♪Un♪

303 30 11
                                    

Tokyo, xxxx年xx月xx日

Hari sudah sangat larut, namun di satu meja dalam laboratorium tersebut masih terlihat seorang Inoo Kei sedang sibuk di mejanya. Berhadapan dengan sebuah microscope dan beberapa sample di samping benda tersebut.

"Otsukare, sensei!"

Inoo Kei sedikit terkejut saat sebuah kaleng minuman dingin menyentuh tepat di pipinya, membuat pemuda itu menoleh pada orang yang telah jahil pada dirinya.

"Mizuki-chan..." ujarnya.

Gadis yang dipanggil Mizuki itu, bernama lengkap Yamamoto Mizuki, rekannya dalam penyelesaian projek tugas akhir kuliahnya ini.

"Kau tau, aku masih belum pantas untuk dipanggil sensei seperti itu." Inoo kembali fokus pada perkejaannya.

Mizuki tersenyum, mengambil tempat duduk di samping Inoo dan meraih sebuah buku jurnal lalu membukanya. "Meneliti sampai larut seperti ini, tinggal sedikit lagi kau akan pantas dipanggil dengan sebuah sensei," ujar gadis itu.

"Semoga saja penelitian ini memang bisa berhasil dengan baik, dan tidak ada kesalahan saat pengujian nanti." Inoo terlihat menulis sesuatu pada jurnal sambil sesekali memastikan catatannya pada objek penelitian di microscope-nya.

Mizuki tertawa kecil, "Yang benar saja, seorang Inoo Kei mendadak pesimis seperti ini? Kau benar-benar pintar melucu." Sarkasnya.

Inoo tidak membalas gadis itu lagi dan sibuk mencatat semua hasil penelitiannya dalam jurnal.

Rekayasa genetik. Tema yang Ia pilih untuk tugas akhir kuliahnya bersama teman-teman satu tim di kampus. Sebagaimana yang kita temui di berita beberapa tahun terakhir ini, para ilmuan di dunia sana berhasil melakukan rekayasa genetika pada beberapa hewan dan tumbuhan. Sebut saja domba Dolly yang berhasil di kloning. Tanaman kapas Bt yang menggunakan Bacillus thureingiensis untuk memasukkan hama dan gen tahan penyakit tanaman.

Juga dalam bidang kesehatan, rekayasa genetik berhasil menyembuhkan beberapa penyakit seperti diabetes ataupun fibriosis kistik dengan menghapuskan gen dan sel-sel rusak, di modifikasi dengan menghilangkan sifat yang tidak diinginkan.

Tidak jauh beda seperti para peneliti pendahulu lakukan, Inoo Kei dan timnya melakukan rekayasa genetik pada hewan serigala. Lebih tepatnya adalah rekayasa feromon.

Dia tidak mengerti kenapa Ia merasa tertarik untuk mengangkat tema kontraversi seperti ini. Lebih tepatnya tindakan kontraversi yang Ia ambil. Banyak resiko-resiko yang bisa saja terjadi dalam proses seperti alergi, tranformasi gen, bahkan terjadi mutasi.

Tetapi bukan Inoo Kei namanya jika Ia tidak berani mengambil resiko-resiko yang berkemungkinan terjadi pada penelitiannya.

.

.

6 bulan kemudian,

Bulan purnama malam itu terlihat lebih besar dibanding biasanya. Seakan menerangi langkah seorang buruan dari para pemburu kelaparan yang menginginkan sebuah mangsa. Sang mangsa terus mengayunkan langkahnya menghindari para pemburu kelaparan dalam sebuah bangsal rumah sakit swasta di pusat kota, membaurkan dirinya sendiri.

Dia tidak peduli jika nanti dirinya tertangkap dan dihukum berat, namun setelah Ia melakukan apa yang harus Ia lakukan.

Inoo Kei masuk dalam suatu ruangan yang ternyata adalah ruang ganti petugas kebersihan rumah sakit tersebut. Menyamar. Satu cara umum yang terpikir olehnya untuk mengecoh para petugas itu sejenak hingga Ia mencapai tempat tujuannya.

DROWNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang