8. Jeon Jungkook [2]

4K 142 1
                                    

Happy Reading :)

Aku menatap langit langit kamarku dengan perasaan yang masih tak percaya. Sinji Noona sudah tidak perawan dan yang membuatnya seperti itu adalah aku.

Aku menghela napas dan mengambil pakaian di lemari.

Karena pintu kamar mandi ku transparan aku bisa melihat Sinji Noona yang sedang terdiam dengan kepala tertunduk dibawah guyuran shower. Ingin ku buka pintunya dan bertanya apakah dia baik-baik saja tapi, ku urungkan niatku.

Aku merasa dia seperti ada masalah.

Tapi, noona memang seperti itu. Selalu melamun ketika ada sesuatu yang mengganjal pada dirinya. Dalam lamunannya, otaknya selalu bekerja. Dia akan menghela napas dan mengangguk jika otaknya itu sudah menemukan solusinya. Aku cukup tau hal hal yang seperti itu, karena kita sudah tinggal satu atap selama 13 bulan.

"Aishh..." kaget ku saat layar ponsel Sinji Noona menyala. Karena penasaran, aku pun melihat ponsel Sinji noona sembari siaga takut-takut pemiliknya keluar dari kamar mandi.

13 missed call dan 5 pesan. Semuanya dari nomer yang sama namun tidak tertera nama pemiliknya.

Kau dimana? Aku mencarimu.

Tadi aku melihat ibu mu pergi menggunakan taxi.

Ayolah sinji-ya, angkat teleponku. Aku mengkhawatirkan mu dan mungkin ayahmu juga.

Lee Sinji! Jangan main-main! Ini hujan, kau dimana? Aku jemput sekarang.

Biar ku tebak, ibu mu sedang bersamamu kah? Tolong jawab jika benar Sinji, aku sangat mengkhswatirkanmu, serius.

Ah, mungkin orang ini tau hal yang sedang mengganjal di otak Sinji noona. Aku pun mengambil ponsel dan menyalin nomernya. Aku harus tau kenapa dia seperti ini. Harus.

******

Hari ini aku membolos. Setelah lamanya aku tidak membolos karena Sinji noona dan karenanya juga hari ini aku bolos. Ya, hari ini aku akan bertemu dengan si pemilik nomer tersebut yang ternyata kita saling kenal.

Kini aku menunggu dia di kedai kopi yang berada di daerah apartemenku. Ku lihat ada seseorang yang membuka pintu kedai kopi, lelaki dengan beannie itu mengedarkan pandangannya, aku mengangkat lengan tanda bahwa aku disini.

Ia berjalan menghampiri ku dan menarik kursinya. Ia menghela napas. Tak ada guratan senyum di wajahnya.

"Jadi, kemarin Sinji ada di apartemenmu?" Tanyanya tanpa basa-basi.

"Iya."

Dia menghela napas. "Seharusnya aku tau kalau dia pasti ke apartemenmu."

"Pesan lah sesuatu, aku yang traktir." Ujar ku yang menyodorkan buku menu kedai kopi.

Orang yang di depan ku mengkerutkan keningnya dan mengabaikan buku menu.

Oke, suasananya menjadi tidak enak. Aku pun akan langsung ke inti saja.

Aku pun berdehem. "Apakah Sinji noona ada masalah, Tae hyung?"

Ya, lelaki itu Tae hyung, teman Sinji noona yang sering ia ceritakan. Kali ini bukan hal pertama bagi kami bertemu. Kami pernah bertemu dan bahkan pernah ke taman hiburan bersama, tentu saja dengan Sinji Noona dan perlu kalian tau aku sangat menyukai Taehyung dan sudah menganggapnya sebagai saudara.

Where Do Heart Broken Go [NC] #KTH #JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang