#9 Ada yang Lain

484 84 26
                                    

LeeHyunRa ♡ wonwoobee


YoonSeul balik lagi 💕

Hening, tak ada pembicaraan berarti antara Yoongi dan Seulgi kini. Setelah Yoongi menarik dan menyuruh Seulgi untuk masuk kedalam mobilnya, keduanya kini lebih memilih untuk saling diam. Memusatkan pandangan mereka pada laju jalan yang kini tersaji dihadapan mereka.

Tak ada yang berinisiatif untuk membuka suara, kedua anak manusia ini seolah lupa bagaimana caranya untuk berucap.

Keheningan ini terus berlanjut hingga lampu berwarna merah kini menyambut mereka. Yoongi melirik Seulgi kecil sebelum pria ini kembali menatap padatnya jalanan.

"Kau semakin dekat dengan anak itu," sinis Yoongi yang bahkan tak sudi memanggil nama si anak yang memang memiliki nama.

Seulgi yang sejak awal sibuk meratapi jalanan pun, kini mulai menatap sang sahabat. "Dia anak yang baik dan juga tampan, aku suka" balas Seulgi seperti biasa - selalu memuji sosok itu tanpa henti.

Alih-alih menjawab Yoongi malah menyunggingkan senyum miring tak ikhlasnya. "Tidak bisakah kau tak memujinya sehari saja, kau tau ia tak sesempurna itu," ingat Yoongi yang sialnya hanya dibalas dengusan oleh Seulgi.

"Kau itu sebenarnya kenapa Yoong? Aku hanya dekat dengan Daniel, dan kenapa ini menjadi masalah untukmu? Kita itu hanya sepasang sahabat, jadi kau tak berhak melarangku untuk dekat dengan siapapun!" Emosi Seulgi mulai tersulut, salahkanlah ucapan Yoongi sebelumnya.

Bukannya mengalah atau apa, Yoongi malah semakin menyulut emosi Seulgi dengan jawabannya.

"Kita bersahabat hanya karena kita tinggal dan tumbuh di lingkungan yang sama. Andai kata kau bertetangga dengan anak baru itu, kau juga akan menatapnya sebagai sahabat dan bukan sebagai pria," seulas senyum sinis pun lagi-lagi Yoongi torehkan sebelum pria ini melajukan mobil yang sempat terhenti.

Seulgi terhenyak mendengar jawaban Yoongi yang sialnya tepat. Ia tak pernah memandang Yoongi sebagai pria, karena mereka telah tumbuh dan berkembang bersama. Bahkan mereka telah mengetahui aib dan kejelekan masing-masing, jadi?

"Turunlah, kita sampai," entah Seulgi yang terlalu lama berpikir atau Yoongi yang terlalu mengebut membawa mobilnya. Tiba-tiba saja, mereka telah tiba didepan rumah Seulgi.

Seulgi menoleh kearah Yoongi berniat untuk mengucapkan terimakasih sebagai sekedar basa-basi. Tapi, belum sempat niatan baik itu terucap, Yoongi terlebih dahulu membuka suaranya.

Satu tangan Yoongi kini dengan mudah melepas gelang persahabatan yang memang mereka miliki masing-masing.

Seulgi menatap sang sahabat itu tak percaya. "Min Yoongi!!!" Seru Seulgi refleks yang sialnya tak dihiraukan oleh Yoongi.

Pria itu tetap menampilkan wajah datar andalannya. Seolah aksinya ini bukanlah masalah besar bagi kelangsungan hubungan persahabatan mereka.

Tapi, inilah keputusan Yoongi. Jika ini adalah cara satu-satunya agar Seulgi mulai menatapnya sebagai pria - maka Yoongi akan melakukannya. Bahkan jika ia harus mengorbankan status sahabat yang selama ini mereka jalin.

"Aku berhenti menjadi sahabatmu," putus Yoongi yang kini satu tangannya menyerahkan gelang persahabatan mereka pada Seulgi.

Seulgi terdiam dalam posisinya, namun ia tak menolak pemberian sahabatnya itu. Seulgi masih terkejut akan ucapan Yoongi yang terkesan mendadak ini. Persahabatan mereka berakhir? Apa semudah itu?

Persahabatan yang telah mereka jalin semenjak mereka duduk di bangku taman kanak-kanak? Kini - berakhir?

Apa ini nyata?

Sahabat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang