Sebenarnya aku juga tidak tahu harus merasa beruntung atau justru ini sebuah cobaan.
Kadang kala bersamanya terasa begitu bahagia, aku lupa sejenak tentang apa itu penat.
Namun, tidak jarang juga aku merasakan sesak dihati, entah karena aku berharap padanya, entah karena perlakuannya, atau entah karena aku rindu.
Disetiap aku mengeluh, rasanya satu-satunya tempat selain pada-Mu adalah dia. Kadang dengan lembutnya dia menenangkan kadang juga dia malah jadi menyebalkan.
Dimasa-masa kritis menentukan masa depan kadang dia menjadi yang menenangkan kadang mengganggu karena terlalu sering jadi poros pikiran.
Haruskan aku sesabar ini menanti halal atau cukup lupakan saja sampai disini? Sesekali bahagia, sesekali lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reendo
PoetryAku tidak bisa mengatakannya kepada siapapun, makanya aku tulis di sini. Sajak dan prosa tentang perasaan. Disempilkan juga cerita pendek. #SudutPandangAsye Author by Windya Fajira