part 1 :Fatma

35 16 0
                                    

Pagi itu hari dimana aku terima rapor kenaikan kelas. Ayah marah besar padaku, nilai ku turun drastis. Ayah juga dapat pengaduan dari guru sekolahku bahwa akhir akhir ini aku banyak sekali berbuat kenakalan.

Jadilah hari itu hari yang sangat suram bagiku, kakak kakak ku berkumpul dirumah begitupun menantu ayah.

"KENAPA KAMU JADI SEPERTI INI FATMA!!!. AYAH KECEWA SAMA KAMU, KAKAK KAKAK KAMU GA PERNAH MENDAPAT NILAI SEBURUK INI"

aku tak berucap apapun, aku pun bingung semenjak kepergian mama aku merasa begitu kesepian. Aku hanya tertunduk menangis melihat ayah marah besar padaku. Baru kali ini aku melihat ayah marah besar padaku, di depan kakak kakak ku.

Aku tau ayah amat lh kecewa bahkan ayah sampai membanting raporku dan pergi

Aku merasa begitu sedih. Cara satu satunya hanya pergi ketempat dimana biasanya aku menenangkan diriku, saat aku keluar rumah aku melihat Hanan yang sedang melihatku, aku bahkan tak perduli ia yang memanggilku.

Gubuk tua, tempat dimana biasa aku bermain dengan Hanan. Itu tempat paling tepat untuk suasana hatiku yang sekarang ini.

Aku hanya bisa menangis, aku merasa begitu kesal, kecewa bahkan marah

"TUHAN KENAPA AKU!!!" jeritku sambil menangis dan tertunduk kecewa.

Tak lama sepasang tangan merangkul ku. Aku tau itu Hanan, aku melihatnya dan ia menyodorkan tanganya membantuku berdiri.

"Lo nangis? Fatma bisa juga nangis" Hanan hanya tersenyum pada ku

"ooo jadi lo ngeledek kin gue" melihat Hanan dengan sinis

"ga kok gue becanda. Gitu dong, jangan nangis lagi. Cengeng amat lu, lu juga naik kelas kan? Kalau ga, baru deh lu bunuh diri dari sini. Masih banyak waktu fat"

"Han?" sambil melihat Hanan

"haaa?"

"lo malu ga punya sahabat kaya gue"

"lo ngomong apa sih. Pertanyaan lo ga bermutu tau gak"

"buat apa gue malu punya sahabat kaya lu fat. Kita udah deket selama 10 tahun"

"gue jadi kangen mama. Di saat gue kaya gini biasanya cuman pelukan mama yang buat gue tenang"

"ga ada mama lu masih ada gue fat. Gue bersedia kok kapan aja kalau lu butuh pelukan gue"

"mesum otak lu han"

"kok mesum"

"inget umur, lo itu cuman sahabat gue bukan laki gue"

"hahaha sorry itu kan cuman perumpamaan"

"udah deh ga usah sedih lagi, ntar lo les sama gue. Pulang ma gue, main ma gue, jadi lo ga buat masalah lagi"

"gila lu kira lo bodyguard gue"

"ga papa asal gue sama lu terus"

"modus lo han"

"pulang yuk, gue mau berantakin kamar lo"

"sahabat sadis lo" ucap Hanan

HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang