Hari ini, tanpa sengaja, netraku beradu dengan netramu.
Sepersekian detik nafasku tertahan. Rasa nyeri yang kukira sudah terkubur dalam-dalam dan mati, ternyata kembali menjalar ke seluruh tubuhku.
Itu semua hanya karena dirimu yang masih memiliki tatapan sama: dalam, dan kelam.
Seketika benakku berseru lantang, mencaci maki sosokmu yang kian menjauh, menjadi seseorang yang tidak ku kenal dan tak bisa ku gapai.
Aku kesal. Aku marah.
Mengapa kamu selalu berhasil menarikku kembali ke dalam lingkaran itu?
Mengapa begitu sulit untuk mengusirmu pergi menjauh dari pikiranku?
Mengapa harus kau yang semesta pilih hingga aku dapat merasakan derita ini?
Namun seakan mengkhianati logikaku, hatiku justru berbisik lirih, "Kau merindukannya."
CA 20/01/2016
;-;-;-;
Thank you @80sindie for the cover!
p.s : please kindly check my blog sedusenja.wordpress.com yaa <3
-aphrodee
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Kata Untuknya
PuisiSebuah kesedihan dan rasa sakit yang dipersembahkan bukan untuk seseorang, melainkan sebagai penanda untuk diri sendiri bahwa rasa sakit itu ternyata bisa diubah menjadi sebuah karya. Jangan berharap banyak. Ini hanyalah ungkapan sederhana yang dipe...