01 [Book 4] Our Busyness

9.4K 497 51
                                    

👑

🌜~2Moons~🌛
By Chiffon_cake

.
.
.

Happy Reading

.
.
.

{Phana POV}

Aku mengendarai mobil dengan tergesa-gesa, tanganku mengendalikan setir dengan hati-hati, sedangkan kakiku yang bertugas menginjak gas dan rem untuk menerobos kecametan di pagi yang ramai ini.

Situasi kami sangat mendesak, kami sudah sangat terlambat sekarang.
8 menit lagi, pintu ruang ujian akan tertutup....

"Teman... sepertinya mood mu sedang buruk." Beam berbisik dan mencondongkan tubuhnya lebih dekat.

"Biasanya kau tidak pernah memarahi kami seperti itu"

"Aku tidak memarahi kalian, hanya mengatakan kenyataan yang sebenarnya" Protes ku.

"Pasti dia belum melihat N'Yo" Potong Kit.

"Jaga bicaramu, dasar kau Kit!"

"Atau mereka sedang bertengkar."

"......"

"Lihat, Aku benar kan."

Aku benci teman-temanku, mereka seperti cacing di dalam perutku, selalu bisa menebak dalam satu kali saja.

"Kita bicarakan hal ini nanti saja, yang terpenting sekarang adalah kita harus mengikuti ujian"

Aku benar-benar harus memotong jalan, aku bahkan harus memotong jalan orang, tapi akhirnya kami sampai.

Setelah memarkir mobil, aku dah kedua temanku bergegas membuka pintu untuk keluar, tidak mempedulikan orang lain, hanya berpikir jika diri sendiri adalah yang terpenting saat ini.

Karena ujian kali ini dari Professor Bibi, dia sangat suka dengan menarik anak rambut kami.

Aku baru saja hendak keluar dari mobil ketika tanganku tidak sengaja menekan tombol handphoneku, hingga membuatnya meyala, menampilkan chat ku dengan Yo.

Hari ini Yo sedang tidak enak badan, tapi aku harus pergi untuk menjemput kedua temanku untuk pergi ujian. Aku tidak menjaganya seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang pacar.

Aku merasa bersalah

Phana : Minum obat mu na.

Phana : Aku akan ujian.

Aku dengan cepat menulis dua pesan itu sebelum menutup pintu mobil, menguncinya dan bergegas ke ruang ujian.

Saat aku sudah hendak sampai ke ruang, professor bibi sudah masuk dan mengunci ruang ujian.

Bisa dikatakan... Aku sudah tidak bisa lewat dari arit malaikat pencabut nyawa. Sedangkan Kedua temanku sudah duduk di dalam sana.

Karena jika kamu tertangkap oleh Profesor bibi ini, bagaimana bisa kamu baik-baik saja? Semua orang mengenal Bibi ini dengan sangat baik, dia bisa merongrong mu seperti anjing atau mengomeli mu seperti ibu dirumah.

Dan kurasa aku harus melewati keduanya...

"Kamu cukup berani Pha"

Aku memberikan beliau beberapa tawa gugup, lalu memohon untuk mengizinkanku mengikuti ujian. Aku menghampiri kursiku dan duduk disana, menghapus keringatku, mengeluarkan alat tulis, menunggu ujian untuk mulai.

Moons : Special (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang