#10 Kang

545 91 19
                                    

LeeHyunRa ♡ wonwoobee

Seminggu sudah Seulgi dan Yoongi tak saling menyapa apalagi mengobrol. Kedua anak manusia ini benar-benar saling menjauh satu sama lain. Seolah mereka memang tak saling mengenal. Seulgi bukannya tak mencoba untuk memperbaiki hubungan persahabatan mereka yang kadung terputus ini - Seulgi telah mencoba berbagai cara untuk mengajak Yoongi bicara empat mata. Tapi, alih-alih mendengarkan keinginan Seulgi itu - Yoongi malah memilih untuk mengabaikan Seulgi.

Yoongi terlalu lelah berhubungan dengan gadis itu. Walaupun sampai detik ini Yoongi masih menyimpan rasa pada Seulgi - tapi tetap saja Yoongi merasa kesal akan gadis Kang itu, karena tak kunjung menatapnya sebagai seorang pria.

Latihan basket, itulah kegiatan yang sengaja Yoongi pilih untuk menjauh dan melupakan masalahnya dengan sang sahabat. Entah telah berapa lama Yoongi berlari di tengah lapangan dengan bola yang tak lelah ia dribble. Sebanyak ia men-dribble bola, sebanyak itulah masalah yang kini Yoongi coba lupakan.

Kang Daniel, rival Yoongi bermain bola basket pun kini tengah menatap sosok itu dari pinggir lapangan. Daniel tau dengan sangat kenapa Yoongi dan Seulgi bersikap tak biasa seperti ini, dan bisa ia tebak ini semua pasti karena kehadiran dirinya.

Bosan menatap sosok putih itu berkeliaran di tengah lapangan, Daniel pun memilih untuk ikut bergabung. Kedua mata mereka kini saling bersitatap tajam.

"Kau menghindari Seulgi bukan?" tanya Daniel setelah pria ini berhasil merebut bola dari kuasa Yoongi.

Yoongi seketika menghentikan langkah kakinya, "Itu bukan urusanmu brengsek!" sahut Yoongi tak ada sopan-sopannya.

Daniel tersenyum kecut, dibawanya bola yang sejak awal ia dribble dan masuk - bola itu dengan mulus menembus ring, membuat pria Kang ini tersenyum puas. "Itu tentu menjadi urusanku, bagaimanapun ini berhubungan dengan Seulgi,"

"Kau menyukai gadis bodoh itu?" tebak Yoongi masih dengan nada suara yang tak bersahabat.

"Kau sendiri mencintainya bukan? mencintai gadis bodoh itu," ucap Daniel tak mau kalah.

Yoongi bungkam.

"Tapi sayang, kau itu sahabatnya," Daniel tersenyum remeh. "Sahabat yang sampai kapanpun tak akan pernah dianggap pria oleh Seul-"

BUGGG-

Sebuah pukulan keras kini dengan nyata mendarat di pipi kiri Daniel. Pukulan yang berhasil membuat tubuh jangkung Daniel tersungkur di kerasnya beton lapangan. Yoongi murka, ya - setelah selama ini Yoongi menahan rasa tak suka juga emosi pada Daniel dan Seulgi - akhirnya hari ini semua rasa itu Yoongi keluarkan.

BUGG-

"Jaga mulutmu dasar Brengsek! Kau itu tak tau apa-apa, jadi jangan sok tahu,"

dan BUGG-

Tiga pukulan dengan tega Yoongi daratkan pada wajah Daniel yang sejak awal tak melawan.

Ya, Daniel memang sengaja tak membalas segala pukulan yang ia terima - terlebih saat kedua matanya menatap sosok Seulgi yang kini mulai mendekat.

Bukankah ini kesempatan yang tepat untuk menarik perhatian Seulgi? Daniel tak menyukai Seulgi, tapi entah mengapa Daniel tak rela jika Yoongi berhasil mendapat Seulgi.

Aneh memang, tapi entahlah.

"MIN YOONGI, APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!" teriak Seulgi tak habis pikir dengan pemandangan yang kini tak sengaja ia tangkap.

Niatnya Seulgi dan Wendy akan pergi ke toilet, tapi saat mereka melewati lapangan - entah kenapa dua anak gadis ini malah disuguhkan pemandangan yang tak enak ini. Dengan tergesa Seulgi pun melangkah mendekat - melupakan kenyataan bahwa ia dan Yoongi tengah tak akur. Sedangkan Wendy, gadis ini malah berlari ke arah ruang guru -untuk mencari bala bantuan.

Sahabat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang