10. We Are Broken

2.5K 136 2
                                    

Selamat membaca :)

"Aku sudah tidak tahan. Aku sangat menyukaimu Sinji-ah."

Ingin memiliki tetapi tidak bisa. Bagaimana rasanya?

Netra Sinji menatap Tahyung dengan berbagai pernyataan di kepalanya.

Bohong kalau Sinji tidak memiliki perasaan yang sama kepada Taehyung. Tapi, bagaimana? Taehyung tidak cocok ke dalam dunianya. Di samping itu, bagaimana dengan Jungkook? Ia tau bahwa Jungkook menyukainya. Sinji tidak mau menyakiti keduanya.

"Gue pengen balik." Putus Sinji akhirnya.

Taehyung mencengkram lengan Sinji dan memaksanya untuk menatapnya.

"Kau memiliki perasaan yang sama kan?"

Sinji mengedarkan pandangannya, menatap laut yang tak bertepi. Ia tidak mau menatap netra Taehyung.

"Iya kan? Jawab Sinji-ah, aku tau kau menyukaiku."

Sinji memejamkan matanya dan menggeleng.

"Lee Sinji, jujur lah pada dirimu sendiri."

"Taehyungie, kalau pun aku menyukai mu kau tidak pantas berada di duniaku."

Taehyung menangkup wajah mungil Sinji agar wanita itu menatapnya.

"Memang kenapa dengan duniamu? Memang kenapa dengan duniaku? Masa bodo! Yang pasti sangat menyukaimu, tak masalah seberbedanya dunia kita." Ucap Taehyung dengan mantap.

"Taehyung..." lirih Sinji.

Ia tak menyangka bahwa Taehyung akan mengutarakan perasaannya seperti ini dengan mimik wajah yang serius.

"A-aku..." Sinji tergagap ia menggigit bibir bawahnya.

Segala pernyataan berkecamuk dalam kepalanya, Sinji menggeleng kuat menepis segala pernyataan yang membuat perasaannya ragu untuk maju kepada Taehyung.

Dan akhirnya. Persetanan dengan dunia ini dan itu. Baik dan buruk. Terpandang atau pun tidak. Sinji harus memutuskan.

Dengan diiringi deburan ombak akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kepada Taehyung, walaupun nama Jungkook menjadi pertimbangan pertama dalam keputusannya.

Sinji mencium bibir Taehyung dengan air mata yang turun dari kedua maniknya. Mengutarakan perasaan sesungguhnya lewat ciumannya. Melepas segala beban yang selalu ia pikirkan dan melupakan perasaan seseorang yang diam-diam menyukainya.

Perasaan Jungkook.

*****

Jungkook menghela napas menatap pantulan dirinya di tv apartemennya. Ia membuka jas dokternya dan melemparkan ke sembarang.

"Sial!" Umpatnya. Dirinya mendapat skorsing dari program studinya dan sialnya orang tuanya di panggil menghadap oleh ketua prodi lantaran absen Jungkook yang terlampau sering alfa. Kini, dia lebih memilih mati dari pada harus mendengar kan omelan orang tuanya.

Clek.

Pintu apartemen nya terbuka memperlihatkan Sinji yang pulang.

"Noona." Wajah Jungkook sumringah. Ini dia, moodbosternya.

"Gue bakal tidur dirumah, mungkin bakal lama." Ujar Sinji tanpa melihat wajah Jungkook.

"Kenapa?" Jungkook mengekor Sinji ke kamarnya. Dia memasukan alat make up nya ke tas. Dan perasaan takut pun menyergap tubuh Jungkook.

"Jaga diri lu baik baik ya Kookie," pesan Sinji.

"Noona, berapa hari tidur di rumah?"

Sinji menghela napas dan mengangkat bahunya.

Where Do Heart Broken Go [NC] #KTH #JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang