Author POV
Perlahan sepasang mata milik pria itu terbuka. Pandangannya lalu menatap sekeliling dan menyadari bahwa dirinya tidak sedang berada dikamarnya. Ditambah dengan pakaian kantor yang masih melekat ditubuhnya membuat pria itu sedikit bingung dengan keadaannya sekarang. Seketika rasa sakit mulai muncul dikepalanya, membuat ia sedikit meringis sambil menyentuh keningnya. Dan perlahan ingatan itu mulai kembali.
Ia ingat apa yang terjadi padanya semalam hingga ia memutuskan untuk pergi ke bar langganannya dan berakhir dengan mabuk berat. Juga saat Min Yoongi si bartender itu mengantarkannya pulang kerumah.
Lalu apa yang terjadi setelahnya? Apa yang telah ia lakukan hingga ia bisa berakhir dikamar yang ia yakini sebagai kamar milik Hyeonsoo. Sejenak pria itu terdiam. Mencoba mengingat kembali apa yang sebeenarnya telah terjadi.
'Kenapa kau meninggalkanku...?'
'Aku mencintaimu... Ahran-ah...'
Sekilas bayangan tentang kejadian semalam mulai menghampiri ingatannya. Mungkin tidak semuanya, tapi Jungkook sadar bahwa apa yang telah ia lakukan pada Hyeonsoo benar-benar keterlaluan. Dapat ia rasakan dari raut wajah yang gadis itu perlihatkan padanya semalam. Hanya sekilas, namun Jungkook yakin bahwa ia sempat melihat Hyeonsoo meneteskan airmatanya.
"Keterlaluan kau Jeon Jungkook!"
Menghela napas kasar sembari merutuki dirinya sendiri, pria itu segera bangkit dari tempat tidur. Beranjak keluar lalu melangkahkan kakinya kesembarang arah, berharap bahwa ia bisa menemukan keberadaan gadis yang entah kenapa semakin memenuhi pikirannya.
***
"Hei nona Kim! Mau sampai kapan kau berbaring disana? Matahari sudah tinggi, kau tau??"
Seolah tidak mendengar ucapan joonmi, gadis yang tengah berbaring di ranjang itu tidak bergeming dari posisinya barang sedikitpun.
Melihatnya membuat Joonmi hanya bisa menghela napas sesaat. Menatap temannya itu malas berharap agar gadis itu segera menyerah dengan kebohongannya. Ia tau betul bahwa gadis itu sama sekali tidak tidur. Hanya 'berpura-pura tidur' agar dapat terhindar dari berbagai pertanyaan miliknya.
"Tidak bisakah kau mengabaikanku saja?"
Gadis itu kemudian berucap. Masih dalam posisi berbaring ditambah dengan bantal yang menutupi wajahnya, membuat Joonmi tidak bisa menatapnya langsung dan bicara empat mata dengannya. Namun, bukan Seo Joonmi namanya jika ia akan menyerah begitu saja. Sembari tersenyum samar ia lalu kembali berucap. "Tentu tidak nona. Semalam kau datang dengan wajah suram, lalu tanpa bicara kau langsung menyelinap kekamarku begitu saja."
"Karena itu sekarang kau hutang penjelasan padaku. Jadi cepat bangun dan katakan apa masalahmu sebenarnya." Ucapnya lagi kini dengan mengguncang tubuh temannya itu agar segera bangkit dari sana.
Hyeonsoo hanya bisa menghela napasnya dari balik bantal. Tidak akan bisa menghindar jika Joonmi sudah terlanjur penasaran. Membuatnya mau tidak mau harus bicara jika tidak mau gadis itu mengoceh padanya sepanjang hari.
"Dengar. Pria itu..."
Sejenak Hyeonsoo berhenti dengan kalimatnya. Mengingat apa yang telah terjadi semalam membuat bayangan pria yang bahkan namanya saja malas untuk ia sebutkan itu mau tidak mau harus kembali bermunculan dikepalanya. Membuatnya kehilangan pikirannya sejenak dan bingung harus memulai cerita dari mana. Menatap kearah Joonmi terlihat begitu penasaran dengan kelanjutan kalimatnya."Aku membencinya! tidak ingin bertemu dengannya, ataupun membicarakan segala sesuatu tentangnya! Apapun itu!" Akhirnya hanya kalimat itu yang bisa ia ucapkan. Dengan cepat ia kembali membenamkan wajahnya dibalik bantal agar tidak ada kesempatan bagi temannya itu untuk bertanya lebih jauh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Can I Do? (Completed)
FanfictionAdanya kontrak kerjasama antara dua perusahaan mengharuskan Jeon Jungkook dan Kim Hyeonsoo terikat dalam sebuah pernikahan. -"Sejak awal pernikahan ini hanya sandiwara. Jadi berperanlah dengan baik hingga drama ini berakhir."- Awalnya mereka sepakat...