ILU_BS. 5 // Mawar dan Coklat

5.8K 442 41
                                    

"Ngapain kita di sini." ucap Fira ketus.

"Makan. Gue laper." ucap Dion.

"Aku mau pulang." ucap Fira. Wajahnya memperhatikan ke sekelilingnya dengan pandangan menjijikkan.

Untuk apa Dion memilih makan di tempat seperti ini. Ini pinggir jalan. Debu, lalat dan segala jenis bakteri pasti dengan senang hati mampir.

"Kenapa tidak makan di restoran tadi?" Fira masih memperhatikan orang-orang yang dengan santainya menikmati sate sambil duduk di kursi kayu yang di sediakan.

"Bagaimana mereka bisa makan dengan santai seperti itu?"

"Karena satenya enak. Coba aja, lo pasti suka." ucap Dion.

"Kenapa ngomongnya jadi lo - gue? Kita bukan orang sedekat itu."

Dion merapatkan tubuhnya pada Fira dan memeluk pinggang gadis itu.

"Sekarang sudah sangat dekat kan?"

"Eh," Fira salah tingkah karena kini beberapa mata sedang memandang ke arahnya.

"Lepasin," Bisik Fira.

"Kalo kita sedang berdua kita harus manggilnya lo - gue. Kan kita teman yang sangat dekat sekarang. Nanti kalau levelnya naik lagi panggilan kita jadi aku - kamu." ucap Dion.

"Satenya Mas,"

"Ah iya, terima kasih Bang. Ayo." Fira mengikuti Dion yang mengambil tempat duduk di sebuah kursi kayu yang masih tersedia.

"Ini." Dion menyerahkan sepiring sate dengan potongan lontong itu pada Fira.

"Gue nggak mau." ucap Fira.

Dion tersenyum mendengar Fira menyebut dirinya Gue. Dan Fira melakukan itu karena terpaksa. Dia tidak mau bocah ini melakukan hal yang tidak-tidak padanya.

Fira menatap Dion yang dengan lahapnya menyantap sate itu. Aromanya memang lezat dan menggugah Fira untuk mencicipinya. Namun, bayangan akan berapa banyak debu dan asap dari kendaraan yang lewat membuatnya urung melakukannya.

"Mmm, enaknya. Coba dong." ucap Dion menyenggol bahu Fira pelan.

"Enggak." ucap Fira ketus.

"Ini sehat kok. Lo nggak bakalan mati hanya karena makan sate."

"Habiskan saja kalau lo suka." Fira menyodorkan sate yang ada di tangannya pada Dion.

"Lo harus coba." Dion mengambil sate dari piring Fira dan menyuapinya. Fira menutup mulutnya dengan tangannya.

"Ayo, buka mulut lo." ucap Dion memaksa. Fira menggelengkan kepalanya keras.

Dion mendesah. "Sepertinya lo lebih suka kalau di suapi melalui mulut gue." ucap Dion

Fira melongo kemudian dengan cepat meraih sate di tangan Dion. Wajah kesal terlihat jelas di wajahnya. Fira terlihat sedang menimbang apakah dirinya harus memakan sate itu.

"Sini," Dion sudah akan meraih sate itu kembali namun Fira segera memasukkannya ke dalam mulutnya. Fira mulai mengunyah satenya perlahan.

"Bagaimana rasanya?" ucap Dion.

"Seperti rasa sate." ucap Fira.

"Enak tidak?"

"Biasa saja." ucap Fira.

"Habiskan yang ada di piring lo." Dion kembali memakan satenya.

Tanpa Fira sadari ia mulai menikmati satenya. Rasanya sangat enak, daging ayamnya empuk dan pada saat di gigit bumbunya terasa di lidah.

I Love You _ Bocah SialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang