1. Tough Life

7.8K 321 11
                                    

Curhat dikit yaaa. Sebenernya aku tuh gabisa buat genre NC dan horor. Pernah sekali aku nulis genre horor aku malah merinding sendiri 😂 dan kalau NC, yaaa gabakat aja kali :( tapi gatau deng. Coba ae lah 😅

Ini murni all my shit fantasy aku yaaa. Kalau ada kejadian yang sama itu mah kebetulan weh ya wkwkw. Canda deng ✌

Happy reading :)

Jeon Jungkook menghentakan pantatnya menembakan sperma yang sudah ditahan oleh kondom pada rahim Sin Ji. Sinji menutup matanya dengan terengah-engah sementara Jungkook ia memeluk "manusia peliharaannya" tersebut.

"Ahhh noona, lubang mu selalu nikmat."

"Hmmm." Sinji memeluk balik Jungkook dan mengelu-ngelus rambutnya.

Tanpa melepas tautan dibawah sana, Jungkook menengadahkan kepalanya dan meremas payudara kiri Sinji. Mulut Jungkook tidak tinggal diam, ia menghisap puting Sinji sampai perempuan itu mendesah.

"Nghh kookie.." Sinji memegang tangan Kooki.

"Mau bermain lagi noonaku?" Tawar Jungkook.

Sinji hanya tersenyum dan membalikan posisinya sehingga kini ia berada diatas. "Udahan, yu? Noona capek." Sinji mencabut penis kookie dan turun dari tempat tidur. Ia memakai bathroob yang berada di lantai lalu mengucir rambut panjangnya.

"Noona...." Jungkook memeluk Sinji dari belakang. "Satu ronde lagi yaaaa pleaseee.. kookie kan paling gasuka angka genap."

Sinji membalikan tubuhnya dan mendorong tubuh Jungkook sehingga bocah itu terduduk dengan keadaan penis nya yang masih berdiri. Sinji menelan ludah melihat penis Jungkook yang besar, panjang, berurat dan tentu saja sangat nikmat. Jujur, ia paling tidak bisa lepas dari penis indah Jungkook.

Sinji duduk dipangkuan Jungkook dan melingkarkan kedua lengannya di leher Jungkook. "Bukannya teman kamu bakal kesini kan? Noona harus pulang kalau ada temanmu itu."

Jungkook meliat ke atas mencoba mencari ide.

"Apalagi kalau ada temanm yang bernama Namjoon oppa aku bisa bisa diterkam habis."

"Yaudah deh kookie suruh mereka gak dateng aja, ya?" Tawarnya sembari mengerjap-ngerjap matanya. Lucu dan gemas.

Sinji tersenyum dan mengecup bibir Jungkook lembut. "Noona harus pulang Jungkookie. Besok ada kuliah pagi dan noona belum mengerjakan tugas."

Jungkook menghembuskan napasnya dan akhrinya membiarkan noonanya untuk pulang.

Sebenarnya, oh bukan tapi memang tidak ada yang tau tentang nasib seseorang. Tapi Sinji percaya, jika nasib mu buruk saat muda maka saat tua nasib mu akan baik. Mengapa Sinji bisa memiliki kepercayaan seperti itu? Karena, dia memiliki nasib buruk dimasa mudanya. Maka, tak ada salahnya kan jika dia memiliki kepercayaan seperti itu?

Kini ia berumur 22 tahun dan sudah 3 tahun menjadi "manusia peliharaan" dari Jeon Jungkook. Ya, manusia peliharaan yang dimana dia harus memuaskan napsu birahi anak muda itu. Kapan pun jam berapapun. Dan... apa keuntungannya untuk Sinji? Kenikmatan! Ya, dia tidak pernah bohong akan hal itu. Siapa tidak nikmat saat lubanymu dimasuki oleh penis yang besar dan panjang. Belum lagi badan Jungkook yang selalu membuat dia ingin meraba-raba. Jungkook itu kalau diibaratkan dengan hotel dia adalah hotel bintang 5 dengan pelayanan kelas atas!

Sebenarnya, inti dari keuntungannya bukan itu, melainkan keuntungan yang didapatkan oleh ayah Sinji.

Jadi ceritanya begini, ayah Sinji memiliki hutang kepada keluarga Jeon dan dia tidak bisa membayarnya. Maka, ia membayar hutangnya dengan anak perempuan satu-satunya, yaitu Sinji. Klise bukan? Tapi inilah kenyataannya! Bahwa hidup kadan klise. Bahwa hidup kadang rumit tetapi, harus dinikmati. Seperti Sinji yang selalu menikmati sentuhan magis Jungkook diatas kasur selama 3 tahun.

Sinji malas menanyakan pertanyaan ayahnya yang menanyakan ini itu yang menurutnya tidak penting. Seperti, darimana saja? Kenapa baru pulang? Kenapa juga Sinji harus menjawab pertanyaan itu kepada orang yang telah menjualnya? Buang-buang waktu.

"Taehyung! Kau mengagetkanku!" Ucap Sinji yang menyalakan lampu kamarnya.

Kim Taehyung, teman Sinji dari SD sekaligus tetangga di kompleknya tengah duduk di tempat tidur sembari tersenyum bodoh kepada Sinji.

"Mau ngapain lo?" Tanya Sinji tak ramah. Karena sumpah dia sangat lelah sekali setelah bermain beberapa ronde dengan Jungkook.

"Aku cuman ngasihin tugas yang udah kubuat khusus untuk kamu kok. Pasti kamu belum buat ya?"

Ah... tugas makalah yang menyusahkan itu. Sinji melihat ke meja belajar dan melihat sebuah makalah buatan nama dia. Ternyata, Taehyung sudah membuatkan untuk dirinya.

"Makasih ya." Sinji merebahkan dirinya diikuti oleh Taehyung. "Lo masuk lewat jendela lagi?"

Taehyung mengangguk.

Sinji memutar tubuhnya sehingga kini ia berhadapan dengan Taehyung. "Kenapa sih? So spiderman tau."

Taehyung nyengir, "karena masuk lewat pintu itu udah mainstream."

Sinji memutar bola matanya.

Merek saling menatap tanpa mengeluarkan satu kata pun. Sinji tersenyum kepada Taehyung, begitupun Taehyung. Taehyung mengangkat lengannya dan mengelus puncak kepala Sinji.

"Tidur sana." Suruh Taehyung.

"Iyaiya ini mau tidur. Pulang gih, besok kan masuk pagi awas lho kesiangan."

"Yang penting kamu tidur dulu, soal aku balik mah gampang."

Sinji menghela napas, selalu seperti itu jawabannya. Dasar Kim Taehyung.

*****

Malam ini Jungkook tidak bisa tidur lagi. Ia merasa kesepian. Jungkook hanya tinggal sendiri di apartemen yang dibelikan oleh ayahnya. Semenjak orangtua Jungkook sering bertengkar dan dia malas mendengarnya dia meminta satu apartemen untuk dirinya. Jungkook gitu anak semata wayang dari keluarga Jeon, kagak mungkin enggak akan dikasih. Mau minta duit beberapa juta pun pasti dikasih. Mangkannya pas Jungkook bilang pengen punya noona ayahnya ngasih Sinji ke dia. Untungnya keluarga Sinji punya hutang yang gabisa dilunasi, jadilah si ayah Jungkook nawarin buat ngejual anak semata wayang keluarga Lee.

Awalnya sih Jungkook nganggep Sinji itu noona tanpa melakukan apapun tapi... Sinji nya suka bikin tegang penisnya Jungkook dan yaaaa mulai lah mereka berguling-guling ria di atas kasur. Sinji sih gamau. Apalagi keperawananannya diambil sama orang yang dia gak suka. Tapi gimana ya, lama kelamaan jadi suka juga. Nikmat sih.

"Aduhh harusnya tadi kookie maksa noona buat tidur disini." Jungkook turun dari tempat tidur dan mengambil hpnya. Bukan untuk liat video bokep tapi, untuk memutar lagu. Ini nih kebiasaan Jungkook, kalau gak bisa tidur mending dengerin lagu, nanti juga ngantuk.

Sementara dikamar Sinji, Taehyung masih tiduran sambil natap Sinji. Sinji sendiri sih udah ke alam mimpi. Taehyung demen banget ngeliat Sinji tidur. Mukanya adem.

Chup~

"Selamat tidur cantik~" Taehyung mengecup kening Sinji dan pergi dari kamarnya. Sebelum dia keluar dari jendela dia melihat ke arah Sinji lagi. Ia tau kenapa Sinji terlihat sangat capek.

Tbc

Adakah yang merasa aneh dengan ceritanya? Aku sih yang ngerasa nulis ngerasa bahasanya beda 😂 jujur ya aku mau rubah gaya bahasa aku pas nulis kayak Dee yang nulis Petir dan lanjut ke Partikel itu bahasanya beda bangeeeett.

Well, jangan lupa komen + vote yaaa 😉😉😉 biar jadi penyemangaat nih💙

-sin

Where Do Heart Broken Go [NC] #KTH #JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang