JATUH....
Dulu, dalam hati biru ku bertanya, mengapa cinta begitu riskan terhadap kesedihan dan kebahagiaan?
Kini, Ada seseorang yang tanpa disengaja menjawab pertanyaanku dengan ringan namun dalam membuat setiap detikku menjadi senyuman.
Begitulah rasanya, senyum-senyum dalam rasa yang tak terpikirkan.
Mengalun di imajinasi tanpa pembatas.
Adakah yang lebih Indah dari makna Jatuh Cinta?
Detiknya, ada dia menjadi poros pikiran.
Yang bahagia, yang terlupakan tanpa ada campur baur.
Kau, membuat semangat menggapai asa lebih baik, rasanya bahagia itu ada.
Segala sedih menjadi sirna
Segala pikiran buruk menjadi tak nampak
Segala rasa hanya tentang perasaan positif
Kamu,
Begitu ahli menggenggam hatiku.
Kamu,
Begitu cerdas menarik ulur benang.
Kamu,
Tahu bagaimana Aku ingin diperlakukan.
Kamu,
Tahu bagaimana membuat aku tersenyum sepanjang hari.
Kamu,
Menjadikan aku merasa satu-satunya orang di dunia, seperti itu, kita seolah pemilik dunia imajinasi yang jadi nyata.
Tulisanku kali ini tidak bisa menggambarkan syukurku bertemu denganmu, saling menemani setiap detik perjuangan menggapai asa, saling menemani disetiap sedih dan rapuh juga tawa yang menjadi hadir ketika tiada.
Andaikan ada kata yang bisa menjelaskan semua rasa ini, aku tidak perlu menulis paragraf sepanjang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reendo
PoetryAku tidak bisa mengatakannya kepada siapapun, makanya aku tulis di sini. Sajak dan prosa tentang perasaan. Disempilkan juga cerita pendek. #SudutPandangAsye Author by Windya Fajira
