#11 Kata 'Suka'

727 93 24
                                    

LeeHyunRa ♡ wonwoobee

"Kau sudah baikan?" Yoongi sengaja tak memperdulikan ucapan Seulgi yang sebelumnya, yang seolah shock akan kemunculan Yoongi. Pria Min ini memilih untuk melangkah mendekati sang gadis yang tengah sakit itu, dan brakk- Yoongi pun menyimpan nampan yang sebelumnya ia bawa di nakas samping.

Seulgi masih terperangah, gadis ini nampaknya masih merasa bingung - apakah ini Yoongi nyata atau bayangan Yoongi yang muncul akibat terlalu banyak sosok itu Seulgi pikirkan.

Yoongi tersenyum kecil dibuatnya, satu tangan Yoongi yang telah menganggur pun kini ia bawa untuk mendarat di kening sang gadis. Terbit keheningan beberapa saat diantara keduanya.

"Syukurlah demammu turun," lega Yoongi yang tak mampu ia tutupi, sementara Seulgi - gadis itu  masih saja termanggu dalam kebingungannya.

"Apa kau benar-benar Yoongi?" Tanya Seulgi bodoh.

Yoongi menatap gadis itu kesal, "Memangnya kau berharap siapa? Daniel?" Respon Yoongi ketus, bahkan saat menyebut nama itu - terlihat sekali jika Yoongi tampak terpaksa mengucapnya.

Daniel.

Nama itu sungguh sangat haram bagi bibir manis Yoongi.

Melihat keketusan Yoongi dan wajahnya yang memang wajah pria Min saat marah - Seulgi akhirnya kembali ke akal sehatnya yang sempat tertidur.

Dihempasnya selimut yang sejak tadi menyelimuti tubuh Seulgi agar tak kedinginan. Dan dengan teganya Seulgi memukul dada Yoongi bergantian lengkap dengan segala makian kekecewaan yang selama ini Seulgi pendam.

"Kau bodoh Min Yoongi, bagaimana bisa kau menjauhiku seperti ini. Kau jahat, kau bodoh, kau brengsek, kau.."

Yoongi tampak diam menerima semua pukulan Seulgi, yang percayalah tak terasa apapun bagi tubuh Yoongi. Yoongi hanya ingin gadis ini mengungkapkan segala keluh kesahnya - agar gadis ini berhenti berbuat bodoh.

Pukulan yang awalnya keras itu, lambat laun mulai melambat. Dan happ- Yoongi berhasil menahan gerak tangan Seulgi setelah dirasa semua makian itu cukup menamparnya.

"Kau yang bodoh, bukan aku. Bagaimana bisa kau berdiri ditengah hujan seperti itu? Apa kau bosan hidup huh?" Sentak Yoongi yang memang wajar, mengingat bagaimana khawatirnya Yoongi saat menemukan Seulgi yang tiba-tiba saja tak sadarkan diri dibawah guyuran hujan.

Rasanya bagai oksigen yang direnggut paksa, sesak dan sakit. Itulah yang saat itu Yoongi rasa. Yoongi takut jika Seulgi kenapa-kenapa. Karena bagaimanapun, jika Seulgi terluka maka Yoongi tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

"Apa kau lupa fungsi payung yang selalu aku simpan di tasmu huh? Apa kau lupa dengan jacket-jacket yang selama ini kuberikan? Kenapa kau selalu melupakan hal-hal kecil Kang Seulgi!" Meledak sudah semua kekesalan Yoongi saat ini dan Seulgi - gadis ini hanya bisa terdiam mendengar semua ucapan Yoongi yang entah mengapa tampak manis bagi telinganya.

Inilah Yoongi yang ia kenal, Yoongi yang selalu perhatian dan selalu ada disampingnya kapanpun itu. Sosok yang selalu mengingatkan Seulgi terkait hal kecil yang sering Seulgi lupakan.

Yoongi melengkapinya...

"Maaf.." cicit Seulgi pada akhirnya seraya menunduk. Seulgi tak berani menatap mata tajam Yoongi, disini memang Seulgi yang salah - Yoongi benar, Seulgi memang bodoh. Bagaimana bisa ia hujan-hujanan seperti itu.

"Maaf.." lagi-lagi kata maaf keluar dari bibir bergetar Seulgi. Gadis Kang ini telah mencoba sekuat tenaga agar tak menangis, tapi alih-alih tertahan - air mata Seulgi malah menetes tanpa ia perintah. Membuat Yoongi yang melihatnya sontak menyipitkan matanya khawatir.

Sahabat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang