Flashback kisah Ibu Naid dan Bunda Mari
Di taman kota.
"Mar, kamu lapar gak? Mau ku belikan apa?" tanya Yuda.
"Ah. enggak kok, Yud. Aku masih kenyang karena makan di kantin tadi."
"Pantesan kamu kurus, Mar. Kamu harus makan yang banyak, dong. Aku belikan es krim, ya."
"Apaan sih kamu, Yud. Ihh.."
"Hahaha.. Udah dong cemberutnya. Nih, aku belikan es krim rasa cokelat kesukaan kamu."
"Kok kamu bisa tau sih aku suka es krim cokelat? Jangan-jangan.. kamu penggemar rahasia aku ya?"
"Haha. Kamu ini, Mar. Aku tau dari Via, teman kamu."
Via? Kok bisa? Sedekat apa sih Via sama Yuda? Ah gak mungkin. Via kan orangnya rajin belajar. Gak mungkin lah mau pacaran sama cowok begini, buang-buang waktu aja.
"Oh gitu.."
Sluurp.. Sluurp..
"Duh, Mar. Udah SMA makan nya masih celemotan gitu, sih." ucap Yuda sambil membersihkan es krim di samping mulut Maria.
Seketika muka Maria pun berubah menjadi merah padam, Seakan-akan ingin meledak. Maria tak mampu menguasai tubuhnya lagi. Roh nya seperti terbang ke langit. Alhasil, es krim Maria pun jatuh mengenai celana Yuda.
"Eh!" teriak Yuda kaget.
"Eh. Astaga! aduh sori banget, Yud. Aku gak sengaja." sambil membersihkan celana Yuda.
"Iya, gapapa kok, Mar. Yaudah yuk lanjut jalan-jalan nya."
Duh, kotor deh celana mahalan aku. Gara-gara perempuan sialan ini. Liat aja nanti, dia harus bayar semuanya.
•••
Di perjalanan mengelilingi taman kota, Yuda dan Maria saling bertukar pikiran dan melempar pertanyaan. Banyak hal yang ingin ditanyakan Maria pada Yuda. Hobi, makanan kesukaan, bahkan pacar pertama Maria tanyakan pada Yuda. Yuda yang notabene termasuk orang yang ekstrovert pun tak malu menjawab pertanyaan-pertanyaan Maria. Hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 7 malam saat itu.
"Mar, sebelum pulang, kita dinner dulu yuk. Mau makan apa?"
"Gak usah, Yud. Aku makan di rumah aja. Kasian ibu aku udah masak capek-capek anak nya makan di luar."
"Haha yaudah deh, Mar. Ayok kita pulang."
•••
Di depan rumah Maria.
"Yud, makasih ya udah ajak aku jalan malam ini."
"Iya, Mar. Lain kali kita jalan lagi, yuk. Ajak juga tuh si Via biar seru."
"Haha iya, Yud. Nanti aku bujuk dia."
"Yaudah, kamu masuk sana. Udah malam."
"Iya, hati-hati di jalan ya, Yud."
"Sipp."
"..............."
"..............."
Untung aja dia nolak aku ajak dinner. Kalo enggak, bisa habis duluan uang bulanan aku.
•••
Di kamar Maria.
"SENENG BANGET YA AMPUN GILA GILA GILA GILA GILA GILA AAAAA." batin Maria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roda Yang Tak Pernah Berputar
Historical Fiction[#63 In Historical Fiction 06/11/17] Cerita fiksi sejarah tentang kehidupan seorang anak kecil yang tinggal berdua dengan ibunya dan selalu di landa masalah-masalah yang mungkin tak sampai hati bagi kita untuk membayangkannya. Hal ini sudah biasa ba...