Author pov.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hoseok dan Yoongi pergi menuju sebuah cafe yang berada tak jauh dari dorm dengan mobil. Memesan beberapa makanan dan minuman. Menikmati makanan mereka diiringi lantunan musik yang berkumandang tak cukup kencang didalam cafe.
Terdapat raut kebahagiaan diwajah Hoseok, ia tak berhenti tersenyum dan berbicara dengan ceria. Yoongi hanya dapat tersenyum melihat sang kekasih yang tanpa bosan tersenyum.
Tentu saja mereka membutuhkan masker dan topi agar identitas mereka tidak ketahuan. Namun didalam cafe, saat makan, mereka tentu saja melepaskannya. Berbicara santai dan sewajarnya, menikmati waktu layaknya sepasang kekasih.
"Hyung suapi aku." ucap Hoseok sambil membuka mulutnya dihadapan Yoongi.
Yoongi terdiam kemudian tersenyum malu karena permintaan Hoseok.
"YA, kau bisa makan sendiri kenapa harus aku yang suapi?" tolak Yoongi, masih terdapat semburat merah diwajahnya.
"Ah, hyung payah. Dasar tidak romantis." ucap Hoseok dengan nada bercanda.
Yoongi tertawa pelan, menatap sang kekasih yang mengerucutkan bibirnya dengan sangat lucu.
"Dasar kekanak-kanakan." ucap Yoongi, namun ia tetap menyodorkan sumpit kearah Hoseok untuk menyuapinya.
Hoseok pun langsung memakan makanan yang Yoongi berikan dan mengunyahnya berlebihan.
.
.
.***
.
.
.Setelah mereka makan, mereka pun keluar cafe dan menuju bioskop untuk sekedar menonton film.
"Hyung, mau nonton film apa?" tanya Hoseok.
"Bagaimana kalau film IT? Mbak, tiket IT dua ya." belum sempat Hoseok menjawab, Yoongi sudah memilih tempat duduk pada layar dan membayarnya.
"Hyuuuuung... Kenapa jadi kau yang membayar? Dan kenapa harus film IT?" ucap Hoseok sambil berpura-pura sedih dan merasa tersakiti.
"Kau kan sudah membayar makannya, jadi aku yang membayar tiketnya, dan tentu saja harus pilihanku." ucap Yoongi menoyor kepala Hoseok kemudian mencubit pipi gembil Hoseok yang terlihat menggemaskan saat ia merajuk.
"Hyung aku tidak mau nonton IT.." ucap Hoseok merengek kepada Yoongi, mendudukan dirinya dilantai bioskop mencuri perhatian banyak orang.
Yoongi segera mengangkat Hoseok sambil tertawa dan berucap maaf kepada orang-orang disekitar.
Dengan bujukan maut khas ala Yoongi, Hoseok pun mau masuk kedalam theater untuk menonton. Walaupun dengan paksaan cukup keras, akhirnya Hoseok luluh.
Tentu saja Hoseok tak bisa diam, bergerak gelisah, berteriak kencang, membuat Yoongi tertawa dalam diam dan tak henti-hentinya menyuruh Hoseok untuk diam.
Setelah mereka selesai menonton, wajah Hoseok terlihat pucat dan lemas. Keringat dingin membasahi wajahnya. Yoongi berjanji lain kali ia tidak akan membawa Hoseok lagi untuk menonton film horor ke bioskop. Bukan karena kasian, tapi karena perhatian penonton lain ketika Hoseok berteriak dengan kencangnya.
Yoongi membawa Hoseok keluar bioskop, mendudukannya dikursi terdekat. Ia berdiri dihadapan Hoseok, mengusap sayang keringat Hoseok dan merapikan rambut Hoseok. Memeluk kepala Hoseok, menyandarkannya pada perutnya sambil tertawa.
"Dasar penakut, nonton begitu saja nangis." ucap Yoongi saat Hoseok memeluk pinggangnya, mengabaikan tatapan orang sekitar.
"Hyung jahat. Jangan pernah ajak aku ke bioskop lagi." ucap Hoseok melepaskan pelukannya pada Yoongi, menatap Yoongi sinis dengan wajah takutnya.
"Iya iya, lain kali aku ajak member lain saja." ucap Yoongi sambil tertawa.
"Ayo, ke taman." ajak Yoongi lagi.
Mereka pun berjalan menuju taman yang terdapat didaerah tersebut. Hoseok menuntun Yoongi menggenggam tangannya erat, takut takut Yoongi akan diculik.
Mereka duduk dibawah pohon, merasakan rumput lembab yang mereka duduki, menikmati angin yang berhembus dan mentari sore yang hangat.
"Hyung, terima kasih sudah menurutiku untuk berkencan." Hoseok memecah keheningan.
Yoongi tak menjawab, hanya mengalihkan pandangannya ke arah Hoseok, melihat Hoseok dengan mata penuh cinta, memperlihatkan semburat senyum penuh cinta.
"Aku tau aku manja, penakut, keras kepala, terlalu polos, tapi.. Terima kasih sudah bersamaku, mendengarkan keluh kesahku, menerima ajakanku untuk berkencan walaupun kemungkinan banyak army dan media yang menemukan sangat besar, terima kasih." lanjut Hoseok sambil menunduk, memainkan jari-jarinya tak berani menatap wajah Yoongi.
Yoongi tersenyum, sangat manis.
"Hoseok, kekhawatiran itu pasti ada, tapi bukan untuk jadi penghalang. Maafkan aku yang sempat menolak ajakanmu karena rasa khawatir, dan terima kasih sudah menghilangkan kekhawatiranku itu. Aku memang cuek, tidak romantis, dan menyebalkan, tapi terima kasih juga untukmu karena sudah bertahan bersamaku." balas Yoongi. Ia memang bersifat tsundere, namun Hoseok mampu membuat hatinya luluh dan tanpa ia sadari, ia tak lagi cuek, ia bahkan menjadi orang yang romantis, untuk Hoseok.
Yoongi berdiri dari posisinya, menarik Hoseok untuk ikut berdiri, menangkup wajah Hoseok agar melihat wajahnya. Ia memberikan Hoseok gummy smile nya.
Yoongi mengalungkan tangannya pada leher Hoseok, menarik leher Hoseok agar wajah mereka mendekat. Yoongi perlahan mencium bibir Hoseok, tak lama. Hanya ciuman tanpa lumatan, mereka tentu ingat jika sedang berada diruang publik.
Hoseok tersenyum, menatap dalam iris mata Yoongi. Mengatakan dengan sangat keras dalam hatinya bahwa ia mencintai, sangat mencintai pria dihadapannya tersebut. Segera menarik Yoongi kedalam pelukannya. Mereka berbaring dirumput menatap langit yang hampir senja, tertawa berpegangan tangan. kemudian menatap satu sama lain. Hoseok mengusap pipi lembut Yoongi, merasakan tiap inchi wajah Yoongi dengan ibu jarinya sedangkan Yoongi hanya memejamkan matanya.
"Hyung, ayo pulang."
Hoseok mengecup kening Yoongi singkat. Menarik tubuh Yoongi dan berjalan menuju mobil untuk pulang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
End💕-----------
See you di oneshoot/twoshoot selanjutnya💕With love
-wagyu
KAMU SEDANG MEMBACA
yoonseok scenery
Rastgele°BAHASA° Collection of Yoonseok Story. ----------------------------- Top!Yoongi Bottom!Hoseok or Top!Hoseok Bottom!Yoongi because, WHY NOT? ----------------------------- ?Mostly smut content?