Dalam keheningan malam
Selama September
Mataku tergenang setiap malam
Menangisi segala halMenagisi aku
Yang lemah
Dengan mimpi-mimpiku sendiri
Dengan kebahagiaanku
Dengan kasih sayangkuAyah, Ibu
Aku mencintaimu
Aku tidak tahu bagaimana cara membalasmuAyah, Ibu
Pantaskah aku menangis melulu?Ayah, Ibu
Aku lelah sesekali, bagaimana dengan Ayah dan Ibu yang sudah berpuluh-puluh tahun menghadapi dunia?Ayah, Ibu
Maafkan aku karena aku tidak bisa menyanyai Ayah dan Ibu sehangat mereka. Beginikah dinginnya aku.Ayah, Ibu
Doakan aku,
Agar tangisku tak lagi ada
Bahagiamu selalu ada
JugakuDek, adikku.
Sayangi Ibu dan Ayah dengan luar biasa
Jangan sedikit pun menyakitinya
Bahagiakan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Reendo
PoetryAku tidak bisa mengatakannya kepada siapapun, makanya aku tulis di sini. Sajak dan prosa tentang perasaan. Disempilkan juga cerita pendek. #SudutPandangAsye Author by Windya Fajira