Jangan lupa vote + commennya :)
Happy Reading:)
Sejak menerima telepon yang Jungkook kira Taehyung sifat Sinji berubah, dia tidak seceria seperti biasanya. Biasanya noonanya itu selalu ceria jika sedang bersamanya, jika ada masalah pasti dia akan cerita tetapi, ini tidak. Mungkin sesuatu yang bukan untuk dibagikan bersama Jungkook.
Setelah melihat Sinji yang melamun di dapur pagi tadi, sifatnya perlahan berubah. Noonanya itu tersenyum kembali, bercanda kembali dan, Puji Tuhan, menggodanya kembali.
"Kalau sibuk gapapa gue pulang sendiri aja," Sinji mengecup bibir Jungkook lembut seraya membuka pintu mobil Jungkook.
"Tapi kookie usahain buat jemput Noona deh," Jungkook menarik lengan Sinji yang hendak keluar dari mobil. "Semangat Sinji Noona! Kookie sayang Noona," ujarnya yang membuat Sinji gemas.
"Harusnya kamu yang semangat. Mahasiswa baru itu banyak tugasnya lho." Sinji mencubit pipi Jungkook yang di balas dengan rengekan sakit, buru-buru ia keluar untuk tidak di amuk olsh bunny-nya itu.
Sinji melalui harinya seperti biasa. Digoda-menggoda-memberikan 'service'-repeat. Asalkan dirinya bahagi tidak apa-apa kan? Karena jika berbicara mengenai akan masuk neraka toh dia tidak percaya akan masuk neraka dan tidak akan menyangka juga bila ia akan masuk surga. Karena menurutnya, apakah orang yang terlihat taat pada agama tapi tidak memanusiakan manusia bisa masuk surga? Ah surga dan neraka itu memang sensitif, Sinji lebih suka menikmati hidupnya yang fana tanpa memikirkan kedua tempat itu.
Sinji berjalan menuju perpustakaan hendak memulangksn buku yang kemarin ia pinjam. Kedua matanya menangkap seseorang yang ia kenal, Kim Taehyung. Lelaki itu mengumpat habis-habisan dan berjalan begitu saja tanpa menoleh padanya. Apakah dia masih marah? Batin Sinji. Si alien itu berlari tak peduli orang-orang yang berteriak pada dirinya. Karena penasaran, ia pun mengikuti Taehyung karena meminta maaf kepada temannya itu menjadi prioritas utama saat ini dibanding memulangkan buku perpustakaan.
"Anjir! Bangsat lu Taemin! Ngasih apaan sih ke gua!!" Umpat Taehyung yang membuka pintu ruang olagraga.
Sinji mengikuti nya dan menyimpan bukunya di rak yang berisikan bola basket.
Dilihatnya Taehyung yang sedang berjongkok sembari menutup telinganya. "Aaa gimana ini! Gue gatau!"
"Tae?" Tanya Sinji hati-hati, takut-takut Taehyung meminum pil sialan yang sedang tren saat ini, PCC, dan berubah menjadi zombi. Sinji menggelengkan kepalanya, tidak! Itu hanyalah khayalan liarnya saja. Tidak mungkin Taehyung laki-laki polos nan bego seperti dia meminum pil seperti itu. Tapi bisa aja kan? Dia kan polos nan bego?
Taehyung berdiri dan melihat Sinji dari atas hingga bawah. Hari ini Sinji menggunakan celana dengan model highwast berwarna hitam dengan kaos putih dan cardigan panjang berwarna army. Yang tentu saja belahan dadanya sedikit terlihat. Taehyung menelan salivanya.
"Lu kenapa sih?" Tanya Sinji mendekat.
Taehyung mundur. "Jangan mendekat!"
Sinji mengangkat halisnya. "Oke gua gaakan ngedeketin. Tapi yang kemarin yang ditelepon itu... lupain aja yaaa." Sinji menunggu Taehyung bereaksi, takut-takut temannya itu akan marah tetapi dia sudah siap dengan segala ucapan yang telah ia rangkai saat pagi tadi.
Taehyung memegang pelipisnya. "Anjirlah. Kenapa sih lu pake baju yang kayak gitu?"
Hah? Taehyung kenapa sih? Sudah aneh tambah aneh saja. Dan jarang banget Taehyung menyebut gue-lo ke Sinji.
"Tae, kenapa sih? Gue emang suka pake baju ini kan."
"Iya makannya itu bikin gue sange."
Tunggu. Apa Taehyung bilang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Do Heart Broken Go [NC] #KTH #JJK
Fanfiction[WARNING!] Cerita ini mengandung kata-kata kasar nan vulgar, adegan yang you-know-what-i-mean. Dimohon kebijaksanaannya saat membaca. Starring: •Jeon Jiwoo (Kard) as Lee Sin Ji •Kim Taehyung (BTS) as himself •Jeon Jungkook (BTS) as himself #369 - j...