Jadi, apa yang terjadi kali ini?
Mampukah engkau, sang pujangga, merangkai klausa yang tertahan di sudut bibirmu itu?
Mampukah engkau menggambarkan seberapa dalam pria itu menyakiti relung terdalam di dalam dirimu?
Atau mampukah engkau memeluk rasa terenyuh nan dusta itu, kemudian kau bawa pada kalbu?
Mampukah kau?
Jadi, sekali lagi, apa yang terjadi kali ini?
Apakah kau terduduk, terlumat manifestasi cinta yang kau pikir omong kosong itu,
atau menatap penuh damba pada Sang Harapan yang mulai melepaskan genggamanmu perlahan?

KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kata Untuknya
PoesíaSebuah kesedihan dan rasa sakit yang dipersembahkan bukan untuk seseorang, melainkan sebagai penanda untuk diri sendiri bahwa rasa sakit itu ternyata bisa diubah menjadi sebuah karya. Jangan berharap banyak. Ini hanyalah ungkapan sederhana yang dipe...