanjang Seulgi mencari - sialnya ia tak kunjung mendapat jawaban yang ia inginkan.

Alih-alih mendapat jawaban, Seulgi malah menemukan satu istilah baru 'Friend with benefits'.

What?

FWB? Mungkinkah?

Tidak, tidak mungkin. Dari dulu mereka bersahabat, Seulgi dan Yoongi tak pernah memiliki pemikiran bodoh seperti ini. Mereka pure bersahabat.

Jadi, tak mungkin. Ya, tak mungkin.

Lelah berselancar di dunia maya, Seulgi pun memutuskan untuk mematikan laptopnya dan menutup kedua matanya lelah.

Ciuman itu.

Sial. Kenapa aku masih kepikiran?

Jelas-jelas Yoongi tak sengaja melakukannya, tapi kenapa Seulgi masih saja penasaran akan alasan dibaliknya?

Pekikan pelan tanpa sadar Seulgi keluarkan, saat sebuah alasan bodoh dengan mulus mengalir di otaknya. Alasan yang pastinya tak mungkin.

Tidak mungkin.

Impossible.

"Yoongi tak mungkin menyukaiku bukan?"

_______

Di sebuah kamar bernuansa hitam, kini tampak seorang pria tengah berguling-guling tak jelas, merutuki kebodohannya beberapa hari yang lalu.

Sampai detik ini, Yoongi tak tahu apa yang harus ia katakan pada Seulgi sebagai alasan ia mencium gadis itu.

"Kau bodoh!" Makian demi makian, entah telah berapa kali ia daratkan pada dirinya sendiri. Makian yang semakin membuat Yoongi frustasi dibuatnya.

Belum lagi sang Bunda, yang terus saja bertanya perihal Seulgi yang tak kunjung datang ke rumah. Biasanya Seulgi selalu datang ke rumah Yoongi, entah untuk mencontek PR atau meminta makan dan minum gratis. Tapi kini, tiga hari sudah Seulgi tak bertandang ke rumah Yoongi. Dan ketidakbiasaan ini pun tentu saja membuat Ibunda Yoongi merasa aneh.

"Kalian tidak bertengkarkan?" Itulah pertanyaan yang selalu Ibunda Yoongi daratkan padanya setiap pagi.

Dan sebuah gelengan pun selalu Yoongi gunakan sebagai jawaban atas pertanyaan itu.

Ya, pada kenyataannya Yoongi dan Seulgi memang tak bertengkar, mereka hanya saling menjauh satu sama lain. Ya, hanya itu..

Aksi berguling-guling seorang Min Yoongi diatas kasur, seketika terhenti saat pintu kamar yang awalnya tertutup kini tampak terbuka oleh seseorang.

Yoongi dengan ogah-ogahan menatap pintu itu, pasti bundanya yang membuka. Baru saja Yoongi berniat untuk membuka suaranya, tiba-tiba saja suaranya tercekat saat matanya menangkap satu sosok yang harusnya tak muncul saat ini.

"Seul-gi?"

Sosok didekat pintu itu seketika tersenyum seperti biasa, seolah tak ada masalah yang sebelumnya mereka tanggung.

"Yoon, kangen..."

Dan

Deg.

Apa Seulgi mulai merasa apa yang Yoongi rasa selama ini? Mungkinkah-

Ciuman itu akhirnya memberikan efek pada mata hati Seulgi?

Hey, mungkinkah?


TBC

170911


Sahabat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang