Perlakuan manis

59 19 1
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi.

Dio dan Allena keluar dari kelasnya, berjalan bersama hingga ke depan gerbang sekolah.

"Al, gue ambil motor dulu ya" Ujar dio pada allena.

'Iya'

Dio meninggalkan Allena di depan gerbang sekolah, dan Dio berjalan menuju parkiran motor.

Allena mengambil ponsel yang ada dalam saku seragamnya.

Tiba-tiba seorang lelaki menghampirinya. Yang tak lain adalah Arkan.

"Al" Arkan meraih tangan Allena.

'Ngapain si. Gausah pegang-pegang' Allena melepaskan genggaman tangannya dari Arkan.

Tetapi, kekuatan arkan dua kali lipat lebih kuat dibandingkan allena.

Dan mungkin sekarang tangan allena sudah memerah karena Arkan menggenggamnya dengan begitu kuat.

'Lo gila ya?! Tangan gue sakit! Lepasin ga!!' Allena tetap berusaha untuk melepaskan genggaman arkan.

"Gue gabakal lepasin sebelum lo mau dengerin penjelasan gue"

'Gue gamau!' Amarah allena kini sudah memuncak.

"Dan gue gabakal ngelepasin lo al."

Allena meringis kesakitan karna arkan sudah kelewat batas.

"Lepasin!" Ujar Dio yang langsung turun dari motornya.

"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue?!" Arkan memang belum tau siapa dio sebenarnya.

"Gue pacarnya allena, dan lo gak berhak buat pegang-pegang dia" Dio menarik tangan allena dan melepaskan genggaman tangan arkan pada tangan allena.

"Sejak kapan allena punya pacar? Hahaha" Arkan menertawai status dio yang mengaku sebagai 'pacar' Allena

'Udah yo' allena mencoba untuk meredamkan amarah Dio.

"Oh jadi lo ngeledek? Kalo emng allena pacar gue, lo mau apa?" Dio merangkul wanita yang ada disebelahnya itu. Ya, hanya untuk menyelamatkan Allena.

"Al, bener lo pacaran sama dia?" Kini Arkan mulai percaya dengan perkataan Dio.

'I-iya'

'Udah yo ayo kita pulang' Allena menarik tangan Dio untuk segera pergi dari sana.

Dio pun mengembangkan senyum kemenangannya pada Arkan.

Allena naik keatas motor Dio dan pergi meninggalkan Sekolah.

Arkan P.O.V

Gue gaakan semudah ini percaya al. Gue tau lo sayang sama gue. Batin Arkan.

Arkan menaiki motor ninjanya dan melajukannya ke suatu tempat.

Disinilah arkan berada. Di sebuah rooftop tempat biasa dia menenangkan pikirannya.

Arkan mengambil 1 bungkus rokok dari dalam saku jaketnya.

Arkan membakar satu persatu batang rokok dan menghisapnya.

Menghilangkan sedikit beban yang ada dihidupnya. Mereka yang belum mengenal Arkan akan berfikir bahwa Arkan adalah anak yang berbudi baik.

DiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang