13. Hello Sist!

2.2K 108 1
                                    


"Kalian... pacaran gak sih?" Tanya Jimin pada Taehyung. Keduanya kini berada di kantin kampus.

Pertanyaan Jimin yang ia lontarkan itu bukan semata-mata pertanyaaan tanpa bukti, karena akhir akhiri ini keduanya nampak lebih dekat dan mesra. Memang mereka dekat dari dulu namun, kali ini kedekatan mereka seperti orang yang pacaran. Kau tau lah orang pacaran seperti apa? Bahkan Taemin dan teman-temannya sudah tidak menggoda Sinji lagi karena mereka mengira Taehyung sudah jadi pacar Sinji.

Taehyung mengendikkan bahu membalas pertanyaan Jimin. Sejujurnya, ia pun tidak tau apa hubungan dia dan Sinji sekarang. Dia tau kalau Sinji menyukainya dan begitu pun sebaliknya. Tapi, menjalin suatu hubungan? Bahkan Taehyung sendiri tidak pernah membahasnya. Jadi, dia bingung kalau ada yang bertanya apa hubungan dirinya dengan Sinji.

"Tembak dong..." suruh Jimin.

"Nanti Jim, lagi nunggu waktu yang tepat."

Jimin merotasikan matanya.

"Jangan bila nanti kalau pas wisuda? Keburu Sinji di ambil orang kali."

Taehyung tersenyum kotak, karena Jimin membaca pikirannya.

"Lagian kalian saling suka kan?"

"Iyasih. Eh, tapi gatau deh."

"Alah gak usah merendah untuk meroket Tae. Gue berani taruhan kalau Sinji itu suka sama lo."

Saat Jimin mengedarkan pandangannya ia melihat sesosok perempuan yang tengah mereka bincangkan.

"Eh eh orang nya dateng." Jimin menyiku Taehyung. Keduanya melihat Sinji yang berjalan ke arah mereka yang membawa buku mata kuliah.

"Ah gila ini berat banget." Keluh Sinji. Ia pun mendudukkan dirinya di hadapan Taehyung.

"Kenapa gak minta Tae buat bawain aja?" Tanya Jimin.

Sinji menyodorkan buku tebalnya pada Taehyung. "Ini udah kok."

"Oh iya Sin, Tae mau ngomong sesuatu tuh."

Jimin menyenggol lengan Taehyung sehingga lelaki itu salah tingkah.

"Enggak kok, apan sih Jimin!"

Jimin berdecam. "Dasar cemen."

"Tae mau ngomong apa sih? Ngomong aja kali." Ujar Sinji penasaran.

Taehyung buru-buru menggelengkan kepalanya dan menatap Jimin sebal. Lekaki itu hanya terkekeh dan pamit untuk pergi.

"Gue cabut duluan ya." Jimin pun berlalu menembus manusia manusia  kantin yang berlalu lalang.

"Jadi, tadi mau ngomog apa?" Sinji melipat kedua lengannya di meja dan mencondongkan tubuhnya.

Taehyung menggeleng dan mengalihkan pembicaraan. "Kita beli es krim, yu?" Ajak Taehyung akhirnya.

Sempat sebal karena dibuat penasaran namun,beberapa menit kemudian Sinji tak perduli. Yang ia perdulikan hanyalah es krim coklat yang akan ia santap bersama Taehyung.

Melihat buku yang tadi di sodoran Sinji, Taehyung mengambilnya dan menentengnya menggantikan Sinji.

"Aigo segini aja berat." Ejek Taehyung.

"Ini emang berat tau. Aku kan bukan kuli yang suka bawa barang-barang berat."

"Jadi, aku dikira kuli nih?" Goda Taehyung yang menyenggol Sinji sehingga ia menyenggol orang di sebelahnya. Sinji pun membungkuk meminta maaf dan memukul lengan Taehyung pelan.

"Pokoknya aku gak suka bawa buku itu. Berat tau! 609 halaman? Dikali dua? Gak! Pokoknya gak mau."

Iya sih, buku yang dibawa Sinji itu tebel banget. Buku bertipe seperti buku Sarwono yang dilihat saja malas untuk di baca karena saking tebalnya, lebih bagus kalau dipake tatakan. Kalau di pikir pikir kenapa Sinji membelinya, ya? 

Where Do Heart Broken Go [NC] #KTH #JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang