12. The Best Moment

2.6K 120 1
                                    


Sinji's PoV

Aku masih terdiam di kamar Taehyung dengan apa yang sudah terjadi barusan. Ku dengar samar-samar Taehyung memarahi Seokjin, namun lelaki itu malah menanggapi enteng. Iya enteng, harga diri ku memang enteng ya?

Taehyung masuk ke kamarnya dengan mengumpat, ia buru buru mendudukan aku dan mulai membersihkan badanku. Ia memakai kan aku baju, sementara aku terdiam tidak ingin mengatakan apa-apa.

Ia memperlakukan ku dengan sangat manis. Namun, ini bukan momen dimana aku harus tersentuh akan perlakuannya.

Setelah aku berpakaian Taehyung duduk di sebelah ku dan memutarkan tubuhku. Ia menggemgam tangan ku dan mengusap punggung tangan ku dengan ibu jarinya. Kami terdiam cukup lama.

"Maafkan aku,"ucapnya dengan suara berat.

Aku masih diam. Aku hanya menatap matanya yang kini di penuhi dengan cairan bening.

"Aku tidak tau bahwa Jin akan melakukan itu padamu. Sungguh, aku tidak tau. Maafkan aku Sinji maafkan aku."

Aku masih diam. Bahkan saat ia memeluk ku pun aku masih diam. Saat ia membawa ku keluar rumahnya dan membawa ku keluar dari lingkungan perumahan pun aku masih diam.

Entahlah, aku hanya ingin diam namun bersua dalam pikiranku.

"Mungkin disini tempat yang aman."

Taehyung menggemgam lenganku dan membawaku ke apartemen Jungkook. Ia memijit bel dan keluar lah Jungkook dengan wajah kaget.

"Noona.. kenapa?" Tanyanya.

Aku diam.

"Aku menitipkan Sinji kepadamu tidak apa-apa kan?" Pinta Taehyung.

"I-iya tidak apa-apa, tapi kenapa? Noona kenapa?"

Jungkook hendak memegang pundakku namun, aku terkesiap. Bingungnya aku tidak tau kenapa aku langsung menghindar dan malah berteriak seperti orang gila. Mungkin Jungkook yang melihatnya akan kaget. Ketahuilah aku pun kaget, karena apa yang aku lakukan sekarang tidak sesuai dengan apa yang aku perintahkan pada otak ku.

Taehyung memelukku dan mengelus-ngelus punggungku. Aku mulai menangis di dadanya. Anehnya, aku tidak bertindak seperti orang gila pada Taehyung. Aku tidak takut kalau dia akan menyentuhku.

"Hyung, sebenarnya apa yang terjadi pada noona?"

Aku masih terisak dan menenggelamkan kepalaku di dada Taehyung.

"Ceritanya panjang, aku nitip Sinji ya?"

Jungkook tak langsung menjawab. Apakah dia ragu tinggal denganku? Setelah apa yang dilakukan oleh kita bersama?

"Tapi hyung, sepertinya Sinji noona membutuh kan mu."

Taehyung menghela napas dan mengelus-ngelus punggungku.

Jangan kan orang lain, aku juga tidak tau kenapa aku jadi seperti ini. Setelah aku di.... ah sudah lah aku tidak mau membayangkannya lagi. Aku hanya tidak mau di sentuh oleh orang lain kecuali oleh Taehyung, orang yang aku sayangi.

Kini, aku duduk di ruang TV. Aku memandangi diriku yang memakai jaket Taehyung tengah menatap pantulan diriku di depan TV. Sementara Taehyung dan Jungkook tengah mengobrol di dapur.

Beberapa menit kemudian keduanya keluar. Taehyung dengan wajah khawatirnya duduk di sebelah ku. Ia menggemgam lenganku dan menatapku seolah-olah semua akan baik-baik saja. Namun, dalam kamus kehidupan ku, kehidupanku tidak akan baik-baik saja.

"Sinji tinggal disini dulu ya? Disini aman kok. Aku pulang dulu, nanti aku pasti sering kesini. Ya?"

Aku menggeleng dan menggemgam lengan Taehyung erat. Ia menarik ku dalam pelukannya.

Where Do Heart Broken Go [NC] #KTH #JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang