#Chapter6

29 7 0
                                    

Banyak hal yang tidak bisa kita duga-duga datang dalam hidup ini

*************

"Dia itu...diaa..." Ucapnya terbata-bata.

"Siapa dia pah?!!!" Ucap Aghata penuh dengan emosi, bagaimana tidak emosi jika dirumahnya ada seorang wanita yang umurnya pun tidak jauh beda dengannya dan mengatakan kata-kata "PAH" baginya itu aneh, bahkan sangat aneh.

"Dia itu mama baru kamu nak, kamu lupakan mamah kamu yang sudah tiada itu!! yang sudah mati dan beda alam denganmu!!" Ujar papanya,dengan kata-kata yang sangat menyakitkan bagi Aghata.

"Oh wanita ini istri barumu?!! sudahku duga!! DAN INGAT PAH OH MASIH PANTASKAH AKU MEMANGGILMU SEORANG PAPA?!! INGAT BAIK-BAIK TUAN SAMPAI KAPAN PUN AKU GAK AKAN MELUPAKAN MAMA KANDUNGKU MESKIPUN IA SUDAH MENINGGAL!! DIA PERGI KARENA MU TUAN!!...." Ujar Aghata penuh dengan penekanan dan rasa sedih karena ucapan papanya tersebut, belum selesai ucapan Aghata karena ia mengambil nafas sejenak.

"PANTAS SAJA KAU TIDAK PERNAH PULANG KERUMAH INI DAN SELALU BERALASAN BAHWA KAU SEDANG SIBUK DENGAN PEKERJAAN, BAHKAN KAU TIDAK PUNYA WAKTU UNTUK ANAKMU INI TUAN!! KAU LEBIH MEMILIH WANITA JALANG SEPERTI DIA!! CUIHHH!!!" Ujar Aghata penuh dengan emosi, emosi yang sudah tak bisa ditahan tahan lagi.

Plakkk

Suara tamparan itu sangat jelas terdengar disetiap sudut isi rumah yang sangat besar itu,bahkan pelayan rumah itu pun hanya memandang kasihan kepada Aghata yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayahnya semenjak mamanya meninggal, ucapan Aghata tidak salah memang benar apa yang sudah Aghata katakan kepada papanya.

"Jangan lancang kamu memanggilnya wanita jalang!! Dia mama kamu mulai saat ini, dasar anak tidak punya sopan santun dan terima kasih sudah dibesarkan tapi kelakuannya sangat memalukan!" Ujar papanya yang sangat tidak terima istrinya dipanggil "Wanita Jalang"

"Gara gara wanita ini papa berani menamparku hah?! apa aku tak salah dengar? dia bukan mamaku, mamaku selalu ada dihatiku meskipun ia tidak berwujud, ia selalu menemaniku bukan sepertimu pah! Oh ya? aku anak tak tau diri? apa papa gak salah bicara? aku gak berterima kasih? atas dasar apa aku berterima kasih kepadamu? Jelas-jelas kamu tidak pernah mengurusku pah, aku tidak butuh..." Ujarnya terpotong karena sudah tak sanggup lagi menahan air mata yang ingin keluar, akhirnya air mata itu menetes, air mata saksi dari kesedihannya selama ini.

"....aku tidak butuh hartamu pah, aku gak butuh uangmu yang berlimpah, aku hanya butuh kasih sayang dan cinta darimu pah, apa permintaanku sangat sulit bagimu pah? Hiks hiks hiks" Ujarnya sambil menangis tersedu-sedu, ia segera menghindar dari orang-orang itu dan lari menaiki anak tangga sambil menangis ia pun pergi kekamarnya untuk menenangkan diri meskipun sangat terpukul. Papanya hanya terdiam tak bergeming sama sekali sambil memikirkan dipikirannya terlintas "Apa aku salah ya tuhan?"

"Maafkan papa Aghata, papah tak sengaja menamparmu papa sayang kamu Agatha,maafkan papah." Gumam papahnya Aghata yang masih bisa didengar oleh orang yang dekat dengannya.

Aghata berlari sangat cepat sekali sambil menangis dan memikirkan apa yang telah dilakukan papahnya kepada dirinya,sungguh tega papahnya kepada anaknya sendiri bahkan lebih membela wanita murahan itu,tak sadar ia berlari iapun akhirnya sampai juga didepan pintu kamarnya dan ia membuka dan menutupnya sangat kencang sekali hingga bisa tersdengar sampai lantai bawah.

BRAKKKKKK

Bersambunggg...


AKU BANGKIT KARENAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang